Kemendag RI Dukung Peningkatan Pasar Ekspor ke Korea, UMKM BISA Ekspor Jadi Prioritas

Oleh : Candra Mata | Selasa, 21 Januari 2025 - 09:40 WIB

ILUSTRASI. Kemendag melalui Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Busan mempromosikan produk perikanan unggulan Indonesia pada pameran perikanan terbesar di Korea, Busan International Seafood and Fisheries Expo (BISFE) 2023. Pameran tersebut digelar di BEXCO, Busan, Korea Selatan, pada 1–3 November 2023.
ILUSTRASI. Kemendag melalui Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Busan mempromosikan produk perikanan unggulan Indonesia pada pameran perikanan terbesar di Korea, Busan International Seafood and Fisheries Expo (BISFE) 2023. Pameran tersebut digelar di BEXCO, Busan, Korea Selatan, pada 1–3 November 2023.

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Kementerian Perdagangan RI berkomitmen meningkatkan ekspor produk-produk Indonesia ke Korea Selatan. Salah satu upayanya, yaitu mendukung pertemuan pengusaha dari kedua negara dalam berbagai forum bisnis dan penjajakan bisnis (business matching). Pertemuan pengusaha juga akan mendukung berjalannya program-program prioritas Kemendag RI seperti perluasan pasar ekspor dan peningkatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor).

Pernyataan ini disampaikan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag RI Fajarini Puntodewi dalam ASEAN-Korea Trade and Investment Facilities Mission to Indonesia, di Jakarta, Senin, (20/1). Kegiatan tersebut terselenggara berkat kolaborasi ASEAN Korea Center (AKC) bersama Korean Importers Association (Koima), Kementerian Perdagangan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul, serta didukung Bank Rakyat Indonesia (BRI).

“Forum bisnis dan business matching antara pengusaha Indonesia dan Korea Selatan kali ini dapat mendukung Kemendag RI memperluas pasar ekspor dan meningkatkan UMKM BISA Ekspor. Kegiatan ini juga bermanfaat bagi implementasi peningkatan ekspor Kemendag RI. Kami harap, hasilnya bagus dan ekspor kita ke Korea Selatan dapat meningkat,” ungkap Puntodewi.

Para peserta mengikuti forum bisnis yang diisi presentasi dari perwakilan Kementerian Perdagangan RI, BRI, dan PT Indorasa Utama sebagai perwakilan pelaku usaha Indonesia. Setelah itu, para peserta dipertemukan dalam sesi business matching. Hadir sekitar 60 pelaku usaha Indonesia dan 11 pelaku usaha Korea Selatan.

Puntodewi menjelaskan, Korea Selatan merupakan salah satu mitra ekonomi terpenting Indonesia di Asia Timur. Ia mencatat, hubungan perdagangan dan investasi Indonesia dengan Korea Selatan telah berkembang pesat selama bertahun-tahun. Pada Januari–November 2024, total perdagangan kedua negara mencapai USD 18,37 miliar.

“Hal ini menjadikan Korea Selatan sebagai salah satu mitra ekonomi terpenting Indonesia di Asia Timur. Perdagangan yang seimbang ini menunjukkan bagaimana Indonesia dan Korea Selatan tumbuh bersama untuk mencapai kesejahteraan bersama,” tutur Puntodewi.

Turut hadir Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul Zelda Wulan Kartika, Ketua Asosiasi Importir Korea Kim Byung Kwan, dan Kepala Unit Perdagangan dan Investasi ASEAN-Korea Center Win Min Phyoe.

Tetap Jadi Mitra Utama

Untuk 2025, Puntodewi memprediksi, Korea Selatan tetap akan menjadi salah satu mitra utama perdagangan Indonesia. Ia pun mengatakan, untuk mempertahankan hal tersebut, kinerja produkproduk ekspor unggulan Indonesia ke Korea Selatan seperti batu bara, minyak kelapa sawit, produk kimia, dan produk kayu perlu terus didorong. Upaya ini menjadi penting jika memerhatikan persaingan dari negara pesaing.

Selain itu, produk-produk potensial juga perlu dipromosikan untuk mendorong kinerja ekspor Indonesia. Produk-produk tersebut, antara lain, produk karet, bubur kayu dan kertas, kayu olahan, bungkil, pakan ternak, serta produk plastik.

Menurut Atase Perdagangan Seoul Eko Prilianto Sudradjat, tingginya angka komitmen perdagangan pada 2024 lalu tidak terlepas dari sinergi Kemendag RI dengan fungsi ekonomi KBRI Seoul melalui strategi diplomasi di sektor perdagangan. Menurut Eko, strategi pertama adalah peningkatan pelaksanaan promosi yang melibatkan lebih banyak pemangku kepentingan.

Kedua, pembukaan komunikasi dan pendampingan bagi pelaku usaha Indonesia yang berusaha menembus pasar Korea Selatan. Ketiga, kolaborasi dengan asosiasi pengusaha dalam penyelenggaraan kegiatan promosi. Keempat, dorongan terhadap kerja sama dengan instansi, badan usaha milik negara, dan pihak swasta untuk mendukung kegiatan promosi dan kurasi pelaku usaha yang bisa ekspor.

“Strategi-strategi ini kami jalankan untuk mendukung ekspor produk-produk Indonesia ke Korea Selatan dan membuka jalan bagi UMKM Indonesia yang ingin merambah pasar Korea Selatan,” tutup Eko.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

PTK Boyong 6 Penghargaan Lingkungan

Selasa, 21 Januari 2025 - 11:31 WIB

Beri Dampak Positif untuk Wilayah Pesisir, PTK Boyong 6 Penghargaan Lingkungan

PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) berhasil memboyong 6 penghargaan sekaligus di Ajang Indonesia Green Awards 2025 yang diselenggarakan oleh La Tofi School of Social Responsibility pada Rabu…

Ilustrasi Emas

Selasa, 21 Januari 2025 - 11:07 WIB

Investasi Makin Mudah, Pegadaian Hadirkan Layanan Deposito Emas di Pegadaian Digital

Jika sebelumnya investasi emas hanya bisa dilakukan melalui pembelian fisik atau tabungan emas, kini pelopor Layanan Bulion di Indonesia, Pegadaian, membawa inovasi dengan menghadirkan layanan…

Ketua Umum Dekranas Selvi Ananda

Selasa, 21 Januari 2025 - 11:00 WIB

Ketua Umum Dekranas Selvi Ananda Dorong UMKM Naik Kelas Hingga Tembus Pasar Global

Selvi Ananda Gibran Rakabuming melantik Pengurus Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Masa Bakti 2024-2029, Senin (13/1/2025). Pada masa bakti lima tahun ke depan, para pengurus akan memayungi…

ILUSTRASI. BANYU, perusahaan rumput laut berbasis teknologi, berhasil meraih pendanaan awal senilai USD1,25 juta yang dipimpin oleh Intudo Ventures.

Selasa, 21 Januari 2025 - 11:00 WIB

BANYU Raih Pendanaan Awal USD1,25 Juta, Dorong Transformasi Industri Rumput Laut

Didirikan pada Desember 2023, BANYU bertujuan untuk merevolusi industri rumput laut Indonesia melalui penyediaan bibit berkualitas tinggi, penerapan teknik budidaya modern, dan upaya meningkatkan…

Listrik Ilustrasi

Selasa, 21 Januari 2025 - 10:52 WIB

Bahlil Sedih 340 kecamatan Indonesia Masih Gelap! Presiden Prabowo Janji Lima Tahun kedepan Seluruh Wilayah Indonesia Terlistriki

Sumedang - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menargetkan seluruh kecamatan di Indonesia akan mendapatkan akses listrik dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Target tersebut dicanangkan…