BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca untuk Mitigasi Bencana Hidrometeorologi di Libur Nataru
Oleh : Nina Karlita | Rabu, 25 Desember 2024 - 13:47 WIB
BMKG modifikasi cuaca dengan penyemaian garam NaCl superfine ke awan-awan potensial guna mengatur intensitas hujan sehingga tidak terkonsentrasi di wilayah rawan bencana.
INDUSTRY.co.id - Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) gencar menggelar Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) sebagai langkah mitigasi bencana hidrometeorologi di penghujung tahun. Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi tingginya intensitas hujan yang kerap terjadi selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa OMC bertujuan untuk mendukung kelancaran perayaan Nataru 2024, terutama di wilayah dengan risiko bencana tinggi seperti Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
“Operasi Modifikasi Cuaca ini merupakan langkah mitigasi yang kami ambil untuk mengendalikan curah hujan, meminimalkan dampak bencana, dan melindungi keselamatan masyarakat,” ujar Dwikorita.
Teknologi yang digunakan dalam operasi ini melibatkan penyemaian garam NaCl superfine ke awan-awan potensial guna mengatur intensitas hujan sehingga tidak terkonsentrasi di wilayah rawan bencana. Proses ini dilakukan secara bertahap di berbagai daerah. Di DKI Jakarta, operasi berlangsung pada 7-9 dan 13-16 Desember 2024 dengan total 17 sorti penerbangan yang bermarkas di Bandara Budiarto Curug, Tangerang.
Sementara itu, Jawa Barat melaksanakan operasi pada 11-16 Desember 2024, yang rencananya diperpanjang hingga 20 Desember 2024 dengan 34 sorti penerbangan dari Lanud Halim Perdanakusuma. Di Jawa Tengah, operasi dimulai sejak 11 Desember 2024 dengan 23 sorti penerbangan dari Bandara Ahmad Yani, Semarang. Adapun di Jawa Timur, operasi dijadwalkan pada 18-22 Desember 2024 dengan opsi perpanjangan sesuai kebutuhan.
Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto, mengungkapkan bahwa OMC merupakan solusi adaptif untuk mengurangi risiko bencana hidrometeorologi, terutama di musim penghujan.
“Selain untuk mitigasi bencana, operasi ini juga mendukung kelancaran infrastruktur transportasi selama periode Natal dan Tahun Baru, memastikan masyarakat dapat beraktivitas dengan aman,” kata Seto.
Operasi ini didukung oleh BNPB, BPBD, dan sejumlah operator swasta. Selain meminimalkan risiko bencana, OMC juga ditujukan untuk menjaga kelancaran transportasi darat, laut, dan udara selama Nataru. Posko operasional telah didirikan di lokasi strategis untuk memantau jalannya operasi secara real-time demi memastikan efektivitasnya.
Dwikorita juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi kapan saja, terutama di daerah rawan bencana. Informasi cuaca terkini dapat diakses melalui platform resmi BMKG untuk membantu masyarakat merencanakan aktivitasnya dengan lebih baik.
“Mari kita rayakan Natal dan Tahun Baru dengan penuh kehati-hatian. Hindari aktivitas yang berisiko di tengah cuaca ekstrem, rencanakan perjalanan dengan matang, dan selalu prioritaskan keselamatan bersama,” pesannya.
BMKG berharap dengan langkah-langkah mitigasi ini, potensi bencana dapat ditekan secara maksimal, sehingga masyarakat dapat menikmati libur akhir tahun dengan aman dan nyaman meski di tengah musim penghujan.
Komentar Berita