Peran Perempuan dalam Membangun Budaya Literasi di Indonesia
Oleh : Nina Karlita | Selasa, 26 November 2024 - 07:05 WIB
Gelar wicara bertema “Meningkatkan Peran Perempuan dalam Membangun Budaya Literasi di Lingkungan Keluarga dan Komunitas”, yang digelar oleh Perpustakaan Nasional (25/11/2024).
INDUSTRY.co.id - Jakarta – Tingkat literasi di Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara-negara lain di Asia. Untuk mengatasi tantangan ini, perempuan sebagai sosok sentral dalam keluarga diharapkan dapat berperan lebih aktif dalam memajukan budaya baca di lingkungan komunitas terkecil, yaitu keluarga.
Hal ini menjadi topik utama dalam gelar wicara bertema “Meningkatkan Peran Perempuan dalam Membangun Budaya Literasi di Lingkungan Keluarga dan Komunitas”, yang digelar oleh Perpustakaan Nasional pada Senin (25/11/2024).
Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (KOWANI), Giwo Rubianto Wiyogo, menyoroti peran krusial perempuan dalam membangun literasi.
“Sebanyak 111 organisasi anggota KOWANI terus berkolaborasi dengan masyarakat untuk memberikan advokasi pembudayaan kegemaran membaca,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa keluarga, khususnya ibu, memiliki tanggung jawab besar dalam menanamkan minat baca pada anak-anak.
Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menegaskan pentingnya peran perempuan dalam menggerakkan budaya literasi.
“Semakin banyak perempuan yang bergerak membangun budaya literasi, semakin banyak anak-anak Indonesia yang tumbuh dengan kegemaran membaca,” katanya. Ia juga mengingatkan bahwa Undang-Undang Perpustakaan mengamanatkan pengembangan literasi melalui keluarga, pendidikan, dan masyarakat.
Untuk mendukung upaya ini, Perpustakaan Nasional telah mendistribusikan bahan bacaan bermutu ke 10 ribu perpustakaan desa dan Taman Baca Masyarakat (TBM) di seluruh Indonesia. Deputi Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Adin Bondar, menjelaskan bahwa setiap perpustakaan atau TBM menerima 1.000 eksemplar buku yang siap dimanfaatkan oleh keluarga, sekolah, dan komunitas baca.
Budaya literasi tidak hanya meningkatkan kecerdasan individu, tetapi juga menjadi investasi jangka panjang untuk ketahanan keluarga. Guru Besar Ilmu Politik Universitas Indonesia, Valina Singka Subekti, menggarisbawahi pentingnya memulai langkah kecil untuk menumbuhkan cinta membaca di rumah.
“Mari mulai langkah kecil hari ini untuk menciptakan keluarga yang cinta literasi,” pungkasnya.
Dengan sinergi dari berbagai pihak, harapannya Indonesia dapat mengejar ketertinggalan dalam literasi dan menciptakan generasi yang cerdas, gemar membaca, serta mampu menghadapi tantangan masa depan.
Komentar Berita