Pemerintah Hingga Pakar Pastikan Konsumsi Air dari Galon Polikarbonat Aman

Oleh : Hariyanto | Jumat, 20 Desember 2024 - 18:12 WIB

Direktur Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan dan Penilaian Kesesuaian BSN, Heru Suseno
Direktur Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan dan Penilaian Kesesuaian BSN, Heru Suseno

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Badan Standarisasi Nasional (BSN) memastikan bahwa mengonsumsi air dari galon polikarbonat atau guna ulang aman dari Bisphenol A (BPA). Meminum air dari galon dimaksud tidak akan berdampak pada kesehatan masyarakat karena kemasan pangan tersebut sudah mendapatkan sertifikasi.

"Ketika sudah disertifikasi dan sudah mendapatkan SNI artinya ketika konsumen membeli produk maka sudah bisa dikatakan aman untuk dikonsumsi," kata Direktur Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan dan Penilaian Kesesuaian BSN, Heru Suseno dalam Diskusi Media bertajuk "Standardisasi Kemasan & Jaminan Keamanan AMDK Galon Polikarbonat" pada Kamis (19/12/2024). 

Heru menjelaskan bahwa standarisasi yang diterapkan pemerintah dan otoritas terkait berpaku pada 3 hal yakni perlindungan masyarakat, jaminan mutu dan efisiensi hingga persaingan usaha yang sehat. Ketiga pegangan ini, menurut Heru, secara simultan harus ditekan dalam penerapan standarisasi nasional. Dia melanjutkan, tujuannya demi kesejahteraan seluruh rakyat dalam konteks pelaku usaha hingga masyarakat sebagai konsumen.

Heru menjelaskan, perumusan standarisasi nasional Indonesia (SNI) dilakukan mulai dari perencanaan, perumusan, penetapan hingga pemeliharaan. Dia menambahkan, standarisasi ini juga melibatkan multipihak agar berjalan dengan maksimal dan menjamin kualitas produk yang dihasilkan.

Heru menegaskan bahwa sertifikasi ini wajib diikuti oleh pelaku usaha dan semua pihak demi kepentingan keselamatan, keamanan, kesehatan atau pelestarian fungsi lingkungan hidup. Artinya, sambung dia, pemerintah dan BSN menjamin bahwa produk yang mendapatkan SNI aman untuk dikonsumsi, termasuk Air Minum Dalam Kemasan(AMDK).

"Galon polikarbonat ini sudah mendapatkan SNI jadi sudah pasti aman," katanya.

Analis Kebijakan Ahli Muda Direktorat Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar Kemenperin, Okky Krisna Rachman mengatakan bahwa semua jenis produk AMDK wajib mengikuti SNI. Selain SNI, industri AMDK juga diatur mulai dari pengendalian air baku pengendalian produksi hingga pengendalian kemasan pangan.

Dia melanjutkan, setiap poin tersebut memiliki regulasi masing-masing guna menjamin kesehatan dan kualitas produk. Dia mengatakan, semua industri AMDK juga diwajibkan melakukan pengujian produk ke ​Lembaga ​Sertifikasi ​Produk (LSPro) di laboratorium uji.

"Jadi pengendalian air baku juga sudah diatur oleh Kemenperin. air baku mutu ini juga sudah terjamin secara kualitas dan undang-undang," kata Okky.

Jaminan keamanan serupa juga diutarakan melalui hasil riset yang dilakukan Universitas Islam Makassar (UIM). Lembaga civitas akademika itu melakukan penelitian untuk membuktikan kebenaran migrasi BPA dari galon polikarbonat ke dalam air.

Ketua Program Studi Kimia UIM sekaligus anggota peneliti, Endah Dwijayanti mengungkapkan bahwa tidak ada migrasi BPA yang terjadi dari galon polikarbonat ke dalam air minum. Penelitian ini membantah dugaan migrasi BPA yang dihembuskan oleh oknum tertentu.

Dia menjelaskan, penelitian dilakukan di lima kota di Makassar dengan memilih secara acak galon polikarbonat yang sering jumpai di publik. Penelitian dilakukan terhadap galon yang terjemur di matahari langsung dan yang disimpan di gudang.

Endah menjelaskan bahwa riset tidak mendapat adanya struktur molekul BPA di dalam air galon polikarbonat. Artinya, tidak ada migrasi BPA dari kemasan galon polikarbonat ke dalam air minum.

"Strukturnya saja nggak kebaca apalagi zat nya itu tidak ditemukan dari kedua galon yang dijemur atau tidak," kata Endah.

Anggota Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) Hermawan Seftiono menjelaskan bahwa galon dan BPA merupakan dua produk yang berbeda. Dia menjelaskan, BPA merupakan senyawa pembentuk galon polikarbonat.

Dia menjelaskan bahwa BPA memang zat berbahaya apabila berdiri sendiri. Namun, sambung dia, reaksi polimerisasi antara BPA dengan fosgen (karbonil diklorida) menjadi senyawa polikarbonat menghilangkan bahaya yang dimiliki BPA.

"Nah ketika menjadi senyawa polikarbonat seharusnya produksi polimer ini menjadi aman. Artinya, kemasan produk galon aman digunakan untuk AMDK," kata Hermawan Seftiono.

Hermawan mengatakan, tidak ​ada laporan di Eropa yang pernah menyebutkan ada seseorang yang sakit karena mengonsumsi air dari galon polikarbonat. Artinya, kemasan galon polikarbonat dan tutupnya aman digunakan untuk produk AMDK.

"Belum ada juga kasus di Indonesia dan di luar negeri juga terkena penyakit dari kandungan BPA ini," katanya.

Dia menjelaskan bahwa memang penggunaan BPA pada botol bayi sudah dilarang sejak lama di Eropa. Dia mengatakan, hal ini berkaitan dengan berat dan daya tahan tubuh bayi yang belum sebaik orang dewasa.

Kepala Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Trilogi ini melanjutkan, sebenarnya kalaupun ada BPA yang masuk ke dalam tubuh akan dimetabolisme oleh hati dan selanjutnya dikeluarkan melalui urine. Di negara manapun mengonsumsi air dari galon polikarbonat dinyatakan aman di tidak menyebabkan masalah kesehatan.

"Saya juga sudah pake galon. Di rumah polikarbonat, di kantor PET dan sampai sekarang aman-aman saja nggak ada masalah," katanya.

Di sisi lain, Hermawan mengaku heran bahwa di Indonesia masalah BPA hanya fokus pada galon polikarbonat. Dia melanjutkan, padahal kandungan BPA terdapat di berbagai macam barang dan kemasan pangan.

Seperti kaleng misalnya yang menunjukan migrasi BPA tertinggi meskipun masih dalam batas aman. Dia mengungkapkan, bahkan di Eropa juga tidak ada laporan orang sakit setelah mengonsumsi air dari galon atau laporan migrasi BPA dari galon karena pengaruh panas

"Saya juga heran kenapa di sini hanya ramai pada galon saja. Kalau penelitian di Eropa itu fokus ke beberapa kemasan yang mengandung BPA dan kadar masih terbilang rendah. Nah makanya ini saya juga heran aja tiba-tiba saja muncul," katanya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

(ki-ka) Psikolog dan Founder Titik Putih, Intan Erlita. M.Psi., Senior Brand Manager, Cussons Baby, Gusti Kattani Maulani; President Director dari Cussons Baby, Ningcy Yuliana; Penyanyi dan figur publik, Alika Islamadina; dan Fotografer profesional, Raja Siregar

Jumat, 20 Desember 2024 - 22:07 WIB

Cussons Baby Rayakan Keaslian Ibu dan Anak dengan Pameran Foto

Cussons Baby mengajak masyarakat untuk menyelami keindahan momen-momen penuh cinta tanpa filter melalui “Unfiltered Moments: Bangga Jadi Bunda”.

P&G terus menunjukkan komitmen untuk membantu ibu bekerja menjalani perannya dengan lebih baik, tanpa mengorbankan karier atau keluarga.

Jumat, 20 Desember 2024 - 21:48 WIB

P&G Indonesia Dukung Ibu Bekerja dengan Kebijakan dan Fasilitas Inklusif

P&G Indonesia menghadirkan berbagai kebijakan progresif untuk mendukung ibu bekerja menjalani perannya dengan lebih baik, tanpa mengorbankan karier atau keluarga.

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita

Jumat, 20 Desember 2024 - 21:20 WIB

Menperin Agus: IDEA Expo 2024 Mampu Lahirkan Wirausaha Industri Baru

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berperan aktif dalam upaya peningkatan kompetensi dan daya saing sumber daya manusia (SDM) industri, termasuk sektor industri kecil dan menengah (IKM).…

Direktur Utama SIG, Donny Arsal (kanan) dan Direktur Operasi SIG, Reni Wulandari (tengah) bersama President and Representative Director of Taiheiyo Cement Corporation, Yoshifumi Taura saat kunjungan kerja bersama proyek pengembangan dermaga dan fasilitas produksi di SBI Pabrik Tuban, Jawa Timur, pada 5 Desember 2024.

Jumat, 20 Desember 2024 - 19:24 WIB

Bidik Ekspor ke Amerika Serikat, SIG Segera Rampungkan Dermaga dan Fasilitas Produksi di Pabrik Tuban, Jawa Timur

Jakarta– Kondisi oversupply yang menjadi tantangan bagi industri semen, tidak semata-mata menjadi tekanan, melainkan juga menjadi peluang untuk memperkuat daya saing dan kapasitas dengan memasuki…

Rendi Simamora (Chief Technology Officer), Randy Muhroji (Chief Executive Officer), Arwani (Chief Technical Advisor) Elemes Group.

Jumat, 20 Desember 2024 - 19:17 WIB

Elemes Group Gandeng Hidden Brains, Dorong Akselerasi Adopsi ERP dan AI bagi Bisnis di Indonesia

Di Kuartal IV 2024, Elemes Group, perusahaan penyedia layanan solusi bisnis digital resmi menggandeng Hidden Brains, perusahaan penyedia ERP (Enterprise Resource Planning) berskala global sebagai…