Tips Mencegah Penyakit Menular Selama Liburan: Rekomendasi dari Ahli Kesehatan
Oleh : Nina Karlita | Kamis, 26 Desember 2024 - 21:51 WIB
Dr. dr. Anggraini Alam, Sp.A(K) - Dokter Spesialis Anak Konsultan Infeksi dan Penyakit Tropis Anak.
INDUSTRY.co.id - Jakarta – Liburan sekolah menjadi momen yang dinanti-nantikan oleh anak-anak dan keluarga. Kesempatan untuk bersantai, menjelajah tempat baru, atau berkumpul bersama membawa keceriaan tersendiri. Namun, periode ini juga dapat meningkatkan risiko penyebaran berbagai penyakit menular akibat mobilitas tinggi.
Beberapa wilayah di Indonesia, seperti Cilegon, Tangerang Selatan, dan Situbondo, kini menghadapi peningkatan kasus penyakit menular seperti cacar air dan gondongan. Hal ini menuntut kewaspadaan ekstra dari orang tua dalam menjaga kesehatan anak-anak selama liburan dan sebelum kembali ke sekolah.
Berikut adalah lima tips dari Dr. dr. Anggraini Alam, Sp.A(K), Dokter Spesialis Anak Konsultan Infeksi dan Penyakit Tropis Anak, untuk melindungi anak-anak dari risiko penyakit menular selama liburan:
1. Jaga Pola Makan dan Istirahat Anak
Liburan sering kali mengganggu jadwal makan dan tidur anak. Padahal, pola makan bergizi dan istirahat yang cukup sangat penting untuk menjaga daya tahan tubuh mereka.
“Pastikan anak tetap makan secara teratur dengan menu seimbang, termasuk protein, sayur, buah, dan susu. Jangan lupa, anak usia sekolah membutuhkan 9-11 jam tidur per malam untuk menjaga kesehatan fisik dan mentalnya,” jelas dr. Anggi.
Menurut UNICEF, lebih dari 95 persen anak usia sekolah dan remaja tidak memenuhi asupan harian buah dan sayuran yang direkomendasikan. Karena itu, orang tua perlu lebih memperhatikan pola makan anak selama liburan.
2. Waspadai Gejala Cacar Air dan Gondongan
Liburan meningkatkan risiko tertular penyakit seperti cacar air dan gondongan, yang sangat mudah menyebar. Oleh sebab itu, memahami gejala penyakit menjadi langkah penting dalam pencegahan.
“Selain membawa obat-obatan dasar seperti penurun demam dan vitamin, pastikan juga untuk mengenali gejala awal cacar air dan gondongan. Jika anak mulai menunjukkan tanda-tanda seperti munculnya bintik merah, demam, atau pembengkakan pada leher, segera konsultasikan dengan dokter untuk memutus rantai penularan,” saran dr. Anggi.
3. Hindari Kontak Dekat dengan Penderita
Selama liburan, anak-anak sering bertemu banyak orang, baik di tempat umum maupun destinasi wisata. Hal ini meningkatkan risiko penularan penyakit. Dr. Anggi mengingatkan pentingnya menghindari kontak langsung dengan individu yang menunjukkan gejala penyakit.
“Pastikan anak tidak berdekatan dengan orang sakit, terutama yang memiliki gejala cacar air atau gondongan. Ajarkan anak untuk menggunakan masker dan menjaga jarak sebagai langkah pencegahan. Jika ada anggota keluarga yang sakit, sebaiknya segera lakukan vaksinasi pada kontak erat seperti saudara atau teman bermain untuk menurunkan kemungkinan penularan,” tambahnya.
4. Pastikan Vaksinasi Lengkap Sebelum Bepergian
Vaksinasi adalah cara efektif untuk mencegah penyakit seperti cacar air dan gondongan, terutama selama liburan. Vaksin kombinasi MMRV (Measles, Mumps, Rubella, and Varicella) kini tersedia di Indonesia, memberikan perlindungan terhadap empat penyakit sekaligus dalam satu suntikan.
“Vaksinasi membantu mencegah komplikasi serius seperti meningitis akibat gondongan atau infeksi kulit yang luas akibat cacar air. Dalam jadwal imunisasi terbaru, vaksin MMRV direkomendasikan sebagai dosis primer untuk anak usia 2 tahun ke atas dan sebagai booster untuk anak di bawah 2 tahun yang sudah menerima vaksin MR/MMR atau varisela,” jelas dr. Anggi.
5. Ajarkan Kebiasaan Hidup Bersih
Dr. Mellisa Handoko Wiyono, Country Medical Lead MSD Indonesia, menambahkan bahwa kebiasaan hidup bersih adalah kunci dalam pencegahan penyakit.
“Ajarkan anak untuk mencuci tangan dengan sabun, menutup mulut saat batuk atau bersin, serta menghindari menyentuh wajah dengan tangan kotor. Dengan langkah sederhana ini, orang tua dapat melindungi kesehatan anak-anak dan memastikan mereka menikmati liburan dengan aman,” ujar dr. Mellisa.
Komentar Berita