Wujudkan Ekonomi 8%, Ketum HKI Bakal Pererat Kolaborasi dengan Kemenperin

INDUSTRY.co.id -Jakarta – Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI) Sanny Iskandar mengungkapkan sejumlah tantangan dan peluang bagi kawasan industri di Indonesia di tengah ketidakpastian kondisi geopolitik, fluktuasi harga komoditas, serta persaingan ketat dari negara-negara seperti Vietnam dan Thailand.

Di dalam negeri, pengusaha kawasan industri masih dihadapkan dengan berbagai kendala seperti ketidaksinkronan birokrasi dan regulasi, permasalahan penyediaan utilitas industri, dan masih adanya gangguan keamanan dan kurangnya kepastian hukum.

“Sebagai asosiasi yang telah berdiri selama 36 tahun, HKI memiliki peran strategis dalam menjawab tantangan tersebut,” kata Sanny Iskandar dalam Dialog Nasional “Optimalisasi Kawasan Industri: Upaya Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 8% di Era Pemerintahan Prabowo Melalui Industri Manufaktur” di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Kamis (6/2).

Menurutnya, kawasan industri bukan hanya sekedar pusat produksi, tetapi juga motor penggerak investasi, pencipta lapangan kerja, serta pendorong pembangunan ekonomi berkelanjutan. Bahkan, pada tahun 2024, investasi yang masuk telah berhasil menyerap lebih dari 2,45 juta tenaga kerja, meningkat 34,7% secara tahunan.

“Ini menunjukkan bahwa industri manufaktur memiliki peran penting dalam penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” terangnya. 

Berdasarkan laporan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, realisasi investasi industri manufaktur sepanjang tahun 2024 mencapai Rp721,3 triliun yang memberikan kontribusi 42,1% terhadap total realisasi investasi nasional sebesar Rp1.714,2 triliun. 

Untuk mewujudkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 8%, kontribusi sektor manufaktur terhadap PDB nasional harus mencapai 21,9%. Angka ini mencerminkan visi besar Indonesia untuk menjadi pemain utama di pasar global. 

Dalam mendukung upaya mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%, HKI mengusulkan agar koordinasi antara Kementerian Perindustrian dan HKI semakin erat melalui pertemuan periodik yang efektif.

“Pertemuan ini dapat membahas isu-isu strategis terkait peningkatan daya saing kawasan industri secara lebih tematik, misalnya langkah awal untuk menyelesaikan pemasalahan lingkungan terkait regulasi baru dari Kementerian Lingkungan Hidup,” papar Sanny.

Menurutnya, dengan adanya pertemuan berkala tersebut, diharapkan hambatan-hambatan dapat segera diselesaikan secara cepat dan sinergis, serta memastikan optimalisasi kawasan industri dalam mendukung target ekonomi nasional. 

“Dirinya percaya bahwa kolabrasi antara pemerintah, pelaku industri, dan seluruh pemangku kepentingan adalah kunci kesuksesan,” katanya.

HKI mengajak seluruh pihak untuk terus bersinergi, bekerja sama, dan mendukung ekosistem industri yang lebih kondusif.

“Dengan iklim investasi yang semakin baik dan regulasi yang mendukung, saya yakin Indonesia dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi yang telah dicanangkan,” tutup Sanny.