Hutama Karya Catat Kinerja Keuangan Positif, Laba Bersih TW III 2024 Capai Rp884 Miliar

Oleh : Candra Mata | Kamis, 14 November 2024 - 15:32 WIB

Hutama Karya (Foto Dok Industry.co.id)
Hutama Karya (Foto Dok Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta – PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) berhasil mempertahankan kinerja keuangannya dimana hingga Triwulan III (TW III) 2024 perusahaan mencatatkan laba bersih (unaudited) senilai Rp 844 Miliar atau meningkat 2.412,12% (YoY) dan mencapai 383,08% dari target RKAP di tahun ini. 

Selain laba bersih, perusahaan juga membukukan pendapatan senilai Rp20,29 Triliun atau meningkat 9,73% (YoY), sementara total aset perusahaan tercatat sebesar Rp 188,95 Triliun atau tumbuh sebesar 34,14% (YoY). Sementara dari sisi ekuitas, hingga TW III 2024, posisi ekuitas Hutama Karya adalah Rp136,07 Triliun dengan peningkatan 58,39% (YoY) atau sebesar Rp50,17 Triliun. Peningkatan ekuitas ini diiringi dengan penurunan liabilitas perusahaan sebesar 3,78% (YoY), yang kini mencapai Rp52,88 Triliun.

Dari sisi EBITDA, Hutama Karya membukukan realisasi sebesar Rp2,86 Triliun atau tercapai 99,11% dari target RKAP TW III 2024. Realisasi EBITDA ini didukung oleh upaya efisiensi biaya dimana HPP mengalami penurunan hingga 3,78% serta berhasilnya dilakukan pengendalian beban usaha melalui mitigasi risiko yang tepat. Disamping itu, perusahaan juga mencatat peningkatan ekuitas perusahaan yang signifikan.

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim mengatakan peningkatan kinerja keuangan (unaudited) Hutama Karya ini sejalan dengan progres pembangunan proyek-proyek strategis nasional seperti Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), Ibu Kota Nusantara (IKN), hingga proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang semakin signifikan.

“Ekuitas perusahaan yang meningkat signifikan ini masih didorong oleh dua faktor utama yakni penerimaan Penyertaan Modal Negara sebesar Rp28,88 Triliun pada akhir tahun 2023 dan Rp18,6 Triliun pada April 2024; serta pencatatan laba bersih pada TW III 2024 dengan peningkatan signifikan dari periode yang sama pada tahun lalu. Di sisi lain, penurunan liabilitas utamanya disebabkan oleh repayment atas outstanding debt pada JTTS atas hasil dari asset recycling pada akhir Juni 2023 lalu,” ujar Adjib.

Lebih lanjut Adjib menerangkan bahwa keberhasilan Hutama Karya dalam meningkatkan ekuitas dan mengurangi liabilitasnya menunjukkan capaian yang positif dan komitmen perusahaan dalam mengelola keuangan dengan baik, mengurangi beban utang, hingga meningkatkan kesehatan keuangan perusahaan secara keseluruhan. Ini juga merupakan upaya perusahaan dalam mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan serta kemampuannya dalam menghadapi tantangan ekonomi dan industri. 

Adjib menambahkan dari sisi konstruksi, strategi perusahaan untuk agar kinerjanya sesuai target adalah dengan memastikan proyek dapat selesai tepat waktu dan tepat mutu. Selain itu, perusahaan juga senantiasa memperkuat integrated governance; melakukan efisiensi beban usaha; mengoptimalkan fokus champion di segmen jalan dan jembatan sebagai portofolio utama dalam revenue stream; fokus pada pelaksanaan investasi JTTS; penguatan manajemen risiko dengan meningkatkan risk awareness di seluruh unit perusahaan; pembenahan proyek eksisting berisiko tinggi; serta mengupayakan perolehan proyek berkualitas dengan assessment manajemen risiko sehingga meminimalisir potensi kerugian di akhir tahun.

Kontrak baru diperoleh sebesar Rp24,05 Triliun pada TW III 2024, meningkat 15,59% (YoY) dan hampir 2 kali lipat dibanding capaian Semester I 2024, dimana segmen dengan kontribusi terbesar pada perolehan kontrak baru bersumber dari sektor Jalan dan Jembatan sebesar 79,90%, disusul sektor infrastruktur air sebesar 11,31%, sektor gedung 4,44%, serta sektor prasarana perhubungan dan lainnya sebesar 4,34%. Untuk meraih capaian ini, perusahaan lebih selektif dalam memilih kontrak baru dengan fokus pada proyek dengan margin yang bagus dan sesuai kompetensi perusahaan.

Dari sisi proyek infrastruktur, kinerja dari sektor konstruksi umum dan gedung juga cukup baik, utamanya pada proyek-proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dimana di tahun ini perusahaan mulai menggarap Proyek KPBU Trans Papua Ruas Jayapura - Wamena segmen Meberamo - Elelim di Papua Pegunungan dan Proyek Proving Ground Stage III & IV di Bekasi; Proyek Konservasi Pantai Candidasa di Bali, hingga Gedung RS Kandou di Manado.

“Sampai dengan TW III 2024, proyek-proyek BUMN masih mendominasi perolehan kontrak baru Hutama Karya dengan kontribusi 69,78%, disusul oleh Proyek Pemerintah sebesar 25,23% dan Proyek Swasta sebesar 4,99%. Hutama Karya optimis dapat terus mengejar kontrak baru di sisa tahun 2024 sesuai target. Adapun sampai TW III ini kami berhasil menyelesaikan sejumlah proyek besar seperti PLTGU Tambak Lorok di Semarang dan Jalan Tol Bayung Lencir - Tempino di Jambi,” imbuh Adjib.

Perusahaan juga mengejar penyelesaian sejumlah proyek ada TW IV 2024 yakni Proyek EPC seperti PLTGU Muara Tawar di Bekasi, EPC Tuban Jetty di Jawa Timur, dan Dermaga TBBM Tanjung Batu di Kalimantan Timur; sejumlah proyek di IKN seperti Jalan Tol Segmen Segmen Karangjoang-KKT Kariangau (Seksi 3A), Rusun ASN 2, Gedung Kemenko 2, Bandara VVIP, Rumah Sakit hingga Masjid di IKN; serta Proyek Bendungan Meninting di NTB.

Dari sisi penugasan, di tahun ini Hutama Karya menargetkan 82,7 km JTTS terbangun dimana hingga TW III 2024 sudah terealisasi 44,5 km.

“Adapun di TW IV Tahun 2024, Hutama Karya menargetkan penyelesaian sejumlah Ruas JTTS di Tahap I dan Tahap II. Sejumlah ruas Tahap I yang ditargetkan fungsional yakni Jalan Tol Jalan Tol Binjai – Pangkalan Brandan (Seksi 3) (20 km), Jalan Tol Sigli – Banda Aceh (Seksi 1) (25 km) , dan Jalan Tol Padang – Sicincin (37 km). Sementara Tahap 2 yakni Fungsionalnya Ramp 2 dan 3 Junction Palembang,” terang Adjib.

Terakhir, dari sisi bisnis pengelolaan Jalan Tol, Hutama Karya mencatat tren peningkatan trafik yang cukup signifikan pada ruas-ruas yang dikelola. Selama periode TW III 2024, pertumbuhan trafik mencapai 15% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023.

“Pertumbuhan trafik ini juga disebabkan oleh bertambahnya ruas-ruas baru yang beroperasi. Hutama Karya memproyeksikan pertumbuhan trafik mencapai 16% di sisa tahun 2024 sehingga pendapatan penerimaan dari jalan tol dapat meningkat,” tutup Adjib Al Hakim.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Perpusnas Raih Peringkat Keempat Terbaik dalam Penilaian Kepatuhan Pelayanan Publik 2024 Dari Ombudsman RI

Kamis, 14 November 2024 - 23:49 WIB

Ombudsman Kembali Gelar Penganugerahan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Nasional, Perpusnas Masuk 4 Besar

Dengan skor 90,09, Perpusnas masuk dalam zona hijau kategori kualitas tertinggi untuk lembaga pemerintah non-kementerian, raih penghargaan dari Ombudsman RI dengan predikat Peningkatan Kualitas…

Peresmian PLTS atap Bayer Cimanggis, Depok.

Kamis, 14 November 2024 - 23:14 WIB

Bayer Resmikan Instalasi PLTS Atap Terbesar di Industri Farmasi Indonesia

Fasilitas di Cimanggis, sebagai pusat ekspor produk consumer health Bayer ke lebih dari 22 negara, menempatkan Bayer di garda depan upaya transformasi menuju industri hijau di Indonesia.

PT AJINOMOTO INDONESIA Menerima sertifikat & trophy penghargaan dari Evrin Lutfika S.Tp, M.TPn, Direktur IHATEC Marketing Research.

Kamis, 14 November 2024 - 22:56 WIB

Masako dan Saori Raih Penghargaan TOP Halal Award 2024

Dua brand milik PT AJINOMOTO INDONESIA, yakni Masako & SAORI mendapatkan penghargaan TOP Halal Award 2024 yang diselenggarakan oleh Indonesia Halal Training & Education Center (IHATEC) Marketing…

Sekolah Manajemen Koperasi

Kamis, 14 November 2024 - 22:28 WIB

Bangun Ekonomi Makassar, Dompet Dhuafa Bersama IMZ Gelar Talkshow dan Sekolah Manajemen Koperasi

Berlokasi di Hotel Amaris Makassar, sebanyak 34 orang pegiat koperasi, dan perwakilan lembaga filantropi berkumpul dan berdiskusi dalam pembukaan Sekolah Manajemen Koperasi.

Fadel Muhammad, Wakil Ketua MPR RI 2019-2024 (Dok. Wartaekonomi)

Kamis, 14 November 2024 - 21:21 WIB

Pentingnya Komunikasi Efektif dalam Kabinet yang Gemuk

Kritik terhadap gemuknya Kabinet Presiden Prabowo Subianto relatif tidak terdengar setelah para menteri dan wakilnya diumumkan dan dilantik. Berbeda dengan sebelum pengumuman dan pelantikan,…