Menko Pangan Apresiasi Kinerja Gula ID FOOD 2024 dan Dukung Peningkatan Industri 2025
Oleh : Kormen Barus | Jumat, 20 Desember 2024 - 06:44 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan bersama Direktur Utama ID FOOD Sis Apik Wijayanto, saat melakukan kunjungan persiapan giling dan Apresiasi Mitra Petani Tebu 2024, di Malang, Kamis, (19/12/2024).
INDUSTRY.co.id, Malang – Guna menjaga peningkatan produksi gula Nasional di tahun 2025, Holding BUMN Pangan ID FOOD melakukan sejumlah persiapan untuk menyambut musim giling di tahun depan. Upaya tersebut diantaranya berfokus pada perluasan lahan tebu, penerapan smart farming, dan peningkatan kemitraan dengan petani.
Direktur Utama ID FOOD Sis Apik Wijayanto mengatakan, perluasan lahan tebu menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan guna memastikan pasokan bahan baku. Menurutnya, dengan bertambahnya luasan lahan tebu, baik itu lahan tebu sendiri (HGU) maupun kemitraan, perusahaan akan memiliki kepastian pasokan bahan baku tebu untuk digiling menjadi gula di 6 Pabrik Gula (PG) yang saat ini dikelola ID FOOD Group.
“Perluasan lahan tebu sangat penting untuk menunjang produksi gula. Salah satu langkah perluasan yang kami lakukan melalui kerja sama optimalisasi lahan dengan Perhutani dan PTPN serta instansi lainnya. Selain itu, kita juga menggandeng petani tebu lokal untuk memanfaatkan lahan mandiri untuk ditanami tebu,” ujar Sis Apik, saat menghadiri Peninjauan Persiapan Musim Giling 2025 dan Apresiasi Mitra Petani Tebu 2024 bersama Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Kamis, (19/12/2024), di Kabupaten Malang.
Saat ini, luas areal tebu ID FOOD terus mengalami pertumbuhan. Pada tahun 2024, ID FOOD mencatatkan luas areal tebu seluas 61 ribu Ha, atau meningkat 13% dari capaian tahun sebelumnya yang berada diluasan 53 ribu Ha.
Selain perluasan lahan tebu yang terus digenjot, menurut Sis Apik, peningkatan produksi gula ID FOOD juga didorong melalui inovasi dan digitalisasi di sepanjang rantai pasok produksi. “Dengan bertambahnya luasan lahan tebu ID FOOD, maka penerapan sistem berbasis teknologi digital sangan mendesak. Saat ini, kami telah menerapkan sistem monitoring berbasis digital yang meliputi monitoring pelaksanaan tebangan, monitoring pertumbuhan tanaman, dan mapping luasan petak kebun,” jelasnya.
Lebih lanjut, Sis Apik memaparkan, peningkatan kemitraan petani tebu rakyat juga menjadi pilar yang terus diperkuat untuk mendongkrak pertumbuhan produksi gula ID FOOD Group di tahun 2025. “Untuk menstimulus peningkatan kemitraan kami jalankan kerja sama fasilitas pendanaan bagi petani, dari mulai program KUR dengan menggandeng perbankan, Sistem Resi Gudang (SRG), Kontrak Pasok, dan percepatan pembayaran kepada petani. Selain itu, kami juga melakukan penyediaan bibit tebu untuk petani,” terangnya.
Sis Apik menuturkan, penguatan kemitraan petani tebu rakyat menjadi faktor penentu yang berdampak langsung bagi pasokan bahan baku tebu. Berkat kemitraan yang baik dengan petani, pada musim giling 2024, jumlah tebu digiling ID FOOD Group mengalami lonjakan 12,5% dari tahun 2023, atau naik dari 3,5 juta ton menjadi 4 juta ton.
“Kemitraan bersama petani tebu ini berkaitan langsung dengan ketersediaan dan keberlanjutan pasokan bahan baku tebu. Jumlah tebu digiling menjadi salah satu penentu bagi tingginya produksi serta efisiensi operasional yang diukur dari optimasi kapasitas pabrik atau lama waktu giling,” ungkapnya.
Untuk memperkuat kemitraan, Sis Apik menambahkan, ID FOOD menjalankan program penghargaan bagi mitra petani berprestasi yang dikemas dalam gelaran “Apresiasi Mitra Petani Tebu 2024”. Kegiatan yang dilaksanakan di PG Krebet Baru Malang, Kamis, (19/12/2024) ini sebagai bentuk penghargaan bagi mitra petani tebu Sebagai ujung tombak industri gula nasional.
"Tanpa petani yang melakukan budidaya, maka pabrik-pabrik gula tidak bisa menggiling tebu dan produksi gula pun akan menurun. Dapat dikatakan petani tebu adalah pahlawan Swasembada gula,” ungkapnya.
Pada kegiatan tersebut diberikan penghargaan bagi petani dan pelaku industri gula yang terbagi ke dalam 7 kategori, yaitu Petani dengan Produktivitas Tertinggi, Petani dengan Growth Lahan Tertinggi, Petani dengan Supply Bahan Baku Tebu Tertinggi, Petani Termuda, Petani Paling Loyal, Koperasi, dan Asosiasi yang mendukung ekosistem petani tebu. “Diharapkan apresiasi ini semakin meningkatkan animo masyarakat petani menanam komoditas tebu. Hal ini juga menegaskan bahwa petani tebu merupakan aktor penting dalam ekosistem gula nasional,” ujar Sis Apik.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan yang turut hadir dalam pemberian apresiasi tersebut menyambut baik rencana dan komitmen ID FOOD meningkatkan luas lahan tebu dan produksi gula di tahun 2025. Pihaknya mendukung berbagai persiapan dan perbaikan yang dilakukan seperti pemanfaatan teknologi, pengembangan varietas tebu, dan penguatan kemitraan dengan petani.
Ia menambahkan, langkah strategis ini dapat mendukung target pemerintah mewujudkan swasembada pangan tahun 2027. Menurutnya, saat ini kondisi industri gula nasional berjalan semakin membaik, sehingga tahun ini para petani tebu dapat tersenyum dengan peningkatan produksi dan harga jual gula yang baik.
Lebih lanjut menurutnya, dalam 2 bulan ini Kementerian Koordinator Bidang Pangan telah mengeluarkan 10 Kebijakan, diantaranya tentang gula, yaitu larangan impor gula konsumsi. Melalui Kebijakan larangan impor gula ini swasembada pangan bisa didukung dari dalam negeri, langkah ini juga bisa menjadi kabar baik bagi para petani.
Ia juga merespon kegiatan Apresiasi Mitra Petani Tebu yang dilaksanakan ID FOOD, menurutnya kegiatan tersebut dapat menumbuhkan minat dan motivasi para petani khususnya petani milenial yang menjadi tumpuan bagi regenerasi dan keberlanjutan industri gula.
Adapun pada tahun 2025 ID FOOD menargetkan produksi gula sebanyak 350 ribu ton, jumlah tersebut dipatok lebih tinggi dibanding produksi gula tahun 2024 sebanyak 306 Ribu ton yg naik 17% dari 2023. Selain itu, perusahaan BUMN yang saat ini memiliki 6 pabrik gula tersebut menargetkan capaian tebu digiling sebanyak 4,5 juta ton di tahun 2025, atau naik 12,5% dari tahun 2024. Peningkatan produksi dan tebu digiling tersebut sejalan dengan target pertumbuhan luasan lahan tebu ID FOOD di tahun 2025 yang mencapai 65 ribu Ha lebih tinggi dari tahun 2024 yang berada di angka 61 ribu Ha serta perbaikan produktifitas tebu per Ha. Peningkatan target kinerja Industri gula ini sejalan dengan arahan Kementerian BUMN agar BUMN Pangan menjalankan initiative strategy dan program terobosan untuk mewujudkan swasembada pangan.
Komentar Berita