Disaksikan OJK, Privy Bersama AFTECH dan AFPI Sepakat Tingkatkan Keamanan, Transparansi, dan Keberlanjutan Industri Fintech di Indonesia

Oleh : Nata Kesuma | Senin, 18 November 2024 - 12:04 WIB

Privy bersama AFTECH dan AFPI teken pakta integritas guna perkuat komitmen keamanan, tranparansi, dan keberlanjutan industri Fintech di Indonesia yang di saksikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Privy bersama AFTECH dan AFPI teken pakta integritas guna perkuat komitmen keamanan, tranparansi, dan keberlanjutan industri Fintech di Indonesia yang di saksikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Privy sebagai penyedia layanan digital trust terkemuka Indonesia menunjukkan komitmennya untuk memperkuat keamanan, transparansi, dan keberlanjutan pada industri fintech peer to peer lending di Indonesia. Komitmen itu tertuang dalam sebuah pakta integritas yang disepakati bersama dengan Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), beberapa waktu lalu di Jakarta.

Komitmen yang disepakati oleh Privy bersama anggota AFTECH dan AFPI lainnya, serta disaksikan langsung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dilakukan dalam bentuk kolaborasi teknologi, di antaranya dengan mengimplementasikan tanda tangan tersertifikasi yang aman dan tersertifikasi, serta mengembangkan standar kepatuhan sesuai regulasi yang telah ditetapkan, sehingga bisa memperkuat ekosistem fintech peer to peer lending di tanah air.

Pada keynote speech, Jasmi, Deputi Komisioner Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, menyambut baik kesepakatan ini sebagai salah satu upaya menghadapi tantangan teknologi pada sektor keuangan.

“Di era digital saat ini, layanan keuangan digital yang didukung oleh fintech menjadi layanan dengan teknologi digital pada sektor keuangan termasuk fintech P2P lending yang dapat mengurangi biaya, meningkatkan kecepatan, transparansi dan keamanan, serta menyediakan layanan keuangan yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen agar lebih mudah diakses masyarakat,” ujar Jasmi.

Jasmi melanjutkan, pesatnya perkembangan fintech di indonesia menawarkan solusi bagi masyarakat, sehingga diharapkan dapat meningkatkan inklusi keuangan terhadap layanan keuangan digital. Saat ini ada 97 perusahaan P2P lending yang telah diberi izin oleh OJK.

“Terdapat potensi risiko fraud yang mengancam industri fintech, sehingga diperlukan inovasi yang andal, transparansi, pengawasan dan regulasi yang kuat, serta edukasi ke masyarakat. AI, machine learning, analytics big data telah mengubah cara kita mendeteksi dan mencegah fraud dengan lebih cepat, tepat, serta akurat,” ingat Jasmi.

Untuk itu Jasmi menambahkan, dalam rangka mendorong pelaksanaan implementasi anti-fraud bagi lembaga sektor keuangan, sebagaimana dimaklumi, OJK sudah menerbitkan beberapa regulasi. Ada POJK No 12 Tahun 2024 tentang strategi anti-fraud untuk lembaga sektor keuangan yang secara prinsip sudah mencakup cara pencegahan, deteksi, investigasi, pelaporan saksi, dan juga pemantauan evaluasi yang lebih lanjut.

“Pada industri P2P lending ini, OJK menerbitkan POJK No 10 Tahun 2022 tentang layanan pendanaan bersama berbasis teknologi informasi, yang juga sudah mencakup kewajiban penyelenggara untuk melakukan pengamatan terhadap sistem dengan baik guna menghindari gangguan, termasuk dengan verifikasi identitas pengguna dalam rangka meminimalkan risiko fraud, P2P lending sudah harus menggunakan TTE tersertifikasi sesuai regulasi yang berlaku,” jelas Jasmi.

Sementara itu, Marshall Pribadi, CEO Privy sekaligus Wakil Ketua Umum IV Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) juga gembira atas kesepakatan ini. Menurutnya, peningkatan standar keamanan digital, pengembangan kerangka kerja transparansi yang efektif, serta regulasi yang berkelanjutan memang sangat dibutuhkan masyarakat, sejalan dengan kemajuan teknologi di berbagai sektor dan tantangan yang akan dihadapi.

"Privy berkomitmen menyediakan solusi teknologi yang memprioritaskan keamanan data pengguna serta mendorong pertumbuhan sektor fintech peer to peer lending yang transparan dan berkelanjutan. Kesepakatan bersama dengan AFTECH dan AFPI ini adalah bukti komitmen kami untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap layanan fintech di Indonesia," tambah Marshall. 

Selain mengimplementasikan tanda tangan tersertifikasi yang aman, serta mengembangkan standar kepatuhan sesuai regulasi, Privy bersama anggota AFTECH dan AFPI juga bersepakat akan memberikan edukasi dan pelatihan kepada pelaku industri dan konsumen mengenai pelindungan data pribadi dan kepastian hukum dalam penggunaan teknologi finansial.

Dengan pakta integritas ini, baik Privy maupun anggota AFTECH dan AFPI lainnya bertekad menciptakan ekosistem fintech lending yang lebih baik, demi kepentingan seluruh masyarakat Indonesia dan mendorong inklusi keuangan yang lebih luas guna mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia 8%. 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

OYO

Senin, 18 November 2024 - 14:31 WIB

Perkuat Penawaran Premium, OYO Akan Luncurkan 10 Hotel SUNDAY Sebelum Akhir Tahun

Perusahaan teknologi perhotelan, OYO mengumumkan rencana untuk memperluas penawaran akomodasi premium di Indonesia dengan peluncuran 10 hotel SUNDAY baru sebelum akhir tahun ini. Hotel-hotel…

Program Biodiesel B40

Senin, 18 November 2024 - 14:18 WIB

Pemerintah Jamin Dana Program Biodiesel B40 Aman

Jakarta – Pemerintah menjamin dana untuk menjalankan program campuran bahan bakar diesel dengan minyak sawit hingga 40% atau (B40) cukup. Hal ini disampaikan oleh Dida Gardera, Deputi Bidang…

Perancis Hapus Pajak Progresif, CPO Dalam Negeri Naik

Senin, 18 November 2024 - 14:10 WIB

Dana Pungutan Ekspor Sawit Cukup untuk Biayai Program B40

Jakarta-Pemerintah menegaskan komitmennya untuk terus merealisasikan program mandatori biodiesel. Tidak berhenti pada bauran B40 mulai tahun depan, tetapi akan berlanjut hingga B50 dan seterusnya.…

Ketua Umum Rumah Sawit Indonesia (RSI) Kacuk Sumarto (baju putih), Deputi II Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian (tengah), dan Direktur Marketing PTPN Holding Dwi Sutoro (kiri)

Senin, 18 November 2024 - 14:03 WIB

RSI Rayakan Hari Sawit Nasional dengan Seminar dan Kongres

Jakarta – Rumah Sawit Indonesia (RSI) merayakan Hari Sawit Nasional ke-113 pada 18 November 2024 dengan menyelenggarakan seminar dengan tema Menggapai Kedaulatan Pangan, Energi Terbarukan…

WamenEkraf Irene Umar saat menyampaikan sambutan di acara perayaan Fesbul 2024 di Djakarta Theatre XXI, Minggu (17/11/2024).

Senin, 18 November 2024 - 13:45 WIB

WamenEkraf Sebut Fesbul 2024 Sebagai Wadah Ekspresi Sineas Film Pendek Indonesia

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (WamenEkraf/WakaBekraf) Irene Umar mengapresiasi perayaan Festival Film Bulanan (Fesbul) 2024 sebagai bentuk apresiasi atas karya-karya…