Penjualan dan Laba Bersih CLEO Kompak Naik Dua Digit di Q3-2024

Oleh : Candra Mata | Sabtu, 02 November 2024 - 12:16 WIB

(Foto: Ilustrasi) PT Sariguna Primatirta Tbk (Tanobel Group) emiten produsen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) bagian dari Tanobel Group dengan IDX ticker code: CLEO:IJ.
(Foto: Ilustrasi) PT Sariguna Primatirta Tbk (Tanobel Group) emiten produsen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) bagian dari Tanobel Group dengan IDX ticker code: CLEO:IJ.

INDUSTRY.co.id - Jakarta, PT Sariguna Primatirta Tbk (Tanobel Group) emiten produsen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) bagian dari Tanobel Group dengan IDX ticker code: CLEO:IJ, sukses membukukan pertumbuhan dua digit baik untuk penjualan maupun laba bersih pada kuartal ketiga 2024.

Pada periode ini, CLEO mencatatkan laba bersih konsolidasian sebesar Rp336,49 miliar, melejit hingga 61% YoY. Pertumbuhan perolehan laba bersih yang signifikan tersebut didukung oleh penjualan Perseroan yang tumbuh lebih tinggi daripada peningkatan beban pokok penjualan.

Segmen air minum dalam kemasan botol masih menjadi kontributor utama pendapatan dan laba Perusahaan, dengan raihan penjualan sebesar Rp1,08 triliun, berkontribusi sebesar 54% dari seluruh pendapatan CLEO. Ada pun penjualan segmen air minum non botol tercatat sebesar Rp861,98 miliar, atau 44% dari total pendapatan Perseroan. Sementara penjualan dari produkproduk lain tercatat sebesar Rp34,99 miliar, atau 2% dari total pendapatan.

Penjualan CLEO pada kuartal ketiga ini tercatat sebesar Rp1,98 triliun, tumbuh 32% dibandingkan penjualan pada periode yang sama tahun 2023 yang sebesar Rp1,50 triliun. Sementara beban pokok tercatat sebesar Rp819,47 miliar, meningkat 22% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp669,91 miliar.

“Keberhasilan secara terus menerus mencatatkan pertumbuhan positif yang signifikan ini bisa dicapai, karena CLEO secara konsisten melakukan ekspansi baik jaringan pemasaran maupun pabrik di seluruh Indonesia.

Dan kami berkomitmen penuh untuk terus mengupayakan pertumbuhan bisnis yang berkesinambungan ini," kata Melisa Patricia, CEO dari CLEO.

Hingga saat ini, CLEO memiliki 31 pabrik yang sudah beroperasi dengan lokasi tersebar di berbagai wilayah di Tanah Air. Lokasi pabrik yang terpencar di berbagai daerah tersebut merupakan bagian dari strategi Perseroan untuk mendekatkan lokasi produksi ke tempat konsumen. Mengingat karakter air minum yang berat dan memakan tempat, keberadaan lokasi produksi yang lebih dekat dengan tempat konsumen akan mengurangi biaya transportasi dan distribusi secara signifikan.

Selain kelebihan berupa pabrik yang tersebar di berbagai wilayah, CLEO juga memiliki kelebihan berupa dukungan dari sekitar 380 jaringan distribusi internal, serta sekitar 7.000 partner distribusi. Untuk menjaga keberlanjutan pertumbuhan pendapatan, sampai dengan September tahun ini Perseroan telah merealisasikan dana belanja modal (Capex) sebesar Rp514 miliar.

Dana tersebut dialokasikan untuk kegiatan penambahan pabrik baru, pengembangan pabrik yang sudah ada, penambahan mesin untuk meningkatkan kapasitas produksi dan otomasi, serta perluasan jaringan distribusi. Dengan dana tersebut, tahun ini CLEO sedang membangun pabrik baru di Palu, Pontianak, Pekanbaru, dan pabrik Palembang yang hanya tinggal menunggu izin operasional.

“Dan jangan lupa, pertumbuhan kinerja yang berkesinambungan tersebut tidak akan bisa diraih kalau tidak ada kepercayaan yang kuat dari konsumen terhadap kualitas produk-produk CLEO. Oleh karena itu, sedari awal pendirian Perusahaan, kami telah memilih untuk menyediakan produk air murni yang diproses menggunakan nano filter berteknologi tinggi.

Sementara di sisi kemasan, Perseroan sudah selalu menggunakan kemasan bebas BPA (Bisfenol A). Oleh karenanya, kami bisa menjamin bahwa produk CLEO aman dan sehat untuk dikonsumsi. Bahkan komitmen CLEO terhadap lingkungan yang lestari dan berkelanjutan juga sudah mendapatkan pengakuan, antara lain berupa sertifikasi ecolabel dan sertifikasi industri hijau untuk pabrik CLEO di Pandaan Jawa Timur," tutup Melisa Patricia.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

GIIAS Semarang menjadi rangkaian penutup seri Pameran GAIKINDO 2024

Sabtu, 02 November 2024 - 11:10 WIB

Catat Capaian Positif, GIIAS Semarang Tutup Rangkaian Seri Pameran GAIKINDO 2024

Penyelenggaraan seri pameran otomotif GIIAS terakhir di tahun ini, GIIAS Semarang 2024, yang diselenggarakan oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), resmi ditutup pada…

(Foto: ilustrasi) PT Phapros

Sabtu, 02 November 2024 - 10:05 WIB

Kinerja Ekspor Phapros Meningkat Hampir 200% di Triwulan III 2024

PT Phapros Tbk yang juga merupakan salah satu Perusahaan Farmasi Terkemuka secara nasional terus gencar melakukan ekspansi sebagai salah satu strateginya untuk terus meningkatkan pendapatan…

Relawan BRI bantu masyarakat

Sabtu, 02 November 2024 - 08:49 WIB

Jambore Nasional Tim Elang Relawan BRI, Perkuat Kapasitas dan Ketangguhan dalam Menghadapi Bencana

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. ("BRI") semakin memperkuat kesiapan menghadapi bencana alam di Indonesia, hal ini sejalan dengan peningkatan jumlah bencana alam yang terjadi sepanjang…

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita

Sabtu, 02 November 2024 - 08:43 WIB

Menperin Agus Pasok 21.534 Tenaga Kerja Kompoten, Penuhi Kebutuhan Industri

Kementerian Perindustrian gencar melaksanakan program Diklat 3 in 1 untuk meningkatkan serapan tenaga kerja melalui skills yang relevan dan dibutuhkan oleh industri saat ini. Tercatat pada Januari-September…

Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif

Sabtu, 02 November 2024 - 08:24 WIB

Gawat, PMI Manufaktur RI Kontraksi Empat Bulan Berturut-turut! Kemenperin: Dampak Permendag 8/2024

Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur Indonesia pada Oktober 2024 berada pada posisi yang sama dengan bulan sebelumnya, yaitu 49,2, yang artinya masih berada di level kontraksi. S&P…