Ciptakan Wirausaha Muda di Industri Kreatif, Kemenperin Kembali Gelar Creative Business Incubator

Oleh : Ridwan | Rabu, 13 November 2024 - 13:45 WIB

Direktur Jenderal IKMA Reni Yanita
Direktur Jenderal IKMA Reni Yanita

INDUSTRY.co.id -Jakarta - Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) aktif berkontribusi dalam mengakselerasi perkembangan pelaku industri kreatif lokal khususnya pada sektor fesyen dan kriya melalui berbagai kegiatan pendampingan.

“Salah satu kegiatan yang rutin dilaksanakan adalah Creative Business Incubator (CBI), dan pada tanggal 8 November 2024, telah memasuki tahap presentasi hasil capaian coaching,” kata Direktur Jenderal IKMA Kemenperin, Reni Yanita dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (13/11).

Dirjen IKMA memberikan apresiasi kepada 30 pelaku IKM yang telah menjadi peserta dan menjalani program pendampingan pada kegiatan CBI, sesuai target yang ditentukan dan telah mempresentasikan hasil pendampingannya.

“Tentunya seluruh capaian ini juga berkat kontribusi seluruh pihak, termasuk Balai Pemberdayaan Industri Fesyen dan Kriya (BPIFK) selaku penyelenggara kegiatan, beserta seluruh tim pendamping yang telah membina para peserta selama proses inkubasi,” ujar Reni. 

CBI merupakan salah satu bentuk komitmen Kemenperin dalam mendorong pengembangan pelaku IKM fesyen dan kriya menuju level yang lebih tinggi. Apalagi, nilai tambah ekonomi kreatif pada triwulan I tahun 2024 diestimasikan menembus angka Rp749,58 triliun atau setara 55,65 persen dari target yang ingin dicapai sebesar Rp1347 triliun sepanjang tahun ini.

Dirjen IKMA menambahkan, perkembangan industri kreatif perlu terus dioptomalkan jaga dengan upaya sinergi bersama seluruh stakeholder. 

“Semangat ini juga selaras dengan misi Asta Cita Bapak Presiden saat ini, khususnya pada misi nomor tiga, yakni meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan dan mengembangkan industri kreatif. Selain itu, misi nomor lima adalah melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri,” tuturnya.

Reni mengungkapkan bahwa untuk merealisasikan cita-cita tersebut perlu diiringi dengan semangat untuk terus berbenah dan meningkatkan kemampuan untuk dapat memenuhi kebutuhan industri saat ini. 

“Sehingga pelaku ekonomi kreatif bisa terus mengembangkan usahanya dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia,” ungkapnya.

Direktur Industri Aneka dan IKM Kimia, Sandang dan Kerajinan, Alexandra Arri Cahyani, menyampaikan bahwa CBI menjadi salah satu wadah yang diciptakan untuk meningkatkan keterampilan, kemampuan, dan menjawab tantangan usaha bagi para pelaku IKM fesyen dan kriya. 

“Melalui program ini banyak peserta CBI yang telah berhasil menaikkan omzet dengan memperluas potensi pasar, baik nasional maupun ekspor,” ujarnya.

Alexandra menyatakan, sudah banyak alumni CBI yang mampu melebarkan sayapnya dalam berbisnis dengan menghasilkan berbagai produk yang digemari dan mampu diterima pasar. 

“Sebagai contoh IKM Eboni Watch, yang merupakan alumni CBI tahun 2018, telah mampu memproduksi dan memasarkan jam tangan kayu kontemporer dengan desain yang menarik,” ungkapnya.

Setelah IKM Eboni Watch mengikuti program coaching, mereka berhasil meningkatkan skala produksi hingga empat kali lipat, yang mulanya memproduksi 200 buah per bulan menjadi 650-800 buah per bulan. 

Produknya juga telah diakui melalui penghargaan dari kegiatan Indonesia Good Design Selection (IGDS) 2019-2021, Good Design Indonesia (GDI) 2020 dan Golden Pin Design Award Taiwan 2020.

Contoh kisah sukses lainnya adalah AUM Apparel selaku alumni program CBI pada tahun 2019. IKM produsen pakaian olahraga yoga yang berasal dari Bali tersebut, telah mampu memasarkan produknya ke seluruh daerah di Indoneisa.

Setelah mengikuti program CBI, omzetnya meningkat hingga 400 persen. AUM Apparel juga berhasil meningkatkan skala produksi yang semula 200 set per bulan menjadi 1.000 set per bulan. Bahkan, AUM Apparel telah menembus pasar luar negeri mulai dari Singapore, Amerika Serikat, Swiss, hingga Spanyol.

Kepala Balai Pemberdayaan Industri Fesyen dan Kriya (BPIFK), Dickie Sulistya Aprilyanto mengatakan, pihkanya aktif mendorong peran industri kreatif aga selalu inovatif. 

“Kehadiran BPIFK diharapkan dapat mendorong para pelaku industri kreatif tanah air agar lebih maju dan dapat terfasilitasi dengan baik,” ujarnya.

 

BPIFK yang sebelumnya dikenal dengan nama Bali Creative Industry Center (BCIC), juga memiliki tujuan untuk memperkuat ekosistem kewirausahaan di Indonesia, yang salah satunya berperan dalam prinsip 3C (Create, Connect, dan Catalyze).

 

“Create, yaitu fungsi BPIFK sebagai wadah bagi IKM untuk belajar dan mengasah kemampuan.

Kemudian, Connect, BPIFK menjadi platform yang mengubungkan beragam stakeholder industri kreatif. Sedangkan, Catalyze, peran BPIFK sebagai akselerator dan booster bagi pertumbuhan dan perkembangan industri kreatif,” pungkas Dickie.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Thomas Franken, Direktur K, Portfolio Plastics & Rubber, Messe Düsseldorf GmbH dan Rini Sumardi Direktur Wakeni (wahana kemala niaga)

Kamis, 21 November 2024 - 14:51 WIB

Messe Duesseldorf Ajak Industri Plastik dan Karet Indonesia Akselerasi Penerapan Industri Hijau Melalui Pameran K

Jakarta– Messe Düsseldorf selaku penyelenggara pameran K mengajak para pengusaha industri plastik dan karet Indonesia untuk mengakselerasi penerapan industri hijau di lingkungan bisnis mereka.

Peluncuran Nippon Paint Spotless Plus Series

Kamis, 21 November 2024 - 14:26 WIB

Nippon Paint Luncurkan Spotless Plus Series Dengan Inovasi AirGuard Technology untuk Rumah Lebih Sehat

Nippon Paint meluncurkan Spotless Plus Series dengan hasil akhir Matt & Sheen, cat interior ultra-premium dengan spesifikasi setara untuk project rumah sakit, kini dapat digunakan oleh para…

Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN), Kukuh S. Achmad

Kamis, 21 November 2024 - 13:42 WIB

Peringatan Bulan Mutu Nasional 2024: Standardisasi untuk Transformasi Ekonomi yang Berkelanjutan

Dalam upaya mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 dan mendukung target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 %, Pemerintah Indonesia terus mendorong penerapan pembangunan berkelanjutan yang tertuang dalam…

Bank Saqu rayakan satu tahun perjalanan dengan menghadirkan program Rising Stars

Kamis, 21 November 2024 - 12:42 WIB

Rayakan Satu Tahun Perjalanan, Bank Saqu Gelar Rising Stars sebagai Ajang Apresiasi Bagi Mitra Strategis

Dalam rangka merayakan perjalanan tahun pertama yang penuh inspirasi, Bank Saqu, layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta yang dimiliki oleh Astra Financial dan WeLab, menggelar acara…

Pameran SIAL Interfood

Kamis, 21 November 2024 - 11:19 WIB

Korea Pavilion Hadirkan 24 Brand Ternama di SIAL Interfood 2024

Kementerian Pertanian Republik Korea bersama dengan Korea Agro-Fisheries & Food Trade Corporation (aT Center) berpartisipasi dalam Pameran Pangan Terbesar se-Indonesia, SIAL Interfood 2024 yang…