Penundaan Pameran di GNI Akibat Penyimpangan Tema, Bukan Pembredelan

Oleh : Nina Karlita | Selasa, 24 Desember 2024 - 22:54 WIB

Gedung Galeri Nasional Indonesia.
Gedung Galeri Nasional Indonesia.

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Penundaan pameran bertajuk "Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan" yang memamerkan karya Yos Suprapto di Galeri Nasional Indonesia (GNI) telah memicu perhatian publik. 

Isu pembredelan sempat menyeruak di tengah masyarakat, namun fakta menunjukkan bahwa keputusan penghentian pameran ini lebih disebabkan oleh penyimpangan tema yang tidak sesuai dengan kesepakatan awal, bukan upaya pembatasan kebebasan berekspresi seni.

Pameran ini semula direncanakan untuk mengusung tema "BANGKIT!", namun berkembang menjadi "Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan" selama proses kuratorial. 

Ketidaksesuaian antara karya yang ditampilkan dengan tema yang telah disepakati menjadi titik utama perbedaan pendapat antara seniman dan kurator, Suwarno Wisetrotomo. Akibatnya, Suwarno memutuskan untuk mengundurkan diri dari peran kurator, dan GNI memilih untuk menghentikan pameran.

Galeri Nasional Indonesia menegaskan bahwa penghentian ini bukan bentuk pembatasan terhadap kebebasan berekspresi. Sebaliknya, GNI mengupayakan mediasi intensif untuk menyelesaikan perbedaan pandangan antara pihak yang terlibat. Proses ini dilakukan secara transparan dengan tujuan menjaga integritas kuratorial tanpa mengabaikan hak seniman.

"Galeri Nasional Indonesia selalu mengutamakan profesionalisme dan kebebasan berekspresi seni. Dalam proses kuratorial, komunikasi yang baik antara seniman dan kurator sangat penting untuk menjaga keselarasan tema dan kualitas pameran. Kami berusaha memfasilitasi komunikasi ini dengan sebaik-baiknya, namun dalam hal ini, penyimpangan tema yang terjadi tidak dapat dipungkiri," jelas Jarot Mahendra, Penanggung Jawab Unit Galeri Nasional Indonesia.

Ketidaksesuaian antara karya Yos Suprapto dengan tema awal menjadi alasan mendasar penghentian pameran ini. Meskipun diskusi dan mediasi terus diupayakan, kesepakatan tidak tercapai, sehingga kurator merasa tidak lagi dapat melanjutkan perannya.

Galeri Nasional Indonesia menyatakan bahwa keputusan penghentian ini murni didasarkan pada pertimbangan kuratorial dan profesional, bukan karena tekanan politik atau tindakan represif. Istilah "pembredelan" dianggap tidak tepat untuk menggambarkan situasi ini.

Setelah pameran dihentikan, sejumlah karya Yos Suprapto diturunkan dari ruang pameran. Penurunan ini dilakukan atas keputusan pribadi seniman, terutama karena beberapa karya telah laku terjual. Galeri Nasional Indonesia menegaskan bahwa langkah ini sepenuhnya berada di tangan seniman tanpa tekanan dari pihak galeri.

Penghentian pameran ini menjadi pelajaran penting tentang pentingnya komunikasi yang efektif antara seniman dan kurator dalam proses kuratorial. Galeri Nasional Indonesia tetap berkomitmen mendukung kebebasan berekspresi seni sambil menjaga kualitas dan integritas pameran yang ditampilkan kepada publik.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Wali Kota Cilegon menyapa warga

Senin, 27 Januari 2025 - 11:42 WIB

Tren Kenaikan IPM di Cilegon: Indikator Keberhasilan Pembangunan Kota yang Berkelanjutan

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Cilegon, Kota Cilegon mampu meraih kenaikan signifikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2024 angkanya tercatat…

 Genjot Hilirisasi, Menteri ESDM: India Mitra Utama dalam Rantai Pasok Global

Senin, 27 Januari 2025 - 10:16 WIB

Jurus Bahlil ‘Rayu’ India Genjot Hilirisasi dan jadi Mitra Utama dalam Rantai Pasok Global

Jakaarta-Pemerintah terus mendorong kebijakan hilirisasi komoditas, khususnya mineral dan batu bara, sebagai strategi utama dalam meningkatkan nilai tambah sumber daya alam Indonesia

BUKA TAHUN BARU BERSAMA WARTAWAN KATOLIK: Jakarta, Sabtu (25/01/2025)

Senin, 27 Januari 2025 - 10:02 WIB

Buka Tahun Baru Bersama Wartawan Katolik:”Semua Berujung Pada Rice Cooker”

Jakarta, “Apa yang saya dapatkan ini sesuai dengan tema Buka Tahun Baru Bersama PWKI. Semua pangan berujung pada rice cooker. Sekalipun namanya rice cooker, ternyata tidak hanya untuk masak…

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Prof. DR. Drs. H.A.M Nurdin Halid menyerahkan buku karyanya berjudul Koperasi Pilar Negara kepada Menteri BUMN Erick Thohir usai Rapat Kerja di Ruang Komisi VI DPR RI, Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Senin (4/11/2024).

Senin, 27 Januari 2025 - 09:46 WIB

Dianugerahi Tokoh Inspiratif Koperasi Oleh KAHMI, Prof. Nurdin Halid: Semoga Menginspirasi Generasi ‘Emas’

Jakarta - Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) menganugerahi penghargaan kepada Prof. DR. Drs. H. A. M. Nurdin Halid sebagai Tokoh Inspiratif di Bidang Koperasi. Nurdin…

YBM BRILian membagikan sembako saat Ramadan

Senin, 27 Januari 2025 - 09:11 WIB

YBM BRILiaN Berhasil Salurkan Dana ZIS Sebesar Rp126,7 Miliar di Sepanjang Tahun 2024

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) melalui Yayasan Baitul Maal BRILiaN (YBM BRILiaN) berhasil menyalurkan dana Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) sebesar Rp126,7 miliar sepanjang tahun…