Bongkar Rahasia Wellness di SOUL Conference 2024
Oleh : Wiyanto | Minggu, 15 Desember 2024 - 13:43 WIB
Pembicara SOUL Arsaningsih (tengah) bersama Marcom
INDUSTRY.co.id-Jakarta - Masalah kesehatan mental telah menjadi bagian yang tak terpisahkan di kehidupan masyarakat Indonesia. Merujuk pada laporan dari Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey tahun 2022 menyatakan bahwa 1 dari 3 remaja Indonesia mengalami masalah mental.
Hal inidiperkuat dengan data dari Pusat Informasi Kriminal Indonesia (Pusiknas) Polri yang menerima laporan kasus bunuhdiri sepanjang tahun 2023, ada 135 kasus bunuh diri di Bali yang dilaporkan, menjadikan tingkat bunuh diri di Bali menjadi yang tertinggi di seluruh Indonesia.
Dilansir daridetik.com, dokter spesialis kejiwaan atau psikiater RSUP Prof Ngoerah, Dr. dr. Anak Ayu Sri Wahyuni membeberkan penyebab tingginya bunuh diridi Pulau Dewata, salah satunya karena penyebab secara biologis karena memang ada kelainan mental pada seseorang sepertidepresi, skizofrenia, atau gangguan bipolar.
dr. Imran Prambudi, MPMH, selaku Direktur Kesehatan Jiwa Kemenkes RI, mengatakan bahwa gangguan mental akan dimulaidari masalah mental. Dan meningkatkan kesadaran tentang mental health sekaligus memberikan solusi mengatasi masalah mental sebelum menjadi gangguan mental adalah sesuatu yang penting.
Bunda Arsaningsih, CSPH, menyebutkan bahwa wellness spiritual adalahkunci tercapainya wellness secara mental. Karena tanpa power dari Tuhan, akan sangat sulit memperbaiki masalah mental yang pasti akan dihadapi oleh semua orang. Namun, Bagaimana bisa meningkatkan Wellness Spiritual?
SOUL Conference 2024 hadir mengangkat tema “Measuring Spiritual Wellness” yang dihadiri oleh lebih dari 700 peserta di Swasana BRIN Thamrin Convention Hall Jakarta, pada tanggal 15 Desember 2024.
SOUL Conference merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh SOUL (Spirit of Universal Life). Sebuah ruang bertemunya para praktisi SOUL Meter (Measurement Technique of Radiation) untuk berbagi pengalaman dan pengaplikasian SOUL Meter dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan menghadirkan Bunda Arsaningsih, orang pertama yang mendapat gelar Certified Professional Spiritual Healer dan juga dr. Rastho Mahotama, selaku Ketua Perkumpulan Praktisi Wellness Indonesia acara ini menjadi ajang upgrading pengetahuan mendalam tentang penggunaan SOUL Meter untuk mencapai kondisi wellness yang sesungguhnya.
Bunda Arsaningsih menguatkan bahwa, SOUL Meter adalah satu teknik yang bisa menjadi alat bantu dalam menghadapi berbagai aspekkehidupan.
Sejumlah peserta secara aktif berpartisipasi dalam berbagi pengalaman, menceritakan bagaimana mereka telah mengalami transformasi positif dalam menerapkan SOUL Meter untuk proses batin mereka untuk mencapai wellness.
Selain itu, Bunda Arsaningsih juga menuntun langsung meditasi SOUL Reflection untuk membersihkan rekaman & pendaman negatif dalam diri, mengubah pola energi untuk mencapai kondisi wellness yang terukur.
SOUL Conference 2024 bukan hanya ajang reuni, tetapi juga ajang bertukar informasi tentang pencapaian spiritual para praktisi SOUL.
Selain itu, Kehidupan modern yang semakin kompleks membuat isu kesehatan mental semakin penting di Indonesia. Pola hidup yang penuh tekanan, baik dari lingkungan pekerjaan, keluarga, maupun sosial, sering kali menciptakan beban mental. Data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan 1 dari 8 orang di dunia mengalami gangguan kesehatan mental. Berpatokan para riset itu, Kementerian Kesehatan memperkirakan sekitar 30 juta-32 juta orang Indonesia mengalami masalah kesehatan mental. Guru meditasi dan praktisi energi Bunda Arsaningsih, CPSH., menawarkan pendekatan unik pemahaman karma atau takdir dalam upaya meningkatkan kesejahteraan mental, emosional dan spiritual masyarakat. Konsep ini menjadi bagian penting dalam acara Temu Wicara Bedah Karma Indonesia, yang diinisiasi oleh Yayasan Cahaya Cinta Kasih. Temu Wicara Bedah Karma Indonesia di Jakarta Convention Centre pada 14 Desember 2024 ini menarik lebih dari 3.000 orang. Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) memberikan penghargaan sebagai “Temu Wicara Bedah Karma Indonesia dan Meditasi Renungan Jiwa untuk Kesehatan Mental dengan Peserta Terbanyak". Bunda Arsaningsih menggunakan dua pendekatan SOUL (Spirit of Universal Life) dalam mengajak peserta untuk memahami karma/takdir. Pertama, pengukuran radiasi energi bernama SOUL Meter (Measurement Technique of Radiation). Kedua, meditasi SOUL Reflection, yakni meditasi refleksi/berkesadaran terhubung dengan kekuatan Tuhan. Dalam acara ini, Bunda Arsaningsih ditemani dr. Rastho Mahotama mengajak peserta mengeksplorasi hubungan antara tindakan masa lalu dan dampaknya pada kehidupan saat ini. Ada empat aspek utama yang diulas terkait karma masa lalu yang memengaruhi kehidupan yakni kesehatan, dan hubungan sosial, kemakmuran, dan spiritualitas. Peserta diajak memahami karma dan takdir bukan hanya pada level kehidupan pribadi, tapi juga terkait karma kolektif yang terakumulasi dari trauma sosial, ekonomi, dan politik dari kehidupan bermasyarakat di masa lalu. Proses sejarah yang panjang membuat empat aspek kehidupan bangsa Indonesia tidaklah baik-baik saja. Banyak rekaman buruk yang mempengaruhi kondisi masyarakat Indonesia saat ini. Berdasarkan pengukuran SOUL Meter, Bunda Arsaningsih menyatakan rekaman buruk di Indonesia seperti peperangan, keinginan berkuasa selamanya, keserakahan, hingga hukum yang tak adil. Lewat meditasi Soul Reflection yang dipandu Bunda Arsaningsih, ribuan peserta diajak membersihkan rekaman buruk tersebut. "Dengan mengikuti meditasi Soul Reflection bersama-sama, kita bisa berkontribusi memberikan pelayanan mengubah energi lewat pemurnian dan pembersihan rekaman buruk di Indonesia," kata Bunda Arsaningsih di Jakarta Convention Centre, 14 Desember 2024. Perubahan pola energi masa lalu bangsa Indonesia dipercaya akan berdampak positif terhadap kesehatan mental, emosional dan spiritual masyarakat. Setelah pembersihan dari pola energi atau rekaman buruk ini, Bunda Arsaningsih juga mengajak peserta memetakan pola energi Indonesia yang baik sebagai negara damai, sejahtera, makmur dan berkelimpahan. Hal ini diperlukan untuk mencapai misi Indonesia Emas 2045 sebagai negara maju yang damai dan makmur. Sebelumnya Bedah Karma Indonesia, Bunda Arsaningsih juga menggelar acara Bedah Karma di berbagai kota besar seperti Denpasar, Mataram, Badung, Surabaya, Yogyakarta, dan Bandung dengan total peserta mencapai 4.500 orang.
Komentar Berita