Indonesia Siap Jadi Pusat Inovasi Blockchain Melalui IRWATA Summit 2025
Oleh : Nina Karlita | Senin, 20 Januari 2025 - 18:36 WIB
Dari kanan: Sabdo Yusmintiarto (Ketua Umum IRWATA), Baby Kristami (Wakil Ketua IRWATA Bidang Kemitraan yang juga CEO one Gold), dan Hendra Suryakusuma (Wakil Ketua IRWATA Bidang Legal dan Reguliasi yang juga Ketua Umum Data Center Provider Organisation).
INDUSTRY.co.id - Jakarta - Teknologi blockchain dan aset kripto terus mencuri perhatian sebagai solusi inovatif di era digital. Di Indonesia, antusiasme terhadap investasi kripto semakin meningkat, didukung oleh potensi keuntungan serta aplikasi teknologinya yang luas.
Melihat tren ini, Asosiasi IRWATA ( Indonesia Real World Assets Tokenization Association) mengambil langkah strategis untuk memperkuat ekosistem investasi berbasis blockchain melalui penyelenggaraan IRWATA Summit 2025.
Gelaran yang akan berlangsung pada 26 Februari 2025 ini dirancang menjadi platform global bagi para inovator, pelaku bisnis, dan investor untuk menjajaki kolaborasi di sektor blockchain dan tokenisasi aset nyata atau Real-World Assets (RWA).
Ketua Umum IRWATA, Mochamad Sabdo Yusmintiarto, menyebut acara ini sebagai momentum strategis untuk memposisikan Indonesia sebagai pemain kunci di era baru ekonomi digital.
“Blockchain adalah era baru, seperti ledakan dotcom dan startup di masa lalu. Dengan teknologi ini, kita bisa menjembatani dunia digital dan dunia nyata, sehingga menciptakan peluang bisnis yang nyata dan inklusif,” ungkap Sabdo di Jakarta pada Senin (20/1/2025).
Indonesia mencatat perkembangan signifikan dalam industri blockchain dan kripto. Data Kementerian Perdagangan menunjukkan jumlah investor kripto mencapai 20,4 juta orang dengan nilai transaksi mencapai ratusan triliun rupiah per tahun. Namun, di balik pertumbuhan ini, tantangan seperti regulasi yang belum matang dan risiko investasi masih menghantui.
Sabdo menjelaskan bahwa salah satu fokus IRWATA adalah mengintegrasikan RWA dengan teknologi blockchain. Model bisnis ini, menurutnya, mampu menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih aman, transparan, dan inklusif, sekaligus mendukung program pemerintah dalam ketahanan pangan, karbon kredit, dan pengentasan kemiskinan.
Wakil Ketua Kemitraan IRWATA, Baby Kristami, menambahkan, IRWATA Summit akan menghadirkan lebih dari 50 founder dan co-founder proyek blockchain internasional seperti XRP, Polygon, Peaq Network, dan Chainlink.
"Kami ingin Indonesia menjadi pusat inovasi tokenisasi aset nyata yang bisa menjadi model bagi negara lain,” kata Baby.
Dengan tema besar “Menciptakan Masa Depan Inklusif: Inovasi Blockchain untuk Bisnis dan Masyarakat Global”, acara ini akan mengusung tiga fokus utama, yakni pertanian, pelestarian alam, dan ekonomi inklusif. Dalam summit ini, berbagai proyek tokenisasi RWA akan diluncurkan dan diuji coba untuk mendukung program ketahanan pangan dan pelestarian lingkungan.
“Kami juga akan bekerja sama dengan pemerintah, termasuk mengundang Presiden Prabowo Subianto. Harapannya, kolaborasi ini dapat menciptakan ekosistem investasi yang tidak hanya menguntungkan tetapi juga berdampak positif secara sosial,” tambah Baby Kristami.
IRWATA Summit juga menjadi ajang untuk menjembatani pelaku blockchain lokal dengan komunitas global. Ketua Asosiasi Data Center Indonesia (IDPRO), Hendra Suryakusuma, menyoroti pentingnya acara ini dalam menarik investasi asing ke Indonesia.
“Industri blockchain terus berkembang pesat, dan Indonesia punya potensi besar untuk menjadi pusat inovasi digital. Ini saatnya kita menunjukkan kepada dunia bahwa kita siap,” ujarnya.
Dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan komunitas blockchain internasional, IRWATA optimis mampu membangun ekosistem yang berkelanjutan. “Era ini bukan sekadar algoritma atau spekulasi, tapi masa depan ekonomi berbasis teknologi yang nyata,” pungkas Sabdo.
Melalui IRWATA Summit 2025, Indonesia diharapkan semakin kokoh sebagai destinasi investasi unggulan di era blockchain, sekaligus menjadi pelopor inklusi ekonomi digital di kancah global.
Komentar Berita