Peringatan 20 Tahun Tsunami Aceh, BMKG Ajak Negara di Kawasan Samudra Hindia Kompak Bekerjasama Mencontoh Tari Saman

Oleh : Kormen Barus | Selasa, 12 November 2024 - 12:03 WIB

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati

INDUSTRY.co.id, Jakarta-Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menegaskan pentingnya harmoni dan  kekompakan dalam kolaborasi global secara berkelanjutan, terutama bagi negara-negara di kawasan Samudera Hindia yang rawan bencana tsunami.

Hal ini penting guna mencegah sekaligus meminimalisir risiko akibat bencana gempabumi dan tsunami yang dapat sewaktu-waktu terjadi. Menurutnya, kolaborasi, sinergi, kekompakan dan harmoni  tersebut perlu mencontoh Tari Tradisional Saman asal Aceh, Indonesia.

"Tarian Saman asal Aceh mengandung filosofi yang mendalam. Dalam tarian tersebut mengandung nilai kebersamaan, persatuan, kekompakan, sekaligus keharmonisan yang berkelanjutan" ungkap Dwikorita dalam pembukaan 2nd UNESCO IOC Global Tsunami Symposium di Aceh, Senin (11/11/2024).

"Bayangkan jika tidak ada itu semua, mana mungkin tersaji tarian yang begitu dinamis dan luar biasa. Semua penari bergerak cepat secara harmonis dan dinamis, tidak ada satu pun yang bertabrakan. Bahkan tarian tersebut konon diciptakan di tahun 1600an Masehi, yang awalnya merupakan perwujudan Sholawat Nabi. Jadi sekompak, sedinamis dan seharmonis itulah kita seharusnya dalam melakukan upaya mitigasi dan pengurangan risiko bencana, yang semestinya juga dapat benar-benar "merakyat" ( merasuk dalam kehidupan masyarakat) selama ratusan tahun ", tambah Dwikorita.

Sebagai informasi, dalam acara yang mengangkat tema "Two Decades After the 2004 Indian Ocean Tsunami: Reflection and the Way Forward" tersebut, Tari Saman ditampilkan sebagai pembuka acara. Tari Saman sendiri berasal dari Gayo, Aceh yang telah ditetapkan Unesco sebagai Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia.

Dwikorita menyebut bahwa Samudera Hindia merupakan salah satu wilayah di dunia yang sangat rawan terhadap tsunami. Tsunami Aceh 2004 silam menjadi pelajaran bagi negara-negara di kawasan Samudera Hindia bahwa tsunami yang terjadi tiba-tiba berdampak fatal bagi negara-negara di kawasan tersebut dan menyebabkan lebih dari 227 ribu korban jiwa.

Maka dari itu, ancaman tersebut, kata dia, harus diantisipasi dengan membangun kapasitas seluruh negara, agar masyarakatnya dapat merespon bahaya  tsunami secara cepat dan tepat. Utamanya dalam peningkatan pemahaman dan kesadaran masyarakat, serta peningkatan kapasitas untuk merespon dengan tepat, juga peningkatan keterjangkauan informasi kepada masyarakat.

Menurut Dwikorita, dengan kolaborasi dan sinergi yang erat dan kompak berkelanjutan seperti halnya Tari Saman,  diharapkan seluruh negara mampu memberikan layanan peringatan dini  tsunami pada masyarakat, termasuk yang disebabkan oleh faktor selain gempabumi.

Sementara itu, Sekretaris Eksekutif UNESCO-IOC Vidar Helgesen mengatakan lewat peringatan 20 tahun tsunami Samudra Hindia ini UNESCO dan BMKG kembali menegaskan komitmen bersama untuk memperkuat ketangguhan global terhadap ancaman tsunami.

"Bersama dengan mitra-mitra kami, UNESCO-IOC tetap berkomitmen untuk melindungi nyawa dengan memastikan setiap garis pantai yang rentan dipersiapkan dengan pengetahuan, peralatan, dan sistem yang dibutuhkan untuk menghadapi tsunami di masa depan," imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Safrizal ZA, menyampaikan sambutan hangat kepada para peserta The 2nd UNESCO-IOC Global Tsunami Symposium. Safrizal menekankan pentingnya simposium ini sebagai upaya global dalam memperkuat mitigasi bencana tsunami, khususnya di Aceh yang pernah dilanda tsunami tahun 2004 silam.

"Kejadian tersebut mengingatkan kita betapa dahsyatnya kekuatan alam, namun sekaligus menginspirasi lahirnya kolaborasi global dalam meningkatkan sistem peringatan dini dan upaya mitigasi," tuturnya.

Maka dari itu, dirinya berharap simposium tersebut dapat menghasilkan rekomendasi konkret yang bermanfaat bagi semua pihak, seraya menjadikan Aceh sebagai pusat pengembangan dan diseminasi pengetahuan terkait mitigasi tsunami.

         

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Thomas Franken, Direktur K, Portfolio Plastics & Rubber, Messe Düsseldorf GmbH dan Rini Sumardi Direktur Wakeni (wahana kemala niaga)

Kamis, 21 November 2024 - 14:51 WIB

Messe Duesseldorf Ajak Industri Plastik dan Karet Indonesia Akselerasi Penerapan Industri Hijau Melalui Pameran K

Jakarta– Messe Düsseldorf selaku penyelenggara pameran K mengajak para pengusaha industri plastik dan karet Indonesia untuk mengakselerasi penerapan industri hijau di lingkungan bisnis mereka.

Peluncuran Nippon Paint Spotless Plus Series

Kamis, 21 November 2024 - 14:26 WIB

Nippon Paint Luncurkan Spotless Plus Series Dengan Inovasi AirGuard Technology untuk Rumah Lebih Sehat

Nippon Paint meluncurkan Spotless Plus Series dengan hasil akhir Matt & Sheen, cat interior ultra-premium dengan spesifikasi setara untuk project rumah sakit, kini dapat digunakan oleh para…

Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN), Kukuh S. Achmad

Kamis, 21 November 2024 - 13:42 WIB

Peringatan Bulan Mutu Nasional 2024: Standardisasi untuk Transformasi Ekonomi yang Berkelanjutan

Dalam upaya mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 dan mendukung target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 %, Pemerintah Indonesia terus mendorong penerapan pembangunan berkelanjutan yang tertuang dalam…

Bank Saqu rayakan satu tahun perjalanan dengan menghadirkan program Rising Stars

Kamis, 21 November 2024 - 12:42 WIB

Rayakan Satu Tahun Perjalanan, Bank Saqu Gelar Rising Stars sebagai Ajang Apresiasi Bagi Mitra Strategis

Dalam rangka merayakan perjalanan tahun pertama yang penuh inspirasi, Bank Saqu, layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta yang dimiliki oleh Astra Financial dan WeLab, menggelar acara…

Pameran SIAL Interfood

Kamis, 21 November 2024 - 11:19 WIB

Korea Pavilion Hadirkan 24 Brand Ternama di SIAL Interfood 2024

Kementerian Pertanian Republik Korea bersama dengan Korea Agro-Fisheries & Food Trade Corporation (aT Center) berpartisipasi dalam Pameran Pangan Terbesar se-Indonesia, SIAL Interfood 2024 yang…