Lampaui Target, Capaian Investasi KEK Kendal Tembus Rp141 Triliun, Tenaga Kerja Capai 17.353 Orang
Oleh : Hariyanto | Senin, 04 November 2024 - 08:56 WIB
Juliani Kusumaningrum, Head of Sales & Marketing (kiri)
INDUSTRY.co.id - Kendal - Pada Kuartal-III tahun 2024, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal telah berhasil melampaui target tahunan yang diberikan oleh pemerintah.
Dari segi capaian investasi tahunan, KEK Kendal telah berhasil memenuhi target investasi hingga 227% dengan menarik investasi sebanyak Rp 40.2 Trilliun dari target yang diberikan pemerintah sebesar Rp 17.7 Trilliun.
Investasi ini berasal dari penambahan 18 pelaku usaha baru sepanjang tahun 2024.
Hal yang sama terlihat dari realisasi tenaga kerja terserap. Target yang diberikan adalah sebanyak 15,100 tenaga kerja, akan tetapi sepanjang tahun ini telah terserap 17,353 tenaga kerja atau 115% dari target yang diberikan.
Dengan angka realisasi ini, tentu memberikan imbas positif pada akumulasi capaian KEK Kendal selama lima tahun beroperasi menjadi Kawasan Ekonomi Khusus.
"Dengan ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus pada Desember 2019 lalu, kawasan ini menunjukan performa yang sangat baik," ujar Juliani Kusumaningrum selaku Head of Sales & Marketing KEK Kendal, Senin (4/10/2024).
Menurut Juliani, progres pengembangan di kawasannya terjadi begitu cepat.
"Sangat terlihat perkembangan yang signifikan sesudah kami menjadi KEK. Pertumbuhan amat begitu pesat baik dari jumlah tenant, penyerapan tenaga kerja, total investasi terserap, dan nilai ekspor meningkat lebih dari 100% dari sebelum menjadi KEK. Multiplier effect dari pemberian status Kawasan Ekonomi Khusus ini terlihat begitu nyata.” kata Juliani.
Hingga saat ini, sudah ada 116 pelaku usaha yang berasal dari berbagai negara. Jumlah ini meningkat sebanyak 139% dari sebelum menjadi KEK.
Total investasi yang terserap juga cukup fantastis, nilainya mencapai Rp 141.7 Triliun, yang mana di tahun 2018 nilai investasi yang tercatat baru mencapai Rp 4.9 Triliun.
Peningkatan ini juga berimbas pada jumlah tenaga kerja yang terserap di Kawasan Industri Kendal. Saat sebelum menjadi KEK, hanya ada sekitar 2000 tenaga kerja, namun dari jumlah pelaku usaha saat ini, terdapat 61,702 tenaga kerja terserap.
Tercatat bahwa baru-baru ini telah bergabung salah satu Perusahaan Achor asal China yang juga merupakan Perusahaan No-1 di bidang sport apparel. Perusahaan ini akan menjadi yang terbesar di Kawasan dan menyerap hingga lebih dari 5000 tenaga kerja.
Kawasan ini sendiri sudah berdiri sejak tahun 2016 sebagai salah satu PSN sekaligus proyek joint venture antara dua developer industri terkemuka di Asia Tenggara yaitu PT Jababeka Tbk (KIJA) asal Indonesia dan Sembcorp Ltd asal Singapura. Keberadaan KIK sejak awal ditujukan untuk menjadi menyumpang pertumbuhan ekonomi, khususnya di Kabupaten Kendal dan Provinsi Jawa Tengah.
Terbukti, beberapa dampak positif yang terjadi dari tumbuhnya Kawasan Industri Kendal. Seperti diantaranya, investasi di Kabupaten Kendal tumbuh sekitar 340% yang berimbas pada pertumbuhan penyerapan tenaga kerja.
Keberadaan KEK Kendal juga turut menyumbang angka pertumbuhan dari luas lahan industri dan infrastruktur di Jawa Tengah. Pertumbuhan juga terjadi pada meningkatnya jumlah perumahan, perbankan, dan pusat FnB di sekitar Kendal dan Jawa Tengah.
Salah satu yang mendorong pertumbuhan di Kawasan Industri Kendal ini adalah fasilitas fiskal yang dimiliki oleh Kawasan Ekonomi Khusus. Investor atau pelaku usaha di KEK Kendal dapat menikmati pengurangan PPh Badan yaitu berupa Tax Holiday dan Tax Allowance, bebas PPN, serta pembebasan bea masuk dan pajak impor. Fasilitas non fiskal seperti kemudahan perizinan juga menjadi faktor para perusahaan asing dan lokal memilih berinvestasi di KEK Kendal.
Juliani juga menjelaskan bahwa ada hal lainnya yang tidak kalah penting, yaitu dukungan dari berbagai pihak.
“Tentunya kami tidak dapat mencapai pencapaian ini sendiri, dibutuhkan banyak dukungan dari berbagai pihak. Dalam hal ini kami sangat berterima kasih kepada pemerintah, baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat yang terus mendukung perkembangan Kawasan Industri Kendal selama delapan tahun ini.” pungkas Juliani.
Komentar Berita