Kemenperin: Potensi Industri Keramik Tableware dan Glassware Masih Sangat Cerah

Oleh : Ridwan | Kamis, 12 Desember 2024 - 09:13 WIB

Irjen Kemenperin, M. Rum saat membuka pameran keramik tableware dan glassware (Foto: Ridwan/Industry.co.id)
Irjen Kemenperin, M. Rum saat membuka pameran keramik tableware dan glassware (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Industri keramik tableware dan glassware merupakan salah satu sektor unggulan yang diprioritaskan pengembangannya, karena menggunakan bahan baku atau sumber daya alam lokal serta telah memiliki struktur keterkaitan dan kedalaman yang kuat.

Saat ini industri keramik tableware nasional memiliki kapasitas produksi sebesar 253.796 ton per tahun, namun utilisasinya pada semester I - 2024 masih berada dibawah 50%. 

"Pengembangan industri keramik tableware di dalam negeri masih cukup prospektif ke depannya seiring dengan pertumbuhan pasar dalam negeri dan permintaan dari pasar global yang terus meningkat," kata Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Perindustrian, M. Rum saat membuka 'Pameran Produk Industri Keramik Tableware dan Glassware” di Jakarta (11/12).

Sementara itu, industri glassware nasional memiliki kapasitas produksi sebesar 286.380 ton per tahun dan industri kemasan kaca memiliki kapasitas produksi sebesar 403.679 ton per tahun di mana produk gelas kaca masih berfokus pada produk soda lime glass.

Dijelaskan Irjen Kemenperin, industri keramik tableware dan glassware nasional perlu waspada terhadap masuknya produk impor dari luar negeri, namun apabila setiap industri melakukan langkah-langkah perbaikan dengan cara mengadopsi teknologi baru, meningkatkkan riset dan pengembangan produk pastinya produk dalam negeri dapat bersaing dan meningkatkan permintaan ekspor. 

"Selain daripada itu, keramik tableware dan glassware termasuk barang gunaan yang pada tahun 2026 sudah diwajibkan sertifikat halal sehingga akan membantu industri untuk berdaya saing terhadap produk impor," tuturnya.

Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk menjaga iklim usaha dan iklim investasi industri industri keramik tableware dan glassware nasional. Salah satunya adalah pemberlakuan SNI (Standar Nasional Indonesia) produk keramik secara wajib yang bertujuan untuk melindungi industri nasional dari produk impor dengan kualitas rendah sekaligus memastikan kualitas produk nasional yang beredar di dalam negeri sesuai dengan standar. 

Kebijakan lain yang memberikan dampak signifikan terhadap daya saing industri adalah pemberian insentif Harga HGBT bagi Industri pada harga 6,5 USD/MMBTU. 

Kebijakan insentif HGBT terbukti meningkatkan daya saing industri keramik dan menghasilkan multiplier effect terutama berupa efisiensi biaya produksi. 

"Selain itu, kebijakan ini terbukti efektif merangsang investasi dan pembangunan pabrik baru di sektor industri keramik tableware dan glassware nasional," terang Irjen Kemenperin.

Dirinya berharap pameran ini dapat menjadi sarana promosi, komunikasi, dan silaturahmi bagi segenap pelaku di industri keramik tableware dan glassware nasional. 

Dikesempatan yang sama, Direktur Industri Semen, Keramik, dan Pengolahan Bahan Galian Nonlogam, Putu Nadi Astuti mengungkapkan, pameran produk industri keramik tableware dan glassware ini merupakan salah satu bentuk komitmen Kemenperin untuk mendorong promosi produk dalam negeri.

"Selain itu, pameran ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pasar, memperluas jejaring bisnis, mendorong penjualan, dan meningkatkan citra industri nasional," kata Putu. 

Adapun sebagai bagian dari pelaksanaan pameran, akan dilaksanakan rangkaian kegiatan harian berupa talkshow, business presentation, workshop, dan acara hiburan serta terdapat stan kuliner yang dapat dinikmati pada saat kunjungan pameran. 

Peserta pameran yang akan berpartisipasi dalam kegiatan pameran ini yaitu sebanyak 22 (dua puluh dua) industri dengan rincian 13 (tiga belas) industri keramik tableware dan 9 (sembilan) industri glassware. 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Peluncuran Range Hood AMG9058-Y dan Built-in Cooking Range HZK60-X20

Selasa, 14 Januari 2025 - 20:01 WIB

FOTILE Luncurkan Dua Produk Unggulan, Range Hood AMG9058-Y dan Built-in Cooking Range HZK60-X20

Penyedia solusi rumah tangga berkualitas, FOTILE memperkenalkan LUNA Series, inovasi yang mengubah cara untuk memasak di dapur. FOTILE meluncurkan dua produk unggulan yang mencakup seri ini…

Agen BRILink di Pedesaan

Selasa, 14 Januari 2025 - 19:52 WIB

Dorong Ekonomi Kerakyatan Yang Inklusif, Ini 10 Bukti Nyata Kontribusi BRI Untuk Negeri

Sepanjang tahun 2024 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) berhasil mencatatkan sejumlah pencapaian strategis yang semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu pilar utama ekonomi…

Ilustrasi penjualan mobil (Foto: Liputan6)

Selasa, 14 Januari 2025 - 19:30 WIB

Gawat! Tak Disuntik Insentif Tambahan, Penjualan Mobil di Tanah Air Bakal Kolaps

Industri otomotif membutuhkan tambahan insentif untuk menjaga kinerja penjualan di tahun 2025. Hal ini dibutuhkan seiring besarnya tantangan yang dihadapi seperti, kenaikan PPN 12%, penerapan…

ID FOOD Gencar Lakukan Pengamanan Aset Bangunan dan Lahan untuk Mendukung Swasembada Pangan

Selasa, 14 Januari 2025 - 18:42 WIB

ID FOOD Gencar Lakukan Pengamanan Aset Bangunan dan Lahan untuk Mendukung Swasembada Pangan

Jakarta – Sebagai upaya mewujudkan swasembada pangan yang menjadi program prioritas pemerintah, Holding BUMN Pangan ID FOOD semakin gencar melakukan optimalisasi dan pengamanan aset-aset strategis…

Kelompok Puyuh Andalas mampu menghasilkan panen mencapai 4.000 butir telur per hari dan melalui proses sortir terlebih dahulu sebelum dipasarkan ke pasar tradisional hingga swalayan di Kabupaten Aceh Besar.

Selasa, 14 Januari 2025 - 18:31 WIB

Kembangkan Bisnis Burung Puyuh di Aceh, SIG Bantu Kelompok Peternak Puyuh Andalas Memproduksi 4.000 Telur/Hari

Jakarta– PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) terus membuktikan komitmennya untuk membantu pengusaha lokal maju dan berkembang, seperti kelompok usaha peternakan Puyuh Andalas yang berhasil…