Ditopang 19 Subsektor Ekspansi, IKI Desember 2024 Tembus 52,93

Oleh : Ridwan | Senin, 30 Desember 2024 - 16:40 WIB

Ilustrasi Industri Manufaktur (Foto: Ridwan/Industry.co.id)
Ilustrasi Industri Manufaktur (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id -Jakarta – Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada bulan Desember 2024 masih bertahan pada posisi ekspansi, yaitu sebesar 52,93. Angka tersebut melambat 0,02 poin dibandingkan dengan bulan November 2024.

“Meningkatnya IKI bulan Desember ini ditopang oleh 19 subsektor ekspansi dengan kontribusi terhadap PBD industri manufaktur nonmigas triwulan II-2024 sebesar 90,5%,” kata Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arif di Jakarta, Senin (30/12).

Adapun, dua subsektor dengan nilai IKI tertinggi yaitu, Industri Alat Angkutan Lainnya dan Industri Peralatan Listrik. Sedangkan dua subsektor yang mengalami kontraksi paling dalam adalah Industri Tembakau dan Industri Komputer, Barang Elektronik dan Optik.

Febri menyebut bahwa penurunan nilai IKI ditenggarai berbagai faktor yaitu dimana industri sudah mulai mengurangi produksinya menjelang akhir tahun. 

“Memang menjelang akhir tahun itu industri sudah mulai mengurangi produksinya, sementara produk manufaktur yang banyak dijual pada Desember itu produksinya pada bulan sebelumnya,” jelasnya.

Berdasarkan rilis IKI, optimisme pelaku usaha terhadap kondisi usahanya 6 bulan kedepan menurun dibandingkan dengan November 2024, yaitu sebesar 73,3%. Sementara itu, sebanyak 21,2% pelaku usaha menyatakan kondisi usahanya stabil selama 6 bulan mendatang. 

“Kami melihat pandangan pelaku usaha terhadap kondisi usaha industrinya 6 bulan kedepan ini mencerminkan bahwa industri manufaktur nasional bisa menerima rencana kenaikan PPN 12% tahun depan, apalagi ditambah kebijakan paket ekonomi berupa sejumlah insentif untuk industri padat karya,” ungkap Febri.

Meski demikian, lanjutnya, pihaknya masih menerima laporan dari sejumlah industri yang justru mengkhawatirkan terkait kebijakan relaksasi impor yang saat ini masih belum menemui kejelasannya. 

“Kebijakan relaksasi impor yang membuat pasar dalam negeri kebanjiran produk impor murah justru ditakuti oleh industri dibandingkan kenaikan PPN 12%. Kenapa begitu? Sebagai ilustrasi, jikalau PPN naik 12%  kan otomatis akan menaikkan harga bahan baku, dan industri bisa menyesuaikan dengan menurunkan utilisasi sedikit dan menaikkan harga jual produk manufakturnya, sedangkan jika produk impor murah banjir di pasar dalam negeri itu bisa menyebabkan PHK, pengurangan tenaga kerja dan industri bisa colaps,” papar Febri.

Oleh karena itu, Kemenperin memandang kenaikan PPN 12% sangat kecil dampaknya untuk industri, sedaangkan relaksasi kebijakan impor justru lebih mengerikan bagi industri Tanah Air.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Somethinc Calm Down Gentle Micellar Water.

Kamis, 02 Januari 2025 - 17:25 WIB

Somethinc Perluas Seri Calm Down dengan Gentle Micellar Water untuk Kulit Sensitif

Somethinc Calm Down Gentle Micellar Water dirancang untuk tidak hanya menghapus waterproof makeup dan sunscreen, tetapi juga membersihkan debu, kotoran, dan partikel polusi, serta menenangkan…

Dok. Pertamina Trans Kontinental

Kamis, 02 Januari 2025 - 15:15 WIB

Transformasi Standarisasi Marine Terminal, PTK Gelar Go Live POC Digitalization Port Operation

PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) tutup tahun 2024 dengan menggelar go live Proof of Concept (POC) Digitalization Port Operation sekaligus meresmikan Operation Command Center Room pada selasa…

Kerjasama XPENG dan ERAL

Kamis, 02 Januari 2025 - 14:48 WIB

Lanjutkan Ekspansi, XPENG Tunjuk ERAL Sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek di Indonesia

Melanjutkan ekspansi ke pasar Asia Tenggara, XPENG, perusahaan mobilitas berbasis AI sekaligus produsen kendaraan listrik pintar (Smart EV) asal Tiongkok resmi menunjuk Erajaya Active Lifestyle…

Ilustrasi Malam Tahun Baru

Kamis, 02 Januari 2025 - 14:00 WIB

Rayakan Tahun Baru, City Vision Hadirkan Kirana Jakarta 2025 di Bundaran HI

Perusahaan Out of Home (OOH), City Vision bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jakarta menghadirkan kembali perayaan malam tahun baru yang spektakuler melalui Kirana Jakarta 2025 by City…

Ilustrasi manufaktur

Kamis, 02 Januari 2025 - 11:13 WIB

Pelaku Industri Wajib Simak! Ini Sederet Insentif dari Kemenperin untuk Genjot Produktivitas dan Daya Saing

Indeks Kepercayaan Industri bulan Desember 2024 masih bertahan pada posisi ekspansi, yaitu sebesar 52,93. Angka tersebut turun 0,02 poin dibandingkan dengan bulan November 2024 dan meningkat…