Literasi Keuangan Bagi Generasi Muda untuk Masa Tua Sejahtera

Oleh : Nur Aidah Fitriah, Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) SEBI | Jumat, 29 November 2024 - 09:00 WIB

Literasi Keuangan pada generasi penerus bangsa.(Ist)
Literasi Keuangan pada generasi penerus bangsa.(Ist)

INDUSTRY.co.id - Literasi keuangan menjadi kebutuhan mendesak bagi generasi muda, terutama di era di mana arus informasi dan perubahan gaya hidup terus meningkat. Berdasarkan data survei dari Dewan Pensiun Sejahtera (DPS), 65% masyarakat Indonesia mengalami ketidakstabilan finansial saat memasuki masa pensiun akibat perencanaan yang kurang maksimal. 

Kegelisahan melihat fenomena tersebut membuat Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu RI), Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) bersinergi menyelenggarakan Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like-It!) pada 6 November 2024, di Jakarta. 

Keempat lembaga ini tergabung dalam Forum Koordinasi Pembiayaan Pembangunan melalui Pasar Keuangan (FK-PPPK). Pada  acara LIKE - IT 2024 mengangkat tema "Generasi Muda Menuju Masa Depan Cerah dengan Berinvestasi di Pasar Keuangan."

Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti, dalam sambutannya memotivasi generasi muda agar memiliki perencanaan keuangan jangka panjang guna mewujudkan masa depan yang berkualitas. Generasi muda dapat mengadopsi strategi 3C (Cerdas, Cermat, Cuan) agar sukses dalam berinvestasi.

Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, menyampaikan bahwa investasi telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Ada tiga alasan penting mengapa masyarakat, khususnya generasi muda, perlu terus belajar dan meningkatkan literasi keuangan, termasuk mengenai investasi.

Salah satu poin penting yang diangkat dalam acara Like-IT  bahwa literasi keuangan bukan hanya soal menyisihkan uang, tetapi tentang memahami bagaimana keuangan dapat dikelola untuk mencapai tujuan hidup. Dalam konteks ini, perencanaan keuangan dianggap sebagai langkah awal yang harus dilakukan oleh generasi muda.
  
Dalam acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like It), Adrian Maulana seorang praktisi keuangan menegaskan pentingnya melakukan financial check-up atau pemeriksaan keuangan sebagai langkah awal untuk memahami kondisi finansial seseorang. 

Financial check-up berfungsi sebagai evaluasi menyeluruh terhadap kondisi keuangan saat ini, yang meliputi beberapa aspek lunasi utang konsumtif, langkah pertama dalam menciptakan stabilitas keuangan adalah melunasi utang konsumtif, seperti kartu kredit atau pinjaman tanpa manfaat jangka panjang. Utang ini dapat menjadi hambatan utama bagi generasi muda dalam mencapai kesejahteraan finansial.

1. Arus Kas Positif, Prinsip dasar “jangan besar pasak daripada tiang” ditekankan untuk menjaga arus kas tetap positif. Dengan mengatur pengeluaran lebih kecil daripada pendapatan, generasi muda dapat menciptakan kondisi keuangan yang sehat dan mampu menabung untuk masa depan.  
2. Dana Darurat, pentingnya memiliki dana darurat yang idealnya setara dengan 3-6 bulan pengeluaran bulanan. Dana ini memberikan perlindungan dalam situasi darurat, seperti kehilangan pekerjaan atau biaya kesehatan mendadak.  
3. Proteksi, Asuransi baik kesehatan maupun jiwa diperlukan untuk melindungi diri dari risiko finansial yang tidak terduga. Proteksi ini sangat penting untuk menghindari beban keuangan yang besar di kemudian hari.  
4. Investasi, tahap terakhir adalah memilih investasi yang sesuai dengan profil risiko. Adrian menggarisbawahi pentingnya berinvestasi setelah kebutuhan dasar, seperti dana darurat dan proteksi, telah terpenuhi.  

Selain perencanaan keuangan, kebiasaan menabung juga menjadi elemen penting dalam literasi keuangan. Kebiasaan ini membantu generasi muda mengelola penghasilan mereka dengan lebih bijak, sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan saat ini sekaligus mempersiapkan masa depan.  

Selain itu, kebiasaan menabung perlu didukung oleh gaya hidup yang seimbang. Mengelola pengeluaran sesuai kebutuhan dan menghindari perilaku konsumtif adalah langkah yang dapat membantu seseorang membangun kestabilan finansial. Kebiasaan ini tidak hanya membantu dalam pengelolaan uang, tetapi juga membentuk pola pikir yang mendukung pengelolaan keuangan yang sehat.  

Dalam sesi “Rajin Menabung Pangkal Kaya, Benarkah?”, Jimmy Ardianto dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengungkapkan bahwa menabung adalah kebiasaan yang perlu dimiliki sejak dini. Menabung memberikan keamanan finansial sekaligus mengajarkan kedisiplinan keuangan. Menurut Jimmy, menabung di bank adalah cara yang aman untuk menyimpan uang terutama karena LPS memberikan jaminan keamanan terhadap simpanan nasabah.  

Menabung, menurut Jimmy bukan hanya soal jumlah tetapi juga konsistensi dan tujuan. Porsi ideal tabungan itu tergantung pada tujuan masing-masing orang. “Yang penting ada pegangan kalau ada apa-apa” ujarnya. Dengan kata lain porsi tabungan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi keuangan setiap individu selama ada pegangan untuk menghadapi situasi mendesak.  

Theo Derick pendiri Acrobyte Group, memberikan pandangan tentang kebiasaan menabung yang tidak hanya memberikan keamanan tetapi juga menjadi pondasi dalam membentuk pola pikir yang bijaksana terhadap uang. “Tidak akan bertambah kaya jika tidak punya habit menabung,” ujarnya. Ia menekankan pentingnya kebiasaan ini dalam membangun kesejahteraan finansial.  

Kesejahteraan finansial tidak hanya tentang memiliki banyak uang, tetapi juga tentang bagaimana seseorang dapat mengatur dan memanfaatkan keuangannya dengan cara yang paling efektif. 

Dengan memahami dasar-dasar literasi keuangan, generasi muda tidak hanya dapat menghindari tekanan finansial, tetapi juga memiliki kebebasan untuk mencapai tujuan hidup mereka. Kombinasi antara perencanaan keuangan dan kebiasaan menabung akan menjadi kunci untuk mewujudkan kehidupan yang seimbang, bahagia, dan sejahtera di masa muda maupun tua.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Danakini Finance

Jumat, 29 November 2024 - 11:18 WIB

Hadirkan Pembiayaan Terjangkau, Danakini Finance Resmi Berizin OJK

Danakini, layanan finansial berbasis teknologi informasi yang merupakan bagian dari Kawan Lama Group, telah secara resmi memperoleh izin sebagai Perusahaan Pembiayaan dari Otoritas Jasa Keuangan…

Direktur Bisnis Konsumer BRI Handayani

Jumat, 29 November 2024 - 10:48 WIB

Rayakan HUT ke-129, BRI Tawarkan Progam Special BRIguna, Suku Bunga Mulai dari 8,129% dan Diskon biaya Provisi 50%

Dalam rangka memperingati hari jadi yang ke-129 yang jatuh pada 16 Desember 2024, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mempersembahkan program spesial pinjaman BRIguna, yang dirancang untuk…

Ilustrasi industri TPT

Jumat, 29 November 2024 - 10:35 WIB

Kemenperin Beberkan Faktor Penopang Kinerja Industri November Ekspansif

Sebesar 75 persen produk industri manufaktur dalam negeri dipasarkan di dalam negeri. Dengan perbandingan orientasi pasar domestik dengan pasar ekspor sebesar 75:25, Tim Analis Indeks Kepercayaan…

Indonesia Game Festival 2024 siap digelar pada 6-8 Desember 2024 di ICE BSD, Hall 3A.

Jumat, 29 November 2024 - 10:32 WIB

Indonesia Game Festival 2024, Momentum Bangkitnya Industri Game Tanah Air

Festival gim terbesar di Indonesia, IGF 2024, dirancang sebagai wadah kolaborasi untuk memperkuat ekosistem gaming lokal dan internasional.

Beauty Science Tech 2024

Jumat, 29 November 2024 - 10:17 WIB

Simak, Kemenperin Ungkap Potensi dan Peluang Industri Kosmetik Nasional

Industri kosmetik nasional merupakan salah satu sektor usaha yang memiliki pertumbuhan dan prospek bisnis yang masih menjanjikan. Hal ini tercemin dari nilai pendapatan di industri ini mencapai…