PTPP Bangun RS Berstandar Internasional di Bali, Siap Beroperasi Tahun Ini
Oleh : Wiyanto | Kamis, 23 Januari 2025 - 22:32 WIB
PT PP
INDUSTRY.co.id-PT PP (Persero) Tbk (“PTPP”) salah satu perusahaan konstruksi di Indonesia, mencatat pencapaian signifikan dalam pembangunan Bali International Hospital (BIH), pusat layanan medis yang memiliki standard internasional.
Pembangunan Bali Internasional Hospital (BIH) sampai dengan tanggal 23 Januari 2025 telah mencapai 98,77% secara progress. Berbagai standar, baik nasional maupun internasional telah dikantongi BIH, diantaranya Sertifikasi Green Building dari Green Building Council Indonesia, tersertifikasi BAPETEN untuk bunker onkologi radiasi, mengacu pada standar Joint Commission International (JCI) untuk Rumah Sakit Internasional, mengacu pada standar American Society for Testing and Material (ASTM) dan American National Standards Institute (ANSI) untuk pengetesan material-material utama termasuk Fasad Bangunan.
Proyek BIH mencakup bangunan seluas 67.465 meter persegi di atas lahan seluas 50.000 meter persegi.
Dengan konsep bangunan ruang terbuka lebih dari 60%, proyek ini memiliki luas tapak hanya 36.8%. Selain itu, BIH melakukan konservasi lebih dari 50% pohon eksisting dengan menyesuaikan tata letak serta desain bangunan.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Republik Indonesia Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY) dalam kunjungannya hari ini mengucapkan selamat atas progress pekerjaan konstruksi dari proyek Bali International Hospital yang memiliki kualitas kelas dunia dan fasilitas medis yang lengkap. "Selamat atas progress pekerjaan konstruksi dari Proyek Bali International Hospital yang tadi saya lihat luar biasa bangunannya bagus sekali dan memiliki kualitas bangunan kelas dunia. Ditambah lagi, fasilitas medis yang memiliki teknologi tinggi", jelasnya.
Selain itu, Menko AHY juga menjelaskan bahwa jika rumah sakit internasional yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur sudah beroperasi, tidak hanya masyarakat Indonesia yang bisa berobat disini, namun bisa menarik pasien dari berbagai negara karena tidak hanya fasilitas yang lengkap dan memiliki teknologi canggih, tapi BIH ini memiliki suasana yang berbeda. "Saya memberikan rasa hormat dan bangga saya kepada semua pihak, karena ini bukan hanya proyek bisnis semata, tapi proyek rumah sakit artinya juga proyek kemanusiaan",tutupnya.
Bangunan BIH juga mengedepankan konsep Adiluhung (Penerapan Arsitektur Budaya Bali) serta mengusung konsep healing resort untuk mendukung terapi kesembuhan pasien. Didukung dengan infrastruktur berstandar dunia, BIH memiliki beberapa layanan yang membutuhkan spesifikasi bangunan khusus, antara lain :
1. Bunker onkologi radiasi sejumlah 3 unit dengan ketebalan beton mencapai 2.5 Meter,
2. Ruang MRI dengan RF Cabin (Sangkar Faraday) menghindari dampak medan magnet ke luar bangunan,
3. Layanan pencitraan radiologi dengan rata-rata ketebalan plat timbal pada dinding, lantai dan atap 4mm,
4. Layanan kedokteran nuklir dengan jalur mobilisasi dan produksi radiofarmaka langsung menuju pasien sehingga seluruh area dilapisi dinding timbal,
5. Memiliki ruangan radiologi satelit pada layanan rawat inap, sehingga juga terdapat bunker pada layanan rawat inap, mengurangi waktu tempuh pasien rawat inap untuk dapat dilakukan pencitraan radiologi,
6. Penggunaan sistem pneumatic tube untuk transportasi farmasi dan laboratorium menuju ke seluruh layanan di BIH,
7. Penerapan sistem IT pada penanganan pasien menggunakan TrakCare, serta
8. Penggunaan Nurse Call terintegrasi semua layanan.
Direktur Utama PT Pertamedika Bali Hospital, dr. Dewi menyampaikan optimis atas pembangunan RS BIH yang berfokus pada 5 layanan utama, "kami akan fokus di CONGO - Cardiology, Oncology, Neurology, Gastroenterohepatology dan Orthopedics, fasilitas ini tidak hanya dilengkapi dengan teknologi medis canggih, tetapi juga didukung oleh dokter-dokter dan perawat terampil yang siap melayani pasien dengan sepenuh hati. Kami percaya bahwa keberadaan rumah sakit ini akan memberikan kontribusi besar bagi sektor kesehatan dan pariwisata Indonesia,”kata Dewi dalam paparannya dalam kunjungan Menko AHY hari ini.
Tidak berhenti sampai disitu, Tentunya RS ini mengedepankan konsep ramah energi dan berkelanjutan, BIH menerapkan penggunaan energi yang minim dengan menerapkan pasif cooling design pada area publik tanpa penghawaan buatan, memaksimalkan penggunaan energi terbarukan dengan penggunaan solar panel, memaksimalkan penggunaan pencahayaan alami dengan tetap menjaga OTTV bangunan yang rendah.
Dari sisi operasional, BIH akan memiliki beberapa layanan yang bekerjasama dengan operator asing besar seperti laboratorium dengan Innoquest dari Singapura, Pusat Layanan Kanker (Onkologi dan Kemoterapi) bersama ICON Cancer Center dari Australia, diharapkan BIH yang akan beroperasi pada akhir Q2 2025 ini akan menjadi kebanggaan Indonesia dan menjadi Rumah Sakit yang mampu bersaing secara global.
Komentar Berita