BSI Raih Dua BI Award 2024 sebagai Pendukung Pengendalian Moneter Terbaik dan Peserta Sistem RTGS & SSSS Terbaik

Oleh : Wiyanto | Selasa, 03 Desember 2024 - 20:17 WIB

Penghargaan Dua BI Award 2024 diterima oleh Direktur Utama BSI Hery Gunardi (empat dari kiri) saat Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2024 di Kantor Pusat Bank Indonesia Jakarta.
Penghargaan Dua BI Award 2024 diterima oleh Direktur Utama BSI Hery Gunardi (empat dari kiri) saat Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2024 di Kantor Pusat Bank Indonesia Jakarta.

INDUSTRY.co.id-Jakarta – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dinilai berhasil menjaga kinerja yang cemerlang di tengah tantangan ketidakpastian kondisi makroekonomi dan global. Selain hal tersebut BSI juga senantiasa bersinergi dengan regulator dan memiliki andil penting dalam aktivitas Treasury dan pendalaman pasar uang syariah pada industri perbankan syariah.

Keberhasilan itu berbuah dua penghargaan bagi BSI, yakni sebagai Bank Syariah Pendukung Pengendalian Moneter Terbaik serta Peserta Sistem BI-RTGS dan BI-SSSS KBMI 3 dan 4 di acara Bank Indonesia Award 2024.

Penghargaan tersebut disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam rangkaian acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2024 pada Jumat, 29 November 2024 lalu. Penghargaan ini merupakan kali ketiga berturut-turut yang diterima oleh BSI dari bank sentral.

Sebagai pemenang Bank Syariah Pendukung Pengendalian Moneter Terbaik, BSI dinilai mampu menjaga pertumbuhan kinerja yang cemerlang di tengah tantangan ketidakpastian. Sebagai peraih apresiasi Peserta Sistem BI-RTGS dan BI-SSSS Terbaik, BSI juga dinilai mampu memberikan inovasi layanan untuk menyokong pertumbuhan ekonomi nasional.

Pencapaian ini terwujud melalui kinerja finansial perseroan yang konsisten tumbuh dan solid sepanjang tahun 2024.

Sebagai informasi, BI-RTGS (Bank Indonesia - Real Time Gross Settlement) merupakan sistem transfer dana elektronik antar bank dalam mata uang rupiah yang penyelesaiannya dilakukan per transaksi secara individual. Adapun, BI-SSSS (Bank Indonesia- Scripless Securities Settlement System) merupakan sarana transaksi dengan Bank Indonesia termasuk penatausahaannya dan penatausahaan surat berharga secara elektronik dan terhubung langsung antara peserta, penyelenggara, dan sistem BI-RTGS. BI mengelompokkannya ke dalam KBMI 3 yakni kelompok bank dengan modal inti Rp14 triliun - Rp70 triliun dan KBMI 4 yakni kelompok bank dengan modal inti lebih dari Rp70 triliun (KBMI 4).

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan bahwa penghargaan dari Bank Indonesia yang adalah otoritas moneter di dalam negeri merupakan apresiasi berharga bagi insan BSI untuk senantiasa terpacu memberikan kontribusi terbaiknya. Dia juga berkomitmen kehadiran BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia dapat senantiasa mendukung tugas-tugas bank sentral untuk menjaga stabilitas keuangan di dalam negeri.

“Apresiasi ini juga menjadi motivasi kami untuk senantiasa memberikan layanan yang terbaik kepada nasabah dan masyarakat sesuai prinsip syariah melalui produk, layanan, dan inovasi digital,” ujar Hery.

Dia menekankan keunikan dan ketangguhan sektor keuangan syariah, terutama perbankan syariah, yang memiliki produk-produk dengan kekhasan tertentu yang relatif tahan terhadap goncangan ekonomi.

“Keselarasan ini menciptakan ruang untuk inovasi di sektor perbankan syariah, dan pada akhirnya mendukung pertumbuhan perekonomian Indonesia,” kata Hery.

BSI mencatatkan pertumbuhan aset dalam tiga tahun terakhir mencapai 48% sejak 2020 hingga Desember 2023. Pada kuartal III tahun 2024, BSI berhasil menorehkan aset sebesar Rp371 triliun, dan menjadikan perseroan berada di posisi ke-6 di Indonesia dari sisi asset dan menjadi leader di medium size bank.

Keberhasilan BSI menjaga dan meningkatkan kinerja solid, sehat dan berkelanjutan ini juga tidak terlepas dari keberhasilan perseroan dalam menjaga performa rasio keuangan DPK, pembiayaan, serta efisiensi beban biaya serta optimalisasi dana murah. Hal ini didukung pula dengan peningkatan fee-based income melalui berbagai e-channel BSI.

Per September 2024, kinerja aset juga didukung oleh kepercayaan nasabah terhadap BSI dalam bentuk pengelolaan dana pihak ketiga (DPK) dengan pertumbuhan 14,92%. Volume DPK BSI juga terus mengalami kenaikan hingga mencapai Rp301,22 triliun (posisi September 2024). Selain itu, kinerja tabungan naik 13,40% ke level Rp130,18 triliun, di mana tabungan bisnis juga terus bertumbuh dan mencatatkan kenaikan 34,83%. Tabungan Bisnis BSI merupakan produk perbankan yang dirancang khusus untuk mendukung kebutuhan finansial bisnis, baik itu usaha mikro, kecil, maupun menengah.

Dengan struktur pendanaan yang baik, BSI dapat menawarkan pembiayaan kepada nasabah dengan kualitas terjaga. Tercatat pada kuartal III/2024, total pembiayaan BSI mencapai Rp267,06 triliun, tumbuh 15,28%, tumbuh di atas rata-rata industri yakni 11,30% per Agustus 2024.

BSI mencatat pertumbuhan dua digit di semua segmen pembiayaan, seperti segmen wholesale yang bertumbuh 12,17%, segmen retail (17,30%) dan segmen consumer (16,27%). Pertumbuhan pembiayaan yang positif diiringi dengan kualitas yang sehat dengan NPF Gross sebesar 1,97%.

*

BYOND by BSI

Baru-baru ini, BSI juga telah meluncurkan inovasi teranyar yakni superapp BYOND by BSI yang memberikan kemudahan transaksi baik finansial, sosial, maupun transaksi lifestyle nasabah.

Strategi bisnis BSI untuk tumbuh secara sehat dan sustain di tengah situasi ekonomi yang menantang, sejalan dengan arahan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pada forum Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2024 yang mengusung tema “Sinergi Memperkuat Stabilitas dan Transformasi Ekonomi Nasional”.

Pada kesempatan tersebut, Perry Warjiyo menyampaikan optimisme Bank Indonesia bahwa perekonomian Indonesia ke depan akan semakin baik, namun dengan tetap mewaspadai sejumlah tantangan tantangan global yang meningkat.

Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 tetap kuat pada kisaran 4,8-5,6%, dan akan terus meningkat menjadi 4,9-5,7% pada 2026 didukung oleh konsumsi swasta, investasi, dan kinerja ekspor yang cukup baik. Kebijakan moneter Bank Indonesia pada tahun 2025 akan tetap diarahkan pada tercapainya sasaran inflasi dan stabilitas nilai tukar rupiah dengan tetap mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Kebijakan moneter akan ditempuh secara forward looking dan pre-emptive untuk mencapai sasaran inflasi yang ditetapkan pemerintah, dengan tetap mencermati ruang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, serta stabilisasi nilai tukar rupiah agar tetap sejalan dengan pencapaian sasaran inflasi dan terjaganya stabilitas eksternal dari rambatan global.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Pembukaan Manufacturing Indonesia 2024

Rabu, 04 Desember 2024 - 14:06 WIB

Diikuti Lebih Dari 1.300 Peserta, Pameran Manufacturing Indonesia 2024 Resmi Dibuka

Pamerindo Indonesia dengan bangga membuka Manufacturing Indonesia 2024, pameran industri manufaktur terbesar di Asia Tenggara. Dengan tema, “35 Years of Innovation – Driving the Future of…

Wisuda ke-XXXIII STMA Trisakti

Rabu, 04 Desember 2024 - 13:53 WIB

Wisuda ke-XXXIII STMA Trisakti: Perkuat Human Capital yang Profesional di Industri Perasuransian

Sekolah Tinggi Manajemen Asuransi (STMA) Trisakti kembali mengukir sejarah dengan menyelenggarakan Wisuda ke-XXXIII di Balai Sudirman, Gedung Balai Prajurit, Jakarta pada tanggal 3 Desember…

Soft Launching Fitbar Protein

Rabu, 04 Desember 2024 - 13:30 WIB

Lebih dari Sekedar Sereal Bar, Fitbar Protein Bar Dukung Gaya Hidup Sehat dan Aktif

Kalbe Nutritionals menghadirkan inovasi nutrisi Fitbar Protein Bar untuk mendukung performa olahraga dan menjadi pilihan snack pertama untuk para sport enthusiast dengan 2x Protein dan kandungan…

Penandatanganan perjanjian kerja sama referensi dalam rencana kerja pemasaran produk asuransi jiwa atas program kredit pemilikan rumah (KPR) dan program kredit multiguna nasabah Bank Sulselbar.

Rabu, 04 Desember 2024 - 12:23 WIB

Perluas Akses Layanan Asuransi Proteksi Jiwa, IFG Life Jalin Sinergi dengan Bank Sulselbar

PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life), perusahaan asuransi jiwa anggota holding Indonesia Financial Group (IFG), terus memperkuat kolaborasi dan sinergi guna mendorong peningkatan inklusi dan layanan…

Menteri Pariwisata RI, Widiyanti Putri Wardhana (kiri) bersama dengan CEO of Citi Indonesia and US-ABC Indonesia Committee Chair, Batara Sianturi (kanan) dalam pertemuan dan diskusi bersama delegasi United States-ASEAN Business Council (US-ABC) 2024 yang digelar di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, pada Rabu (3/12/2024).

Rabu, 04 Desember 2024 - 11:00 WIB

Kemenpar Jajaki Perluasan Kerja Sama Pariwisata Bersama United States-ASEAN Business Council (US-ABC)

Indonesia melalui Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menjajaki lebih lanjut upaya perluasan kerja sama pengembangan bisnis pariwisata pada pertemuan dan diskusi bersama delegasi United States-ASEAN…