Sinergi Dompet Dhuafa Bersama Mitra Hadirkan Bedah Kemanusiaan untuk Palestina
Oleh : Candra Mata | Jumat, 27 Desember 2024 - 17:17 WIB
Dompet Dhuafa mengucurkan bantuan kemanusiaan bertajuk “Surgical Operation Project”. Projek ini berlangsung di Kompleks Kesehatan Al Razi, wilayah Al Nuseirat, Jalur Gaza, pada 10-25 November 2024.
INDUSTRY.co.id - Gaza, Palestina - Bersama dengan sejumlah mitra kolaborasi kebaikan di Tanah Air, Dompet Dhuafa mengucurkan bantuan kemanusiaan bertajuk “Surgical Operation Project”. Projek ini berlangsung di Kompleks Kesehatan Al Razi, wilayah Al Nuseirat, Jalur Gaza, pada 10-25 November 2024, berupa bantuan penanganan medis bagi 100 Warga Negara Palestina yang memerlukan operasi bedah kecil hingga menengah.
Program ini hadir sebagai respons atas situasi genting yang melanda Gaza akibat agresi berkepanjangan sejak 7 Oktober 2023. Konflik yang berlangsung selama lebih dari 420 hari itu telah menyebabkan kerusakan signifikan di sektor kesehatan, termasuk rumah sakit dan ambulans yang turut menjadi sasaran serangan yang sangat brutal.
Banyaknya jumlah korban jiwa yang mencapai lebih dari 45.000 orang serta ribuan lainnya yang terluka, banyak operasi bedah terpaksa ditunda akibat keterbatasan kapasitas rumah sakit dan biaya medis yang tinggi. Banyaknya operasi bedah yang tertunda akibat menipisnya dana operasional rumah sakit, menjadi alasan Dompet Dhuafa bersama mitra-mitranya melakukan projek ini.
Para kolaborator multi stakeholder dalam projek ini antara lain adalah Khaiya Hijab (Aura Kebaikan Indonesia), BAZMA Pertamina EP Regional 2, BDI Pertamina EP Regional 2, Guzelya Marisova Djani, Melukis Slide, Wetcode Indonesia, Dokter Kadyrove Skincare, dan PT Sinthe Utama Indonesia (Sammora).
Pada pelaksanaan projek operasi di lokasi, Dompet Dhuafa bersinergi dengan Merciful Hands Charity, sebuah organisasi nonpemerintah yang berfokus pada pelayanan bagi warga terluka dan penyandang disabilitas di Gaza. Projek ini bertujuan untuk meringankan penderitaan pasien yang tidak mampu menjalani operasi akibat tingginya biaya dan situasi rumah sakit yang terbatas selama masa konflik.
Muhammad Azmi Al-Hajj, Direktur Kompleks Kesehatan Al-Razi, menjelaskan bahwa sebagian besar penerima manfaat program ini adalah pengungsi dari Kota Gaza dan wilayah Nuseirat. Para penerima manfaat memiliki berbagai macam penyakit dan membutuhkan operasi bedah yang mendesak. Namun, kondisi sulit di rumah sakit pemerintah, situasi agresi yang parah, serta tingginya biaya menjadi kendala utama.
Menurut Utammi Sri Lestari, Manager Partnership Dompet Dhuafa, mendapat laporan dari relawan kesehatan setempat, setiap pasien memiliki kisah perjuangannya sendiri. Dengan adanya program ini, Dompet Dhuafa berupaya membantu mereka mendapatkan akses medis yang layak.
“Semoga kondisi di Gaza semakin membaik. Saudara-saudara kita di sana segera mendapatkan haknya,” ucap Utammi saat memberikan pernyataan di Philanthropy Building, Jakarta Selatan, Jumat (20/12/2024).
Danu Ibrahim, Founder Khaiya Hijab, turut menyampaikan komitmennya dalam mendukung program ini. Beberapa nilai yang ditanamkan di Khaiya Hijab adalah berbagi dan menebar kebaikan. Ia menambahkan bahwa program ini juga melibatkan karyawan, distributor, dan pelanggan Khaiya Hijab untuk menebarkan kebaikan. Dengan berbagi, ia berharap dapat membantu saudara-saudara di Negara Palestina yang sedang menghadapi ujian berat.
“Kebaikan memang harus disebarluaskan agar dapat terus hidup. Kami berharap kegiatan ini mampu menunjukkan kepedulian kita terhadap saudara-saudara di Palestina dan memberikan manfaat yang luas bagi sesama,” tuturnya saat menyerahkan donasi kepada Dompet Dhuafa, Sabtu (27/01/2024).
Program Surgical Operation Project ini menjadi salah satu wujud nyata solidaritas global dalam meringankan penderitaan rakyat Palestina di tengah konflik yang berkepanjangan. Dengan sinergi lintas organisasi, diharapkan program ini mampu memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Gaza. Dompet Dhuafa terus membuka ruang kolaborasi melalui berbagai cara untuk tak henti membantu warga Negara Palestina.
Komentar Berita