Sambut Hari Ibu, Perempuan Pelopor Perubahan Soroti Pentingnya Kolaborasi Lintas Sektor dalam Keberlanjutan Lingkungan
Oleh : Candra Mata | Sabtu, 21 Desember 2024 - 18:06 WIB
Gerai Lengkong - Kota Tangerang Selatan untuk menegaskan peran perempuan sebagai pelopor perubahan dalam keberlanjutan lingkungan. Program bertajuk “SIAP PILAH OLAH SAMPAH 1000 PEREMPUAN”, hasil kolaborasi Gerai Hijau dengan Pemerintah Kota Tangerang Selatan, FatHopes, dan organisasi mitra lainnya.
INDUSTRY.co.id - Tangerang Selatan, Dalam semangat memperingati Hari Ibu, sebuah inisiatif luar biasa lahir di Gerai Lengkong - Kota Tangerang Selatan untuk menegaskan peran perempuan sebagai pelopor perubahan dalam keberlanjutan lingkungan. Program bertajuk “SIAP PILAH OLAH SAMPAH 1000 PEREMPUAN”, hasil kolaborasi Gerai Hijau dengan Pemerintah Kota Tangerang Selatan, FatHopes, dan organisasi mitra lainnya, berupaya menciptakan kesadaran kolektif akan pentingnya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab.
Inisiatif ini mencerminkan visi besar Indonesia untuk berkontribusi pada solusi lingkungan global sekaligus mendukung tujuan keberlanjutan nasional. Salah satu fokus utama program ini adalah pengelolaan minyak jelantah, yang selama ini menjadi tantangan besar dimasyarakat. Melalui program ini, minyak jelantah dari rumah tangga dan pelaku usaha diolah menjadi bahan bakar rendah karbon, membawa dampak signifikan dalam upaya pengurangan emisi gas rumah kaca.
“Kolaborasi ini membuktikan bahwa keberlanjutan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat luas. Dengan memberdayakan perempuan sebagai agen perubahan, kita menciptakan langkah konkret untuk masa depan yang lebih ramah lingkungan,” ungkap Dwi Astuti, Program Director Gerai Hijau.
Dalam program ini, Gerai Hijau bekerja sama dengan FatHopes untuk menyediakan fasilitas armada, termasuk truk dan sepeda motor, yang memungkinkan pengumpulan minyak jelantah secara terorganisasi. Hal ini membuka jalan bagi masyarakat untuk melihat limbah rumah tangga tidak hanya sebagai beban, tetapi sebagai peluang untuk menciptakan dampak lingkungan yang positif.
“Minyak jelantah sering kali dianggap tidak berguna. Namun, melalui teknologi dan kolaborasi yang kami lakukan, kami dapat mengubahnya menjadi bahan bakar yang membantu mengurangi jejak karbon. Ini adalah contoh bagaimana tindakan kecil di tingkat lokal dapat berdampak besar secara global,” tambah Erna, Head of Marketing FatHopes.
Menurut Sigit Priambodo, ketua pelaksana kegiatan ini bahwasanya perempuan relatif lebih rentan terhadap bencana dan yang paling terkena efek polusi, kekerasan rumah tangga perempuan yang paling berdampak, aktifitas pengelolaan sampah didominasi oleh perempuan maka dari itu kita luncurkan program 1000 perempuan pilah dan olah sampah agar mereka bisa menjadi contoh untuk memilah sampah dari rumah untuk dipilah dan Kelola sehingga mempunyai nilai yang akan memberikan tambahan penghasilan untuk support keluarga.
Gerai Hijau, bersama mitra lainnya, juga ingin menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mencapai tujuan yang lebih besar. Dengan dukungan Pemerintah Kota Tangerang Selatan, program ini menjadi model bagi daerah lain dalam menciptakan solusi berkelanjutan yang menyeluruh.
“Kemitraan yang solid adalah kunci dari keberhasilan program ini. Ketika berbagai pihak bersatu untuk tujuan yang sama, dampaknya menjadi lebih besar dan lebih bermakna. Gagasan dan gerakan ini dimulai dari Gerai Lengkong dan bisa menjadi contoh kegiatan untuk kota-kota lain. Dari Gerai Lengkong untuk Indonesia,” kata Lista Hurustiati, Ketua Tim Fasilitasi CSR Tangsel dan Founder Gerai Lengkong.
Program ini adalah sebuah langkah kecil yang menciptakan resonansi besar, menjadikan Hari Ibu sebagai momen refleksi sekaligus aksi nyata untuk keberlanjutan. Melalui “SIAP PILAH OLAH SAMPAH,” Gerai Hijau dan para mitra menunjukkan bahwa masa depan yang lebih hijau dimulai hari ini, dengan setiap langkah yang diambil bersama.
Komentar Berita