Survei KKI: Mayoritas Konsumen Abaikan Bahaya BPA di Galon Guna Ulang

Oleh : Hariyanto | Rabu, 29 Januari 2025 - 10:06 WIB

Ilustrasi Galon
Ilustrasi Galon

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Hasil survei dan investigasi lapangan Komunitas Konsumen Indonesia (KKI) mengungkap sebuah paradoks dalam perilaku konsumen Indonesia terkait penggunaan galon air minum dalam kemasan guna ulang. 

Meskipun 60,8% konsumen mengetahui adanya risiko kesehatan dari paparan Bisphenol-A (BPA) pada galon guna ulang, sebagian besar dari mereka tetap memilih untuk menggunakan produk tersebut karena alasan harga lebih murah.

BPA, senyawa kimia yang sering ditemukan dalam galon dengan bahan polikarbonat, telah lama menjadi perhatian di kalangan ahli kesehatan. Paparan BPA dikaitkan dengan berbagai risiko kesehatan, termasuk gangguan hormon, masalah reproduksi, dan bahkan risiko kanker. 

Meskipun risikonya telah banyak dibahas, hasil survei KKI menunjukkan bahwa kesadaran konsumen akan bahaya BPA masih terbatas. Hanya 60,8% responden yang mengetahui risiko tersebut, sementara sisanya tidak menyadarinya.

Menurut David Tobing, Ketua KKI, salah satu faktor utama yang mendorong paradoks ini adalah budaya konsumen Indonesia yang cenderung mengabaikan informasi pada kemasan produk. 

“Dari 495 responden yang kami survei, 83% mengaku tidak memperhatikan informasi tentang usia pakai galon guna ulang, padahal kemasan galon polikarbonat yang digunakan berulang kali tanpa ada aturan batas pakai berpotensi melepaskan BPA,” ujarnya dalam konferensi pers paparan hasil survei dan investigasi KKI yang digelar di Jakarta, Kamis (23/1/2025).

David menambahkan, meskipun konsumen tahu adanya risiko BPA, mereka tetap memilih galon guna ulang karena alasan ekonomis. “91,9% responden memilih galon guna ulang karena harganya lebih murah. Mereka lebih memprioritaskan harga ketimbang risiko kesehatan,” jelasnya.

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun konsumen memiliki akses terhadap informasi kesehatan, mereka cenderung mengabaikannya jika dihadapkan pada pilihan yang lebih murah. Fenomena ini juga mencerminkan rendahnya kesadaran akan pentingnya hak atas produk yang sehat dan aman.

Oleh karena itu, David menekankan bahwa edukasi kepada konsumen juga menjadi kunci penting dalam mengubah perilaku konsumsi. “Konsumen perlu diedukasi agar lebih kritis dalam memilih produk yang sehat dan aman,” ujarnya.

Selain itu, KKI juga mengkritisi lambannya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam menerapkan aturan pelabelan bahaya BPA pada galon guna ulang. Meskipun BPOM telah mengeluarkan regulasi yang mewajibkan pelabelan BPA pada kemasan galon polikarbonat dalam Peraturan BPOM Nomor 6 Tahun 2024, tenggat waktu yang diberikan dinilai terlalu lama, yaitu 4 tahun. 

“Setelah mengetahui adanya aturan itu, 96% responden kami menyatakan bahwa pelabelan BPA harus dipercepat, tidak perlu menunggu 4 tahun. Hak konsumen atas informasi harus diprioritaskan,” tegas David.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Penandatanganan kontrak Engineering, Procurement, and Construction (EPC)

Kamis, 30 Januari 2025 - 14:54 WIB

Tanda Tangani Kontrak EPC, Pupuk Kaltim Siap Bangun Pabrik Soda Ash Pertama di Indonesia

PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) resmi menandatangani kontrak Engineering, Procurement, and Construction (EPC) untuk pembangunan pabrik soda ash pertama di Indonesia dengan konsorsium …

Danakini

Kamis, 30 Januari 2025 - 14:39 WIB

Danakini Finance Perluas Akses Layanan ke Seluruh Toko Merek Usaha Kawan Lama Group

Danakini Finance, penyedia layanan finansial berbasis teknologi informasi yang merupakan bagian dari Kawan Lama Group, secara resmi meluncurkan layanan aplikasi pembiayaan multiguna yang fleksibel…

Dirut BRI bersama beberapa Menteri terkait mengikuti pembukaan BRI Micro Finance

Kamis, 30 Januari 2025 - 14:19 WIB

Resmi Dibuka! BRI UMKM EXPO(RT) dan Microfinance Outlook 2025 Jadi Bukti Nyata Komitmen BRI Berdayakan UMKM

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) resmi membuka rangkaian acara BRI UMKM EXPO(RT) 2025 yang digelar bersamaan dengan BRI Microfinance Outlook 2025 di ICE BSD City, Tangerang pada…

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid* dalam Konferensi Pers Capaian Desk Pemberantasan Perjudian Daring dan Desk Keamanan Siber dan Perlindungan Data, di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat, Kamis (21/11/2024)

Kamis, 30 Januari 2025 - 13:19 WIB

Menuju Indonesia Digital yang Aman, Inklusif dan Memberdayakan

Jakarta— Pada periode seratus hari pertama masa kerjanya, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid beserta jajaran mencatatkan pencapaian yang tidak hanya mencerminkan komitmen…

Acara Simbolis pemasangan pin sertifikasi ISO dan penandatanganan lembar komitmen oleh jajaran Dewan Pengurus beserta jajaran manajemen Yayasan Dompet Dhuafa Republika.

Kamis, 30 Januari 2025 - 11:47 WIB

Tingkatkan Transparansi Publik, Dompet Dhuafa Raih Sertifikasi ISO 9001:2015 & ISO 27001:2022 dan Hadirkan Kanal Aduan WBS

Sebagai upaya mewujudkan transparansi dan akuntabilitas yang lebih baik, Yayasan Dompet Dhuafa Republika berhasil meraih sertifikasi ISO 9001:2015 dan ISO 27001:2022. Penyerahan sertifikasi…