CyberArk: Tujuh Tren Keamanan Siber Penting untuk 2025

Oleh : Kormen Barus | Selasa, 17 Desember 2024 - 12:15 WIB

Jeffrey Kok, Vice-President of Solution Engineers untuk Asia Pasifik dan Jepang, CyberArk
Jeffrey Kok, Vice-President of Solution Engineers untuk Asia Pasifik dan Jepang, CyberArk

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Seiring dengan percepatan adopsi teknologi, lanskap keamanan siber menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Berdasarkan CyberArk 2024 Threat Landscape Report, mayoritas organisasi di Asia-Pasifik dan Jepang mengalami kebocoran identitas lebih dari dua kali dalam satu tahun. Ancaman-ancaman ini mencerminkan perlunya pendekatan baru dalam mengelola keamanan siber, terutama dengan meningkatnya penggunaan AI dan teknologi cloud-native.

Jeffrey Kok, Vice-President of Solution Engineers untuk Asia Pasifik dan Jepang, CyberArk, menyatakan bahwa pengelolaan identitas adalah kunci dalam menghadapi serangan siber modern. “Serangan saat ini sering kali menargetkan identitas mesin, termasuk token akses cloud dan kunci API. Organisasi perlu memprioritaskan keamanan ini agar tetap kompetitif,” jelas Jeffrey.

CyberArk memprediksi bahwa serangan terhadap AI akan menjadi tren yang semakin dominan pada 2025. Sistem biometrik seperti FaceID, meskipun efisien, masih memiliki celah keamanan yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan. Oleh karena itu, CyberArk merekomendasikan agar organisasi mengintegrasikan kerangka kerja keamanan langsung ke dalam model AI mereka.

Tren lainnya melibatkan kesiapan menghadapi era pasca-kuantum, di mana teknologi komputer kuantum berpotensi meretas metode enkripsi tradisional. Jeffrey menjelaskan bahwa perencanaan dan transisi menuju infrastruktur yang tahan kuantum harus dimulai sekarang untuk mengurangi risiko di masa depan.

Selain itu, ketahanan operasional dan manajemen risiko vendor juga menjadi fokus utama. Organisasi yang mengadopsi pendekatan multi-cloud atau hybrid dapat meningkatkan fleksibilitas mereka sekaligus mengurangi ketergantungan pada satu penyedia layanan. Dengan strategi keamanan yang adaptif, perusahaan dapat mengatasi tantangan keamanan siber di tahun 2025 dan seterusnya.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ulama Muslim: Runtuhnya Rezim Assad Soroti Keadilan dan Harapan untuk Ukraina

Selasa, 17 Desember 2024 - 15:35 WIB

Kekalahan Rezim Assad di Suriah: Suara Ulama Muslim tentang Keruntuhan Kekuatan Rusia dan Pelajaran bagi Dunia

Jakarta-Jatuhnya rezim Bashar al-Assad di Suriah menandai babak baru dalam sejarah kawasan Timur Tengah dan memberikan pelajaran penting bagi dunia, terutama dalam konteks invasi Rusia terhadap…

BRI Insurance serahkan klaim ke PT Surya Pasifik Indonesia

Selasa, 17 Desember 2024 - 14:57 WIB

Bayar Klaim 2.4 Milyar, BRI Insurance Turut Amankan Dunia Usaha dari Kerawanan Bencana Alam

Di negeri yang rentan bencana alam, sudah sepatutnya mitigasi diperkuat di berbagai lini. Di samping hal utama, yakni keselamatan diri, jaring pengaman perekonomian diantaranya aset usaha juga…

WeTV gebrak 2025 dengan deretan konten spekatuler.

Selasa, 17 Desember 2024 - 14:13 WIB

WeTV Siap Gebrak 2025 dengan Deretan Konten Spektakuler dan Kolaborasi Baru

WeTV optimis mampu mempertahankan dominasinya sebagai salah satu platform streaming paling berpengaruh di Asia Tenggara pada tahun 2025.

Direktur Utama PGE Julfi Hadi

Selasa, 17 Desember 2024 - 13:53 WIB

18 Tahun Dedikasi, PGE Tegaskan Pencapaian dan Optimisme untuk Masa Depan Energi Hijau

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) memperingati hari jadinya yang ke-18 sebagai momentum penting dalam perjalanan mendukung transisi energi bersih di Indonesia. Dengan mengusung tema “ElevaTHINK…

Prof. Dr. Ir. Prudensius Maring

Selasa, 17 Desember 2024 - 13:49 WIB

Anak Desa Terpencil Maumere Ini Raih Guru Besar Antropologi Ekologi Setelah Berguru ke Masyarakat Tiga Gunung

Jakarta-Prof. Dr. Ir. Prudensius Maring, M.A lahir dan menjalani masa kecil hingga usia SD di Desa Kloangpopot, sebuah Desa terpencil saat itu di Maumere, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara…