Indonesia Humanitarian Summit (I-HitS): Sepanjang 2024 Dompet Dhuafa Berhasil Menyerap Penerima Manfaat Sebanyak 3,26 Juta
Oleh : Candra Mata | Jumat, 24 Januari 2025 - 08:48 WIB
Gelaran Indonesia Humanitarian Summit (I-HitS) 2024 dan meramaikan seisi Gedung Usmar Ismail Hall Jakarta, pada Kamis (23/01/2025). Sebagai bentuk rangkaian agenda tahunan Public Expose dan Poverty Outlook, I-HitS 2024 mengusung tema ”Kiprah dan Dampak Besar Filantropi” dari capaian kinerja Dompet Dhuafa sepanjang tahun 2024.
INDUSTRY.co.id - Jakarta, Ratusan pasang mata menghadiri gelaran Indonesia Humanitarian Summit (I-HitS) 2024 dan meramaikan seisi Gedung Usmar Ismail Hall Jakarta, pada Kamis (23/01/2025). Sebagai bentuk rangkaian agenda tahunan Public Expose dan Poverty Outlook, I-HitS 2024 mengusung tema ”Kiprah dan Dampak Besar Filantropi” dari capaian kinerja Dompet Dhuafa sepanjang tahun 2024, sekaligus sebagai cerminan situasi saat ini serta upaya sinergi kedepan.
Suasana begitu khidmat dibuka oleh lantunan ayat suci Al-Quran dari Qori Tunanetra, Sapto Widoyo, S.Sos dan Qoriah Bahasa Isyarat, Amatul Basimah. Persembahan hiburan pun bergulir satu per satu. Giliran murid-murid Sekolah Luar Biasa (SLB) Mekarsari Cibinong binaan Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa unjuk bakat berupa Tarian Saman di depan para hadirin.
Berlanjut dengan penampilan puisi oleh Juperta Panji Utama yang merupakan penyair ternama Indonesia sekaligus Sekretaris Pengurus Yayasan Sumberdaya Masyarakat Indonesia (YSMI) berjudul “Puisi Palsu” karya Agus R. Sarjono. Kemudian disambung pembacaan doa oleh Izzudin Abdul Manaf yang merupakan Dewan Syariah Yayasan Dompet Dhuafa Republika (YDDR).
Yudi Latif selaku Pembina YDDR membuka pemaparan dengan menyampaikan fakta bahwa kemiskinan masih membumbung tinggi, ditunjukkan dengan menurunnya angka kelompok kelas menengah. Indonesia, bagaikan ring of fire, artinya memiliki keberagaman kelompok dan individu yang memiliki kelebihan serta konsekuensi. Melihat fakta ini, Yudi menyampaikan bahwa pemerintahan tak dapat berdiri sendiri.
Kembali ke hakikat bangsa Indonesia bahkan sebelum menjadi sebuah republik, lanjut Yudi, kearifan lokal gotong royong dan berkomunitas sebagai simpul sabuk pengaman bagi kehidupan masyarakat. Pemerintahan dan non-pemerintahan harus saling berkolaborasi bersama membenahi dan membangun kesejahteraan bersama.
“Dompet Dhuafa harus menyiapkan Golden Umbrella. Karena cuaca masih mendung, kemiskinan masih ada. Kita kembali ke kearifan lokal bangsa Indonesia. Kalau di Barat, tradisinya sebagai delivering kesejahteraan, di Indonesia kita memunculkan istilah baru, yaitu Social Welfare atau penyedia atau penunjang kesejahteraan,” seru Yudi.
Turut hadir Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf (Ditzawa) Kementrian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), Waryono Abdul Ghofur mengapresiasi Dompet Dhuafa sebagai lembaga filantropi yang pertama kali memiliki sistem transparansi yang baik. Ia mengingatkan, sikap transparansi tersebut merupakan puncak dari keberislaman bahkan sikap Istislam yang berarti berserah dengan tegas dan sempurna.
“Inilah representasi dari sebuah agama. Beragama secara universal unsur pentingnya yakni kemanusiaan. Tanpa diskriminasi memandang gender, ras, agama, suku dan budaya. Saya sangat mengapresiasi acara I-HitS, mengingatkan kita untuk menjadi manusia yang bermartabat. Yang dilakukan Dompet Dhuafa merubah situasi gelap gulita menjadi terang benderang. Ketidakberdayaan menjadi berdaya,” pungkas Waryono dalam sambutannya pada pagi hari itu.
Inisiator dan Ketua Dewan Pembina Dompet Dhuafa, Parni Hadir, dalam bentuk daring menyapa setiap insan yang hadir di aula tersebut. Ia membicarakan isu kemanusiaan yang identik dengan cinta. Ia berharap agar Dompet Dhuafa dapat mengemban cinta kepada manusia, mengabdi dan berbakti atas ridho Allah SWT.
“Tuhan mencintai semua makhluknya. Maka, Dompet Dhuafa harus menunjukkan rasa cinta tanpa melihat ideologi, agama, suku dan budaya. Tugas kita memuliakan manusia, termasuk dhuafa,” tutup Parni Hadi.
Acara sampai pada penghujung. Sesi Public Expose dibawakan oleh Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika (YDDR), Ahmad Juwaini yang menyampaikan pertumbuhan penyaluran Zakat, Infaq, Sedekah dan Wakaf (ZISWAF) Dompet Dhuafa dalam periode 2024 ini.
Kebaharuan pada lembaga, lanjut Juwaini, pada 2024 ini yakni terletak pada pemberdayaan yang mengandalkan transformasi kebudayaan. Menurutnya, perubahan pada individu-individu dalam masyarakat dapat terbentuk sebagai sebuah kebiasaan yang kuat bernama budaya. Maka, Dompet Dhuafa kali ini berfokus pada ranah kebudayaan.
Selain itu, Juwaini pun menjelaskan, pada 2024 Dompet Dhuafa berupaya menebar paham Filantropreneur. Menurutnya, selain memberi bantuan, Dompet Dhuafa memiliki tanggung jawab besar untuk mengembangkan kemandirian dalam masyarakat. Supaya berdaya dan dapat menghidupkan kelompok masyarakat lainnya.
Sepanjang 2024, Dompet Dhuafa telah menghimpun sebanyak Rp379.377.085.219,- dan menyalurkan bantuan langsung dan tidak langsung sebanyak total Rp418.205.845.531. Dengan catatan kenaikan tingkat serapan sebanyak 15,42 persen. Dari angka 99,58 persen pada tahun 2023 dan menginjak angka 115 persen pada tahun 2024.
Program Sosial Masyarakat menjadi program dengan penyaluran terbanyak. Ini berkelindan dengan banyak fenomena sosial seperti bencana alam dan bantuan untuk korban genosida di Jalur Gaza, Palestina. Juwaini memaparkan bahwa jumlah penerima manfaat Dompet Dhuafa berjumlah total 3,26 Juta.
“Kita harus memiliki semangat memberdayakan. Selain memberi bantuan kita juga harus menghidupkan masyarakat agar berdaya, lalu dapat menghidupi dirinya sendiri. Semua harus dikelola secara efisiensi dan menebarkan manfaat seluas-luasnya,” tutur Juwaini.
Terakhir, capaian terbaru Dompet Dhuafa yakni sertifikasi ISO 9001:2015 & ISO 27001:2022 menyoal standar internasional dalam sistem manajemen anti penyuapan.
“Semakin tinggi dana yang masyarakat amanahkan maka seharusnya semakin terjaga integritasnya,” pungkas Juwaini menutup pemaparannya yang disambut meriah para hadirin.
Gelaran I-HitS 2024 menghadirkan ragam narasumber ternama dalam bidang sosial kemanusiaan, ekonomi syariah, pendidikan, kesehatan, dakwah, serta inovasi teknologi dalam sesi wicara Humanitalk Optimasi Filantropi.
Bukan hanya itu, Dompet Dhuafa juga menghadirkan pentas seni dan budaya serta berbagai programnya dalam pameran program dan booth pemberdayaan, yang diramaikan oleh Mitra Pelaksana Program (MPP), antara lain: Great Edunesia, Yayasan Rumah Sehat Terpadu (YRST), Indonesia Berdaya, Disaster Management Center (DMC), Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa), Lembaga Pelayanan Masyarakat (LPM).
.
Komentar Berita