Menteri KP dan Menhan Kolaborasi Kembangkan Kawasan Morotai
Oleh : Hariyanto | Jumat, 29 November 2024 - 09:40 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono bertemu Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin
INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) siap berkolaborasi membangun Pulau Morotai di Provinsi Maluku Utara sebagai kawasan pertahanan sekaligus perikanan di Indonesia Timur. Pembangunan rencananya dilakukan pada 2025 mendatang.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, Morotai sebagai kawasan sejarah peninggalan perang dunia dua memliki lokasi yang strategis untuk dibangun sebagai kawasan pertahanan, sekaligus industri perikanan.
“Kemhan memiliki agenda membangun sektor pertahanan untuk kawasan timur di Morotai. Kami siap mendukung dengan mebangun sentra ekonomi melalui industri perikanan di sana," kata Menteri Trenggono saat bertemu Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin di Kantor KKP, Kamis (28/11/2024) sore.
Menteri Trenggono menjelaskan, pembangunan kawasan pertahanan melalui pelebaran landasan udara dan dermaga untuk bersandarnya kapal perang akan dikolaborasikan dengan pembangunan industri perikanan melalui blue print yang akan dibuat KKP.
Menurut Menteri Trenggono, dengan dibangunnya kawasan pertahanan yang juga bisa menjadi tempat latihan pertahanan bersama negara-negara sahabat, membuka peluang tumbuhnya industri perikanan semakin besar. Terlebih, infrastruktur bandara akan semakin kuat.
Dengan demikian, ekspor hasil perikanan dari Morotai ke Jepang khususnya, sebagai pasar terbesar ikan tuna, menjadi lebih mudah. Di sisi lain, KKP tengah mengembangkan budi daya tuna di wilayah Biak, yang potensial juga dikembangkan di Morotai.
"Morotai itu memiliki potensi tuna yang bagus. Di Biak kami sudah buat budi daya, begitu berhasil saya buat di Morotai dengan begitu Jepang langsung bisa datang dan ekonomi hidup. Dari situ bisa langsung ekspor," pungkasnya.
Sementara itu, Menhan Sjafrie menjelaskan, pembangunan kawasan pertahanan di Morotai akan dimulai dengan memanfaatkan tiga landasan milik angkatan udara, di mana salah satu landasan akan dibuat untuk komersil, sedangkan dua landasan untuk training area pertahanan.
Selain itu, lanjut Sjafrie, pihaknya juga akan membuat dermaga di Daruba untuk bersandarnya kapal perang. Rencananya latihan bersama Jepang, Australia dan Filipina akan dimulai pada 2025 mendatang.
"Penduduknya tidak rerlalu banyak. Morotai terbuka langsung ke laut. Landasan akan kami perpanjang. Secara geografis ini sangat strategis,” ujarnya.
Komentar Berita