IISIA Kembali Gelar ISSEI 2025 Dorong Penerapan Industri Hijau di Sektor Besi dan Baja
Oleh : Ridwan | Kamis, 19 Desember 2024 - 08:15 WIB
Pembukaan gelaran Iron-Steel Summit & Exhibition Indonesia 2025 (ISSEI)
INDUSTRY.co.id - Jakarta -- IISIA (The Indonesian Iron and Steel Industry Association) berkolaborasi dengan mitra asosiasi tingkat Asia SEAISI (Southeast Asia Iron and Steel Institute) menggelar kegiatan pameran terpadu seminar tahunan baja terbesar di Indonesia bertajuk “Iron-Steel Summit & Exhibition Indonesia 2025 (ISSEI)”.
Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin), Faisol Riza.
Dalam sambutannya, Wamenperin mengatakan, industri baja adalah sektor strategis yang memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi, infrastruktur, hingga pengembangan teknologi.
Berdasarkan data BPS, pada Triwulan III Tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 4,95% (y-o-y) dengan kontribusi signifikan dari sektor industri pengolahan nonmigas sebesar 17,18%. Khususnya, industri logam dasar mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 12,4% (y-o-y) dan memberikan kontribusi 5,9% terhadap PDB sektor industri pengolahan nonmigas.
"Data ini mencerminkan peran vital industri logam, termasuk baja, dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional. Pemerintah optimis, dengan peningkatan investasi dan ekspansi industri, tren positif ini akan terus berlanjut di tahun-tahun mendatang," katanya di Jakarta (18/12).
Dijelaskan Faisol, industri besi dan baja Indonesia khususnya produk crude steel telah menempati posisi ke 5 dunia pada tahun 2023 dengan produksi sebesar 16,85 juta ton, naik sebesar 87% dibandingkan tahun 2019.
Saat ini, kapasitas produksi crude steel nasional berada di angka 21 juta ton dan ditargetkan meningkat menjadi 27 juta ton pada tahun 2029.
Di saat bersamaan semua pelaku industri dan pemerintah, termasuk besi dan baja, secara perlahan bertahap tapi pasti, harus mendorong penerapan prinsip industri hijau serta mempercepat adopsi teknologi rendah karbon, seperti hydrogen-based steelmaking.
"Upaya ini tidak hanya memperkuat daya saing industri baja, tetapi juga menjadikan Indonesia sebagai bagian dari solusi global dalam menghadapi perubahan iklim," terang Wamenperin.
Dirinya berharap ISSEI 2025 dapat menjadi platform strategis untuk mengindentifikasi peluang baru untuk mempercepat pertumbuhan industri baja nasional.
"Selain itu, melalui acara ini, kita dapat mendiskusikan solusi inovatif untuk menjawab tantangan global sekaligus memperkuat ekosistem industri baja di Indonesia," harapnya.
Chairman The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA), Muhamad Akbar menyampaikan, kolaborasi antara ISSEI 2025 dan SEAISI Conference & Exhibition 2025, diharapkan dapat menjadi forum diskusi yang konstruktif dan ruang kolaborasi untuk meningkatkan koneksi strategis di industri baja sehingga dapat turut meramaikan serta memberikan value tambahan untuk dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi hingga 80%.
“Dampak multiplier efek industri manufaktur tidak kalah besar dibanding industri lainnya untuk ketahanan industri. Industri baja sebagai mother of industry akan menghela industrialisasi nasional yang akan berkontribusi bagi kemandirian ekonomi bangsa," tutur Akbar.
Mengangkat tema utama “Bersama Industri Baja Nasional Membangun Fondasi Menuju Indonesia Emas”, ISSEI 2025 merupakan sebuah platform strategis bagi para pelaku industri besi-baja nasional untuk membina kemitraan sinergis dan kolaboratif dengan para pelaku industri dan bisnis lintas sektoral dari dalam dan luar negeri.
Sebagai kekuatan ekonomi terbesar di regional Asia Tenggara, Indonesia berperan penting dalam peningkatan kapasitas dan kualitas produk industri besi-baja, baik dalam rangka mendukung visi Indonesia Emas 2045 maupun ASEAN Community Vision 2045 yang menempatkan prioritas tertinggi pada pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development).
ISSEI 2025 akan diselenggarakan pada tanggal 21-23 Mei 2025 di Jakarta Convention Center Hall A-B, dengan rangkaian kegiatan Seminar, Diskusi Panel dan Seminar paralel dengan kegiatan pameran dan Business Matching.
Selain itu akan digelar Kompetisi Green Steel Building sebagai bagian dari upaya mendukung pembangunan berkelanjutan, kompetisi ini dirancang untuk mendorong inovasi penggunaan baja ramah lingkungan.
Agenda utama lainnya adalah SEAISI Conference & Exhibition 2025 dengan mengusung tema “Unlocking Key Strategies for the ASEAN Steel Industries” yang akan menghadirkan pembicara ahli di kalangan industri besi-baja dan pembuat kebijakan industri dari berbagai negara anggota ASEAN.
Selain itu, kegiatan pameran akan menampilkan berbagai kemajuan terakhir produk industri besi-baja dari industri hulu hingga industri Tengah dan industri hilir yang saling terkoneksi secara industrial dan komersial.
Produk industri hulu besi-baja seperti merupakan komponen utama maupun pelengkap di industri-industri lainnya seperti otomotif, building material dan interior di industri Tengah dan hilir.
ISSEI 2025 menjadi platform yang mempertemukan para pelanggan korporat khususnya dan para calon mitra usaha serta professional pada umumnya.
Komentar Berita