Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan, SIG Siap Dukung Pembangunan Infrastruktur dan Perumahan dengan Semen Hijau
Oleh : Kormen Barus | Sabtu, 09 November 2024 - 18:29 WIB
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono membubuhkan tanda tangan pada produk Precise Interlock Brick SIG di stan pameran SIG dalam acara Konstruksi Indonesia 2024 di ICE BSD City, Tangerang, Banten, pada Rabu (6/11/2024).
INDUSTRY.co.id, Jakarta– Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan pentingnya peranan sektor konstruksi untuk mendukung pembangunan infrastruktur yang menjadi kunci pertumbuhan ekonomi menuju Indonesia maju dan sejahtera.
“Menuju Indonesia yang semakin maju dan sejahtera dibutuhkan pembangunan yang berkelanjutan. Pembangunan infrastruktur dan perumahan akan mendukung itu semua,” kata AHY saat memberikan sambutan pada pembukaan Konstruksi Indonesia (KI) 2024 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, Banten, pada Rabu (06/11/2024).
Menurut AHY, KI 2024 yang mengusung tema “Agility dan Adaptability Sektor Konstruksi yang Berdaya Saing”, sangat relevan dengan kondisi saat ini di tengah perubahan iklim dan ketidakpastian dunia. Kondisi ini mengharuskan bangsa-bangsa, termasuk Indonesia, untuk memiliki daya saing dan daya tahan.
Karena itu, AHY mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan kompetensi dan adaptif terhadap dampak urbanisasi dan perubahan iklim, serta kemajuan teknologi untuk meningkatkan ketahanan industri tanah air. Ia juga mengajak seluruh pihak untuk bersinergi dan berkolaborasi guna mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia.
“Disrupsi akan terus terjadi. Kita harus tangguh menghadapi kemajuan pesat di bidang teknologi, termasuk teknologi konstruksi. Ini harus kita kuasai, dan kita tidak boleh tertinggal dari negara lain. Kita harus memiliki kemampuan untuk meningkatkan produksi dalam negeri dan menggunakan itu dengan optimal,” tegas AHY.
Sejalan dengan arahan Menko AHY, sebagai perusahaan penyedia solusi bahan bangunan, SIG siap berkolaborasi dengan berbagai pihak, terutama para pemangku kepentingan di sektor konstruksi, untuk mendukung pemerintah dalam membangun infrastruktur dan perumahan di seluruh wilayah Indonesia secara berkelanjutan.
Pada Konferensi “Kolaborasi dan Inovasi Rantai Pasok Konstruksi yang Agile dan Adaptive” yang diselenggarakan dalam rangkaian kegiatan KI 2024 di ICE BSD City pada Kamis (7/11/2024), Direktur Utama SIG, Donny Arsal menyatakan komitmen SIG untuk mendukung pemerintah dalam pembangunan infrastruktur dan perumahan melalui penyediaan semen hijau dan solusi hijau.
Selain ramah lingkungan dengan tingkat emisi karbon yang lebih rendah hingga 38% dibandingkan semen konvensional, semen hijau SIG dan produk turunannya juga mengandung komponen dalam negeri (TKDN) yang tinggi lebih dari 90%. Nilai TKDN semen hijau SIG tersebut lebih tinggi dari yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri PUPR Nomor 21 Tahun 2021 yang sebesar 40%.
“Semen hijau SIG hadir dengan rentang spesifikasi lengkap yang seluruhnya telah tersertifikasi SNI, untuk menyesuaikan dengan karakteristik dari tiap jenis aplikasi dan kebutuhan, sehingga lebih tepat guna. Variasi produk yang lengkap ini untuk memberikan keyamanan dan keleluasaan kepada konsumen dalam memilih bahan bangunan yang dibutuhkan,” kata Donny Arsal.
SIG tidak berpuas diri dan tidak berhenti pada inovasi semen hijau. Perusahaan memperkenalkan salah satu produk turunan semen hijaunya, yaitu precise interlock brick (PIB) untuk solusi pembangunan rumah yang efektif, efisien, serta ramah gempa. Penggunaan precise interlock brick juga membuat durasi konstruksi lebih cepat, dan tampilan yang modern.
“PIB telah diaplikasikan di berbagai proyek perumahan, seperti di Sulthan Residence, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat. Selain itu, PIB juga telah diaplikasikan pada contoh hunian tapak ramah lingkungan tipe 36 di IKN (Ibu Kota Nusantara) yang dibangun dalam waktu 15 hari. Inovasi ini diharapkan dapat mendukung pemerintah dalam penyediaan rumah layak huni bagi masyarakat, guna mengatasi backlog perumahan di Indonesia,” ujar Donny Arsal.
SIG pun menyambut positif penyelenggaraan KI 2024 yang menjadi momentum bagi Perusahaan untuk memperkenalkan produk semen hijau dan solusi hijau yang inovatif dan ramah lingkungan kepada publik, khususnya para pemangku kepentingan di sektor konstruksi.
"Event ini sangat penting bagi SIG, bagaimana kehadiran SIG untuk memperkenalkan produk-produk baru yang inovatif, terutama terkait dengan solusi perumahan," kata Donny Arsal. Menurutnya, kehadiran SIG dalam KI 2024 juga merupakan dukungan terhadap program pembangunan 3 juta rumah yang dicanangkan pemerintah.
KI 2024 merupakan ajang pertemuan dan pertukaran informasi dunia konstruksi antar pemangku kepentingan sektor konstruksi di Indonesia. Mengusung tema Agility dan Adaptability Sektor Konstruksi yang Berdaya Saing, KI 2024 dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, antara lain pameran dan penghargaan Konstruksi Indonesia 2024, konferensi, kompetisi tenaga kerja konstruksi tingkat nasional, Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI), penyusunan buku Konstruksi Indonesia 2024, serta lomba foto dan video.
SIG atau PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, adalah perusahaan BUMN klaster infrastruktur yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia, dengan 51% saham dimiliki Pemerintah Indonesia. Bertransformasi sejak tahun 2013, kini SIG telah menjadi penyedia solusi bahan bangunan terdepan di kawasan regional, menjangkau pasar Asia, Australia dan Oceania.
Berbekal pengalaman lebih dari 100 tahun, SIG sebagai holding BUMN semen menyatukan enam anak usaha produsen semen yaitu, PT Semen Padang, PT Semen Gresik, PT Semen Tonasa, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, PT Semen Baturaja Tbk dan Thang Long Cement Company, Vietnam. Di bawah SIG, perusahaan semen nasional tersebut berkomitmen menyediakan solusi bahan bangunan dengan prinsip berkelanjutan untuk menjaga keanekaragaman hayati dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
Komentar Berita