Indonesia Disebut Akan Jadi Produsen Nikel Terbesar di Dunia, Ini Alasannya

Oleh : Hariyanto | Jumat, 08 November 2024 - 10:44 WIB

Ilustrasi Nikel
Ilustrasi Nikel

INDUSTRY.co.id - Jakarta – CEO Eramet Indonesia, Jérôme Baudelet, menyatakan bahwa dalam sepuluh tahun ke depan, Indonesia akan menjadi produsen nikel terbesar di dunia dengan peningkatan produksi yang signifikan dalam beberapa waktu terakhir.

Pada tahun 2023, menurut data Eramet, Indonesia memasok 55 persen dari total produksi nikel dunia, sehingga meningkatkan ketergantungan dunia terhadap pasokan nikel Indonesia.

“Kami sangat percaya bahwa Indonesia akan terus menjadi pusat produksi nikel global dalam 10 tahun ke depan. Sebanyak 70 persen dari produksi nikel global nantinya akan berasal dari Indonesia pada periode tersebut,” kata Jérôme di Jakarta, Selasa (5/11/2024). 

Lebih lanjut, Jérôme juga mengungkapkan bahwa produksi Weda Bay Nickel, perusahaan patungan Eramet dengan Tsingshan, juga menunjukkan pertumbuhan yang pesat. Pada tahun 2024, produksi nikel Weda Bay Nickel akan mencapai 32 juta ton sesuai dengan kuota produksi yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB).

Jérôme juga menyoroti kondisi pasar nikel Indonesia yang saat ini mengalami kekurangan pasokan bijih nikel pada tahun ini. Lonjakan impor bijih nikel dari Filipina ke Indonesia semakin memperkuat indikasi tersebut. 

Berdasarkan data Statistic Indonesia, Indonesia mengimpor sekitar 7 juta ton bijih nikel dari Filipina dalam sepuluh bulan pertama tahun 2024. Dibandingkan dengan hanya 374.454 ton untuk keseluruhan tahun 2023. Menurut statistik, hampir 60 persen dari impor tersebut telah dikirim ke pelabuhan Weda Bay.

Meskipun impor masih menyumbang sebagian kecil dari total konsumsi nikel Indonesia, permintaan yang tinggi telah mendorong harga bijih nikel menjadi lebih tinggi dari harga patokan minimum (HPM) yang ditetapkan Pemerintah Indonesia.

“Kekurangan pasokan bijih nikel ini menciptakan ketegangan pasar di Indonesia, meskipun faktanya pasar nikel global masih kelebihan pasokan produk nikel jadi. Namun, perlu dicatat bahwa kelebihan pasokan ini relatif kecil, diperkirakan sekitar 60.000 ton, setara dengan sekitar satu minggu konsumsi,” kata Jérôme.

Sementara itu, Eramet optimis terhadap masa depan produksi nikel di Indonesia. Dengan potensi sumber daya yang melimpah di Teluk Weda, usaha patungan Eramet menargetkan peningkatan produksi hingga 60-65 juta ton per tahun dalam jangka menengah. 

"Dengan sokongan sumber daya alam yang melimpah dalam jangka waktu lama tersebut, kami berkomitmen untuk menjaga keseimbangan pasokan. Kami tidak ingin memproduksi lebih dari kebutuhan pasar" tegas Jérôme.

Selain itu, Jérôme juga menekankan pentingnya inovasi dan keberlanjutan dalam pengelolaan sumber daya alam. 

"Indonesia merupakan prioritas utama bagi Eramet dalam pengembangan bisnis nikel. Eramet ingin menjadi bagian dari pertumbuhan industri nikel global dan memberikan manfaat positif bagi perekonomian Indonesia. Kami terus berusaha untuk menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan-perusahaan, baik dari Eropa maupun Indonesia, untuk mendukung pertumbuhan industri nikel di Indonesia," pungkas Jérôme.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Becak listrik

Jumat, 08 November 2024 - 11:15 WIB

Wow! Becak Listrik Rakitan Len Industri Capai TKDN Diatas 70%

Presiden RI Prabowo Subianto berkomitmen untuk selalu berpihak pada kepentingan rakyat, salah satunya diwujudkan dengan menginisasi pembuatan becak listrik yang nantinya akan dibagikan secara…

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita (Foto Dok Kompas.com, Kompas.id)

Jumat, 08 November 2024 - 11:05 WIB

Simak, Tiga Quick Wins Menperin Agus Majukan Sektor Industri

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengemukakan bahwa pihaknya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah menyusun program quick wins guna mengakselerasi target pertumbuhan…

Agen BRILink bertransaksi dengan pelanggan

Jumat, 08 November 2024 - 10:53 WIB

Kurangi Jumlah Kantor, BRI Tingkatkan Sharing Economy ke Masyarakat Lewat AgenBRILink

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. telah mengurangi jumlah kantornya, guna mengakselerasi inklusi keuangan dan menciptakan sharing economy bagi masyarakat. Berdasarkan data, jumlah kantor…

Konferensi Mengakselerasi Proyek Konstruksi: Implementasi Engineering, Procurement, Construction (EPC) untuk Masa Depan di ICE-BSD

Jumat, 08 November 2024 - 10:51 WIB

Kementerian PU Coba Peluang Skema EPC pada Pembangunan Infrastruktur

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus mendorong upaya percepatan penyediaan infrastruktur publik yang kebermanfaatannya dapat segera dinikmati oleh masyarakat. Salah satunya melalui pemilihan…

UMKM binaan BRI yang mengikuti pelatihan ekspor

Jumat, 08 November 2024 - 09:39 WIB

Dorong Pengusaha Go Global, BRI Peduli Gelar Pelatihan Ekspor UMKM Binaan

BRI terus menunjukkan komitmen untuk memberikan pemberdayaan terhadap pengusaha lokal agar mampu go global dan bersaing di pasar internasional. Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan…