Impor Garam Dibatasi, Industri "Bingung" Cari Bahan Baku

Oleh : Ridwan | Rabu, 18 Desember 2024 - 07:50 WIB

Impor garam industri
Impor garam industri

INDUSTRY.co.id - Yogyakarta - Pemerintah terus mendorong penyerapan garam lokal untuk mewujudkan swasembada garam. Pada tahun 2025, Kementerian Koordinator Pangan telah memutuskan kuota impor garam industri ditetapkan sebesar 1,7 juta ton hanya untuk kebutuhan industri tertentu yakni industri chlor alkali plant (CAP).

Plt. Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian, Reni Yanita mengungkapkan bahwa sektor industri sangat siap menyerap garam dalam negeri. Namun, pasokan dan kualitas garam lokal belum memenuhi standar yang dibutuhkan oleh industri.

“Sebenarnya industri tanpa dipaksa juga ingin, ingin dapat bahan baku dari dalam negeri gitu kan. Tapi memang kondisinya tidak memungkinkan. Pasokan dan kaulitas nya masih bekum memenuhi standar yang dibutuhkan industri," kata Reni disela-sela acara "Outlook Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil" di Yogyakarta (17/12).

Dirinya menyoroti terkait kuota impor garam industri yang sebesar 1,7 juta ton hanya untuk industri chlor alkali plant (CAP). Artinya, industri lain seperti farmasi, kosmetik dan aneka pangan belum mendapatkan kuota impor garam untuk memenuhi kebutuhan produksi.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Kementerian Perindustrian perlu mengajukan relaksasi kuota impor garam bagi industri selain CAP.

“Tapi sekali lagi, PR-nya untuk yang farmasi ini belum, belum ketemu (alternatif) karena ketika industri tersebut mengganti sumbernya dia harus mengajukan izinnya, harus memperbarui izin sementara mengejar terbitnya izin dengan dia harus menyediakan kebutuhan,” jelas Reni.

Dikesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal menilai kebijakan penghentian impor garam berpotensi menyebabkan kelangkaan bahan baku industri.

Menurutnya, jika terjadi kelangkaan akibat importasi garam yang dihentikan, maka produksi industri terkait akan mengalami gangguan. 

"Kalau seperti ini, apakah bisa kita swasembada garam di 2027? Ya susah. Yang padti harua jelas ya, garamkan salah satu bahan baku yang dibutuhkan untuk industri, kalau sampai ada kelangkaan tidak cukup, nah ini akan mempengaruhi pada industri ya," terang Faisal.

Faisal mengatakan pemerintah harus memperhatikan dan menjaga suplai garam untuk industri dengan meningkatkan kapasitas produksi garam lokal berkualitas.

Hanya saja, lanjut Faisal, pemerintah disarankan tidak memaksakan swasembada garam ini dengan menghentikan impor, meski ada penambahan kapasitas produksi garam lokal berkualitas.

Sebab, jika kinerja industri manufaktur terganggu, maka akan menimbulkan banyak dampak negatif, termasuk terkait berkurangnya lapangan pekerjaan.

“Tapi jangan memaksakan kemudian ketika suplai tidak cukup, di-stop atau dikurangi, nanti yang kena adalah produksinya. Dan itu dampaknya bisa lebih besar juga. Karena industri manufaktur, kan dari sisi pencipta lapangan pekerjaannya juga jauh lebih besar,” terangnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Industri Pengguna Garam Indonesia (AIPGI) Cucu Sutara mengatakan, impor garam merupakan suatu keterpaksaan lantaran kualitas garam lokal belum bisa memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan industri.

"Padahal, anggota AIPGI siap menyerap garam lokal sebagai dukungan swasembada pangan pemerintah," terangnya.

Meski demikian, AIPGI tidak membeberkan kebutuhan garam untuk industri farmasi dan makanan-minuman (mamin). Yang pasti, kedua sektor ini akan sangat dirugikan oleh kebijakan pembatasan impor garam.

Sebagai contoh, industri farmasi sangat membutuhkan garam untuk pembuatan cairan infus yang digunakan banyak pasien rumah sakit di seluruh Indonesia. Garam juga digunakan oleh industri mamin untuk berbagai produk, seperti penyedap masakan.

"Jangan sampai perusahaan-perusahaan di sektor ini mengalami penurunan kinerja hingga merelokasikan pabriknya hanya karena masalah garam," tegas dia.

Cucu juga menyatakan, pemerintah mesti bersikap realistis melihat keadaan sekarang. Meski memiliki garis pantai yang panjang, faktanya sentra garam di Indonesia hanya ada di beberapa kota tertentu saja seperti Cirebon, Indramayu, Karawang, Pati, Rembang, dan Madura.

Belum lagi, produksi garam di Indonesia mayoritas masih dilakukan dengan cara-cara tradisional dan sangat bergantung cuaca atau iklim. Faktor-faktor tersebut yang membuat garam lokal sulit diserap industri dalam negeri.

"Garam itu tidak sekadar putih saja, harus diperhatikan kadar zat-zat lain seperti natrium klorida, magnesium, kalsium, dan lain-lain," tutup Cucu.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Direktur Legal, Hubungan Eksternal, dan Ekonomi Sirkular PT Chandra Asri Pacific Tbk, Edi Rivai

Sabtu, 15 Maret 2025 - 22:55 WIB

Pabrik Chlor Alkali Milik Chandra Asri Dukung Kemandirian Industri Baterai Nasional

Chandra Asri Group melalui anak usahanya PT Chandra Asri Alkali (CAA) telah merealisasikan investasi sebesar RP 1,26 triliun pada tahun 2024. Adapun, investasi tersebut untuk pembangunan pabrik…

Dirjen IKFT Kemenperin, Taufiek Bawazier bersama Direktur Legal, Hubungan Eksternal, dan Ekonomi Sirkular PT Chandra Asri Pacifik Tbk, Edi Rivai dalam acara diskusi dengan Forwin

Sabtu, 15 Maret 2025 - 22:36 WIB

Industri Kimia Miliki Peran Penting Wujudkan Ekonomi 8 Persen

Industri kimia sukses membukukan kinerja gemilang sepanjang tahun 2024. Kelompok sektor industri kimia, farmasi dan obat tradisional mampu tumbuh sebesar 5,86 persen, melampaui pertumbuhan ekonomi…

Aplikasi BRImo

Sabtu, 15 Maret 2025 - 22:30 WIB

Mudahkan Perjalanan Mudik Antarpulau, BRI Hadirkan Fitur Baru Pemesanan Tiket Kapal Lewat BRImo!

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus memperluas layanan digitalnya dengan menghadirkan fitur terbaru dalam aplikasi BRImo, yaitu pemesanan tiket kapal. Inovasi ini memungkinkan…

Super Indo hadirkan rangkaian program promo Ramadan.

Sabtu, 15 Maret 2025 - 20:08 WIB

Super Indo Hadirkan Program Spesial Ramadan & Idul Fitri, Pelanggan Bisa Menangkan Umroh!

Super Indo dengan meluncurkan serangkaian program dan promo spesial selama Ramadan dan Idul Fitri untuk memenuhi kebutuhan berbelanja yang lebih praktis dan menguntungkan.

Buka bersama KPN Corp

Sabtu, 15 Maret 2025 - 19:33 WIB

Ramadan Penuh Berkah, KPN Corp Gelar Buka Puasa dan Berbagi Kebahagiaan

KPN Corp sukses menggelar acara buka puasa bersama di lantai 3 Gama Tower pada Kamis (6/3/2025). Acara yang dihadiri lebih dari 200 karyawan dan para top manajemen ini dilakukan secara hybrid…