Bagaimana Kiat Pengelola Kawasan Industri Menangani 'Premanisme' Ormas dan Lindungi Investor
Oleh : Ridwan | Minggu, 16 Februari 2025 - 14:26 WIB

Kawasan industri Jababeka
INDUSTRY.co.id - Jakarta – Isu premanisme ormas (organisasi masyarakat) di kawasan industri disebut kian meresahkan. Hingga para investor ikut mengeluhkan gangguan yang berulang kali menghambat operasional bisnis mereka.
Bahkan, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Himpunan Kawasan Indusri (HKI) menyebut bahwa aksi premanisme ormas di kawasan industri berpotensi menyebabkan kerugian ratusan triliun akibat banyaknya investasi yang batal masuk kawasan.
Menanggapi hal tersebut, Presiden Direktur PT Jababeka Tbk (KIJA), Setyono Djuandi Darmono mengatakan, tujuan dibangunnya kawasan industri adalah untuk melindungi para tenant dan investornya.
Namun demikian, harus disediakan juga hal-hal yang dapat membuat masyarakat disekitar kawasan merasa nyaman.
"Tugas pengelola kawasan industri bagaimana membuat para tenant (investor) nyaman dan juga bagaimana membuat penduduk di sekitar merasakan hasil daripada pembangunan kawasan industri tersebut," ungkap Darmono di Jakarta, Sabtu (15/2/2025).
Ia mencontohkan, seperti di Kawasan Industri Jababeka di Cikarang, dimana pihaknya membangun satu organisasi yang disebut Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM).
Menurutnya, hal Itu untuk membantu agar anak-anak penduduk yang berada di kawasannya memperoleh pendidikan yang baik, yang kemudian hari bisa bekerja di 2000 pabrik dari 32 negara yang berada di kawasan industi Jababeka.
"Jadi kita membangun sarana-sarana yang dibutuhkan desa-desa sekitar kawasan seperti sarana pendidikan, keterampilan kerja dan vokasi, sanitasi dan lain sebagainya yang dibutuhkan, masyarakat,” papar Darmono.
Pendiri kawasan industri seluas 5,6 ribu Ha yang menjadi kawasan industri terbesar di Asia Tenggara ini juga menyampaikan bahwa berbekal pengalaman panjang Jababeka membangun kawasan selama 36 tahun, maka permasalahan ormas tersebut bisa ditangani dengan baik.
"Dengan pengalaman Jababeka, kita bisa kerja sama dengan masyarakat setempat, kepolisian dan TNI untuk bersama-sama menjalankan tugas di kawasan industri untuk memberikan perlindungan kepada para investornya," imbuhnya.
"Dengan begitu investor akan terus berdatangan ke Indonesia,” tandas Darmono.
Penciptaan Lapangan Kerja
Darmono menuturkan bahwa permasalahan dengan ormas itu biasanya menyangkut soal penghasilan seperti limbah pabrik, dan sebagainya.
Menurutnya, keributan ini kalau tidak diatur dapat menimbulkan perkelahian, gangguan kepada pabrik, hingga penekanan kepada pabrik tersebut.
“Hal ini normal di masa-masa sejak pembangunan selalu ada, bukan hal yang baru. Nah, ini harus ditangani dengan mengumpulkan mereka untuk sekiranya bagi-bagi hasil lah,” kata Darmono.
Kemudian, masalah yang kerap juga terjadi dengan ormas yaitu terkait pembangunan pabrik. Dimana banyak dari ormas yang meminta tarif dari setiap truk pengangkut barang-barang kontruksi pabrik.
“Oleh karena itu, kita sebagai pengelola juga harus berupaya membantu menyediakan lapangan kerja baru, bukan hanya dari pabrik, tapi bisa juga dibangun sarana pusat perbelanjaan seperti shopping mall, pasar modern yang bisa menciptakan lapangan kerja baru tadi. Jadi manufaktur itu hanya permulaan saja," ungkapnya.
Tak hanya itu, Darmono juga menghimbau agar pabrik-pabrik disetiap kawasan industri juga harus melakukan pekerjaan-pekerjaan CSR-nya guna membantu masyarakat yang sedang sulit.
"Kalau di jababeka, kita bekerja sama dengan ormas-ormas untuk saling memahami bahwa kita ini hanya bisa maju selamat kalau bekerja sama dengan baik. Jadi permasalahan ketersinggungan dengan ormas sudah tidak pernah terjadi lagi di kawasan industri Jababeka. Karena kita punya forum-forum komunikasi, semua berkumpul mulai dari HRD Manager, Factory Manager serta para ormas dan penduduk sekitar. Jadi, semua itu kita ajak kumpul agar terjadi komunikasi yang baik," tukas Darmono.
"Itu yang kita lakukan di Jababeka. Jad mungkin kawasan yang lain juga harus bagus dulu manajerial-nya, Karena kuncinya adalah komunikasi yang baik dengan para pihak ormas untuk adanya suatu iklim yang kondusif di kawasan industri,” Tandas Darmono.
Baca Juga
Presiden Prabowo Resmikan KEK Industropolis Batang, Wujudkan Industrialisasi…
Kemenperin: Daya Saing Kawasan Industri Pacu Target Ekonomi 8 Persen
Kemenperin – UNIDO Jajaki Peluang Pengembangan Industri Hijau dan…
Gaet Investor Tiongkok, Suryacipta Gelar Seminar Bertajuk ‘Guide…
Menperin Agus Libatkan Polri Tertibkan Aksi Premanisme Ormas di Kawasan…
Industri Hari Ini

Minggu, 23 Maret 2025 - 21:55 WIB
Operasional Terbatas BNI di Libur Nyepi dan Hari Raya Idul Fitri 2025
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menerapkan layanan operasional terbatas pada libur Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947 dan Idul Fitri 1446 Hijriyah.

Minggu, 23 Maret 2025 - 21:00 WIB
Mie Sedaap Rayakan Kebersamaan Ramadan dengan Buka Bareng The Changcuters
BuBaRan - Buka Bareng Ramadan bersama Mie Sedaap & The Changcuters menghadirkan pengalaman penuh makna melalui hiburan, kuliner, dan kebersamaan bagi audiensnya.

Minggu, 23 Maret 2025 - 20:45 WIB
Gilang Juragan 99 Jadi Kasir, MS Glow for Men Kini Hadir di Alfamart Seluruh Indonesia
MS Glow for Men, brand skincare lokal khusus pria dari J99 Corp., resmi memperluas distribusinya dengan hadir di seluruh gerai Alfamart di Indonesia.
Minggu, 23 Maret 2025 - 17:55 WIB
Kementerian BUMN Apresiasi BNI Beri Kemudahan Bagi PPI Australia
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan keuangan terbaik bagi diaspora Indonesia, termasuk pelajar yang menempuh pendidikan di…

Minggu, 23 Maret 2025 - 17:47 WIB
Kemenkop Dukung Penuh Pengembangan Ekonomi Syariah Lewat Koperasi
Kementerian Koperasi (Kemenkop) berkomitmen akan terus memberikan dukungan terhadap upaya pengembangan ekonomi syariah melalui koperasi. Salah satu dukungannya adalah dengan memberikan bantuan…
Komentar Berita