Gerak Jakarta: UPJ Gelar Bedah Buku Sejarah Pembangunan Kota Jakarta
Oleh : Wiyanto | Jumat, 01 November 2024 - 16:40 WIB
Rektor Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) Yudi Samyudia, Yayasan Museum Arsitektur Indonesia Avianti Armand, Herb Feith Indonesian Engagement Centre, Monash University Miya Irawati, Ph.D., Guru Besar Institut Teknologi Bandung Prof. M. Syahril B. Kusuma dan Presiden UPJ Frans Satyaki Sunito foto bersama disela acara Bedah Buku
INDUSTRY.co.id- Jakarta – Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) menggelar Bedah Buku "Gerak Jakarta: Sejarah Ruang-Ruang Hidup" dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun PT. Pembangunan Jaya ke-63. Acara yang diselenggarakan di Pusat Studi Arsip Statis Kepresidenan, Gedung Arsip Nasional RI ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai sejarah dan perkembangan infrastruktur kota Jakarta dari abad ke-5 hingga saat ini.
Buku "Gerak Jakarta: Sejarah Ruang-Ruang Hidup" terdiri dari tiga volume. Buku ini mengisahkan perjalanan pembangunan Jakarta, sejak masa Sunda Kelapa, Batavia, hingga transformasinya menjadi megapolitan saat ini. Gedung Arsip Nasional RI, sebagai lokasi penyelenggaraan, dipilih karena merupakan bangunan cagar budaya di kawasan Jalan Gajah Mada yang menjadi saksi sejarah perjalanan pembangunan Jakarta, sekaligus simbol penting dari semangat pelestarian memori kolektif kota.
Ir. Yudi Samyudia, Rektor Universitas Pembangunan Jaya, menyatakan, “Bedah Buku ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran akan sejarah dan tantangan yang dihadapi Jakarta. Melalui kolaborasi antara pelestarian sejarah dan inovasi pembangunan, kita dapat menemukan solusi yang inklusif dan berkelanjutan bagi masa depan kota.”
Diskusi bedah buku tersebut mengangkat dua isu krusial yang dihadapi Jakarta, yaitu tata kelola air, serta permukiman dan transportasi. Dua pembedah buku membahas kedua aspek tersebut, yaitu Prof. M. Syahril B. Kusuma dari Institut Teknologi Bandung dan Miya Irawati Ph.D. dari Herb Faith Indonesia Engagement Centre, Monash University. Acara ini dipandu oleh Avianti Armand dari Yayasan Museum Arsitektur Indonesia.
Menurut para pembicara, masalah tata kelola air, termasuk masalah banjir, kelangkaan air baku, dan penurunan muka tanah sebetulnya dapat dimitigasi melalui tampungan air atau waduk warga yang dapat menggunakan tanah-tanah milik pemerintah, dan untuk itu dibutuhkan koordinasi lintas departemen atau institusi yang baik. “Penyelesaian masalah air juga perlu dimulai dengan awareness - mengakui dan menyadari adanya masalah tersebut, dan willingness - kemauan dari pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut.
Apapun solusinya, hal tersbut tidak boleh menyulitkan warga di kemudian hari.” Ujar Prof.Ir. Muhammad Syahril B. Kusuma, Ph.D dari ITB, Beliau pun menyeroti tentang pentingnya Investasi yang layak secara ekonomi harus diupayakan agar tidak menjadi beban rakyat.
Dalam aspek permukiman dan transportasi, Dr Miya Irawati dari Monesh University Indonesia memeberikan materi diskusi yang mengarah pada masalah regenerasi kota dan Transit-Oriented Development (TOD). TOD dapat menjadi jalan keluar untuk penyediaan permukiman yang lebih efektif dan efisien untuk sebuah kota yang lebih nyaman, selama terdapat monitoring dan evaluasi terkait pengaturan, pengelolaan dan perimbangan kelas sosial dan ekonomi. “Pengembangan TOD juga dapat berperan untuk mengembalikan penduduk ke dalam kota. Masalah kesulitan lahan sebetulnya berakar pada masalah koordinasi antar lembaga atau instansi pemerintah pemilik lahan yang harusnya saling terintegrasi untuk memenuhi kebutuhan perumahan rakyat.” Ujar Dr Miya Irawati.
Bedah Buku ini merupakan wadah diskusi yang menghasilkan berbagai pandangan kritis dan solusi terhadap masalah infrastruktur kota Jakarta. Dengan semangat kolaborasi, Jakarta diharapkan dapat terus bergerak maju sebagai kota yang inklusif dan berkelanjutan.
Kegiatan bedah buku ini juga disertai oleh pameran buku “Gerak Jakarta” yang berlangsung di Bintaro Xchange Mall 2, Tangerang Selatan, dari tanggal 18 hingga 27 Oktober 2024 lalu.
Sejak didirikan pada tahun 1961, PT Pembangunan Jaya telah memainkan peran penting dalam pembangunan kota Jakarta. PT Pembangunan Jaya terus berkontribusi dalam berbagai proyek infrastruktur yang signifikan bagi Jakarta, seperti pembangunan jalan tol, kawasan industri, dan fasilitas publik lainnya. Komitmen Grup Pembangunan Jaya terhadap kemajuan Jakarta diwujudkan pula melalui pengembangan Universitas Pembangunan Jaya (UPJ). UPJ diposisikan sebagai institusi pendidikan yang berfokus pada pengembangan kawasan urban, dengan tujuan untuk melahirkan generasi yang mampu memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan perkotaan yang berkelanjutan.
Komentar Berita