Bidik Pengakuan WHO, BPOM Blusukan ke Laboratorium Uji Klinis

Oleh : Ridwan | Jumat, 24 Januari 2025 - 17:25 WIB

Kepala BPOM, Taruna Ikrar saat mengunjungi PT Equilab International
Kepala BPOM, Taruna Ikrar saat mengunjungi PT Equilab International

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organisation (WHO) direncanakan akan berkunjung guna mengecek kesiapan Indonesia yang tengah berupaya mendapatkan WHO Listed Authority (WLA) atau status pengakuan WHO.

Untuk mempersiapkan hal tersebut, Badan Pusat Obat dan Makanan (BPOM) tengah gencar memantau kesiapan sejumlah laboratorium uji klinis. Pasalnya, kemampuan uji klinis merupakan salah satu yang menjadi bahan pertimbangan WHO, selain praktik kebijakan serta produksi obat-obatan yang baik.

Kepala BPOM, Taruna Ikrar menyebut bahwa saat ini Indonesia baru mencapai maturitas level 3 dari WHO NRA Benchmarking. 

“Kita ingin naik jadi tingkat maturitas 4 dan 5. Bulan depan kita akan dikunjungi langsung oleh tim dari WHO ke Jakarta. Kita sudah hampir 5-6 bulan setiap saat melakukan asesmen lewat online,” kata Taruna saat mengunjungi laboratorium uji klinis, Equilab International di Jakarta, Jumat (24/1).

Dalam kunjungannya ke laboratorium tersebut, Taruna menyebut bahwa Equilab merupakan lembaga untuk uji klinis, laboratorium uji biovailability, uji pharmacokinetic, pharmacodynamic.

“Equilab memiliki reputasi yang sangat bagus di Asia Tenggara. Berdasarkan pengamatan saya, laboratorium ini sudah sesuai dengan standar BPOM,” jelasnya.

Dikatakan Taruna, uji klinis juga menjadi komponen sangat penting untuk menarik investasi dan meningkatkan potensi obat-obatan herbal Indonesia menjadi produk obat herbaa terstandar.

Menurut Taruna, investasi berupa fasilitas produksi obat ke dalam negeri dapat menjadi solusi untuk menekan importasi sehingga harga obat lokal dapat diturunkan. Saat ini, bahan baku obat 90% masih impor. 

“Sertifikat impor bahan baku dan semuanya itu sama kita pengurusannya. Kalau dia produk sampai di sini kini ikat, 5 tahun dia harus transfer teknologi, jadi secara bertahap patennya diproduksi dalam negeri, dan dengan cara ini bisa menurunkan harga obat,” papar Taruna.

Sementara itu, Direktur Utama PT Equilab International, Ronal Simanjuntak mengatakan, pihaknya sangat mendukung langkah BPOM dalam meraih status WHO, seperti dengan cara menghasilkan produk-produk yang bermutu serta adanya pengujian vaksin.

“Tentunya kami mendukung program dari BPOM sebagai lab pengujian untuk menghasilkan produk-produk yang bermutu dan terkait dengan WLA,” ungkap Ronal.

Dirinya menjelaskan, Equilab memiliki kapasitas sebagai laboratorium independent dalam uji obat, kosmetik, dan pangan. Dari segi akreditasi, Equilab telah mendapatkan akreditasi dari WHO, UK MHRA, Malaysian NPRA, Badan POM, ISO17025 dan ISO 15189 dari Komite Akreditasi Nasional (KAN).

“Selama 22 tahun, kita memastikan mutu produk dan mengujikan produk obat, makanan, dan kosmetik tentunya kami berdasarkan regulasi dari Badan POM,” katanya.

Sebagai satu-satunya perusahaan yang sudah terakreditasi WHO dan UK-MHRA di Asia Tenggara untuk laboratorium pengujian, Equilab International melengkapi laboratoriumnya melalui uji farmakokinetik dan farmakodinamik untuk banyak molekul obat.

“Hingga saat ini, laporan hasil penelitian dan pengujian dari Equilab International sudah diterima di 40 negara dunia diantaranya, Inggris, Jerman, Belanda, Spanyol, Hungaria, Afrika Selatan, Malaysia, dan Singapura,” tutur Ronal.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Kim Sojeong, pegolf profesional wanita asal Korea.

Jumat, 24 Januari 2025 - 22:32 WIB

Catatkan Skor 66, Dua Pegolf Korea Pimpin Sementara Putaran Pertama Gelaran IWO 2025

Pegolf Kim Sojeong sementara memimpin putaran pertama Indonesia Women’s Open 2025. Pemain Korea berusia 24 tahun tersebut berhasil menduduki posisi puncak dalam debutnya di Indonesia dengan…

Gelaran Indonesia Sustainable Business Forum 2025 di Bali

Jumat, 24 Januari 2025 - 22:00 WIB

SustainLife Sukses Gelar Indonesia Sustainable Business Forum 2025, Dorong Percepatan Adopsi ESG di Sektor Industri

ISBF 2025 menghadirkan para pemimpin industri, praktisi ESG, hingga akademisi dari berbagai sektor untuk berbagi wawasan, strategi, dan memperkuat kolaborasi dalam menerapkan praktik bisnis…

Linda Kam, Sr. Marketing Manager Nippon Paint Indonesia (tengah), bersama dua pemenang AYDA Awards 2024/2025

Jumat, 24 Januari 2025 - 20:06 WIB

Juara AYDA Awards 2024/25 Dari Universitas Warmadewa dan IDB Bali Siap Wakili Indonesia Ke Tokyo

Penyelenggaraan AYDA Awards yang diinisiasi oleh Nippon Paint ini merupakan tahun ke-17 dan menjadi ajang kompetisi desain tingkat internasional yang bekerjasama dengan para profesional industri…

Wakil Menteri PKP, Fahri Hamzah (paling kiri) saat mengunjungi fasilitas produksi produk turunan semen hijau SIG bata interlock presisi di Indarung, Padang, Sumatra Barat, Jumat (24/1/2025).

Jumat, 24 Januari 2025 - 20:04 WIB

Dukung Asta Cita Prabowo, SIG Dorong Penggunaan Bata Interlock Presisi untuk Wujudkan 3 Juta Rumah

Padang- Komitmen kuat PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) dalam mendukung perwujudan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, ditunjukkan melalui kehadiran produk bata interlock presisi sebagai…

Fore Coffee Pimpin Pasar Kopi dengan Inovasi dan Konsistensi Produk Premium yang Terjangkau

Jumat, 24 Januari 2025 - 18:22 WIB

Fore Coffee Pimpin Pasar Kopi dengan Inovasi dan Konsistensi Produk Premium yang Terjangkau

Jakarta-Fore Coffee, perusahaan F&B coffee chain premium affordable terkemuka di Indonesia, berkomitmen untuk terus berinovasi mengembangkan bisnis secara berkelanjutan, agar pertumbuhan perusahaan…