Terima Kunjungan JCCI, Menperin Agus: Indonesia Ingin Jepang Lebih Agresif Melakukan Bisnisnya di Sini

Oleh : Hariyanto | Jumat, 24 Januari 2025 - 13:55 WIB

Kunjungan JCCI di Kementerian Perindustrian
Kunjungan JCCI di Kementerian Perindustrian

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Indonesia dan Jepang telah menjalin hubungan kerja sama yang sangat erat dalam sektor industri. Kedua negara memiliki pemahaman yang kuat bahwa Indonesia dan Jepang bisa saling memberikan kontribusi positif, tidak hanya dalam hubungan bilateral tersebut, tetapi juga berkontribusi positif kepada dunia.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat menerima kunjungan dari Japan Chamber of Commerce and Industry (JCCI) di Kantor Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Jakarta, pada Kamis (23/1/2025).

Menperin Agus menyampaikan, pemerintah Indonesia percaya Jepang mendukung Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraannya, sehingga mampu meningkatkan kerja sama bisnis dan dagang di Indonesia. Jepang menduduki peringkat keempat negara yang berinvestasi di Indonesia, dengan nilai USD45,6 miliar. “Indonesia ingin Jepang lebih agresif lagi dalam melakukan bisnisnya di sini,” ujar Menperin Agus.

Menperin Agus juga meminta kepada delegasi JCCI untuk menyampaikan saran maupun kendala yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan Jepang yang telah ada, sehingga pemerintah Indonesia dapat menentukan solusi yang nantinya mampu meyakinkan perusahaan Jepang untuk berinvestasi di Indonesia.

Vice Chairman JCCI Takashi Ueno mengatakan, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Jepang menghadapi permasalahan dalam kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM) akibat menurunnya populasi di Jepang. Kendala kekurangan tenaga kerja di Jepang sangat berpengaruh bagi sektor manufaktur.

“Oleh karena itu, Jepang mengharapkan kontribusi Indonesia, mengingat Indonesia memiliki penduduk cukup banyak. Kami akan memfasilitasi kerja sama di bidang industri dan manufaktur bagi kedua negara ini,” kata Ueno.

Selain itu, perwakilan JCCI bidang otomotif Seiji Kuraishi menyampaikan, industri otomotif Jepang di Indonesia telah berkembang sangat masif. Hingga saat ini, industri otomotif Jepang telah membuka enam pabrik dan mendistribusikan kendaraan kepada 4,9 juta pelanggan di Indonesia. Pada tahun 2024, produk industri kendaraan roda empat Jepang di Indonesia telah terjual sebanyak 128.000 unit. 

“Tahun ini, kendaraan hybrid mulai diproduksi secara lokal di Indonesia. Ini merupakan langkah awal dalam hal netralisasi karbon,” ungkapnya.

Merespons delegasi JCCI Jepang, Kemenperin menyambut baik rencana kerja sama SDM Indonesia dan Jepang untuk menyelesaikan permasalahan kekurangan tenaga kerja di Jepang. Karenanya, Kemenperin berkomitmen untuk membantu Jepang, khususnya dalam sektor industri manufaktur.

“Kemenperin juga telah memiliki kerja sama dengan Hiroshima University yang berfokus pada training dari siswa Indonesia agar menjadi high-skilled labor ke depannya. Kami mengharapkan dukungan dan bantuan dari Jepang untuk memperluas kerja sama di institusi pendidikan yang ada di Jepang,” ujar Menperin Agus.

Dalam sektor industri kereta api, Menperin Agus meminta bantuan pengembangan ekosistem kereta api berpenumpang kepada Jepang, mengingat perusahaan kereta api Jepang telah memproduksi lebih dari 800 gerbong kereta sejak tahun 2013, memproduksi kereta hybrid, dan sedang mengupayakan transportasi Transit Oriented Development (TOD) yang dapat mengurangi kemacetan lalu lintas serta berkontribusi terhadap lingkungan.

Sejalan dengan program JCCI dalam upaya netralisasi karbon, pengurangan emisi, pengembangan energi terbarukan dan pemanfaatan biomassa, Kemenperin telah menetapkan target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2050. Langkah ini merupakan komitmen Kemenperin sebagai bagian dari komunitas global yang memiliki peran penting dalam menjaga lingkungan.

Dalam pertemuan tersebut, Menperin Agus menyampaikan apresiasi kepada Jepang atas kontribusinya dalam industrialisasi yang ada di Indonesia, khususnya dalam sektor otomotif. Seperti pada tahun 1960–1970, industrialisasi Indonesia banyak diisi oleh perusahaan Jepang yang bergerak di sektor otomotif. 

“Kemenperin terus memonitor perusahaan otomotif Jepang di Indonesia terkait ekspornya kepada negara-negara di dunia. Meluasnya pasar otomotif hybrid hingga hari ini tidak terlepas dari kontribusi perusahaan Jepang yang banyak mengisi pasar otomotif di Indonesia. Untuk menjaga perkembangannya, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan kebijakan insentif untuk kendaraan hybrid,” tutur Menperin Agus. 

Hadir mendampingi Menperin Agus dalam pertemuan dengan JCCI beserta delegasinya, antara lain Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Eko S.A Cahyanto, Direktur Jenderal Industri Agro Putu Juli Ardika, Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Taufiek Bawazier, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Setia Diarta, dan Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Reni Yanita. Juga turut hadir Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Tri Supondy, serta Staf Khusus Menteri Perindustrian (SKM) Achmad Sigit Dwiwahjono, Emmanuel Lestarto Wanandi, Febri Hendri Antoni Arif, serta Neil Iskandar Daulay.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Press conference BRI UMKM Expor (rt)

Jumat, 24 Januari 2025 - 17:53 WIB

Kembali Digelar, BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Siap Bawa Produk Lokal Mendunia

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) kembali menggelar BRI UMKM EXPO(RT) 2025, yang kini memasuki tahun penyelenggaraan ke-6. Acara yang sebelumnya dikenal sebagai UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR…

Sunday Hotel

Jumat, 24 Januari 2025 - 17:50 WIB

Perdana Diluncurkan di Bali, OYO Optimis Tambah 50 Hotel Merek Sunday di 2025

Optimis di 2025, OYO kembali memperkuat jaringannya dengan meluncurkan merek premium nya di Indonesia. Sunday Arshika Sunset Road Bali mencatat momentum program ekspansi OYO pada awal tahun…

Ilustrasi Aset Kripto

Jumat, 24 Januari 2025 - 17:36 WIB

Memilih Antara Trading Aktif dan Investasi Pasif

Kedua strategi ini menawarkan cara yang berbeda dalam mengelola portofolio aset kripto, dengan masing-masing memiliki kelebihan dan risiko tersendiri. Berikut perbedaan antara trading aktif…

Kepala BPOM, Taruna Ikrar saat mengunjungi PT Equilab International

Jumat, 24 Januari 2025 - 17:25 WIB

Bidik Pengakuan WHO, BPOM Blusukan ke Laboratorium Uji Klinis

Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organisation (WHO) direncanakan akan berkunjung guna mengecek kesiapan Indonesia yang tengah berupaya mendapatkan WHO Listed Authority (WLA) atau…

Terapkan SAMAN pada Februari 2025, Menkomdigi Perkuat Perlindungan Masyarakat di Ruang Digital. Foto: Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid saat bersama dengan masyarakat pada kunjungan kerjanya di Cilincing, Jakarta Utara

Jumat, 24 Januari 2025 - 16:48 WIB

Terapkan SAMAN pada Februari 2025, Menkomdigi Perkuat Perlindungan Masyarakat di Ruang Digital

Jakarta— Menteri Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), Meutya Hafid terus berupaya memperkuat tata kelola komunikasi publik yang santun dan beretika, sebagai upaya melindungi masyarakat di…