Makassar, Denpasar dan Surakarta Catat Pertumbuhan Harga Rumah Tertinggi di Kuartal III 2024

Oleh : Hariyanto | Kamis, 31 Oktober 2024 - 17:21 WIB

Ilustrasi perumahan (ist)
Ilustrasi perumahan (ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Flash Report Rumah123 edisi Oktober 2024 mencatat tiga kota dengan pertumbuhan harga rumah seken tertinggi pada Kuartal III 2024, yakni Makassar (13,3%), Surakarta (4,6%), dan Denpasar (4,5%). 

“Makassar menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam harga rumah seken, melampaui laju inflasi tahunan dengan selisih sebesar 11,6%. Sebagai gerbang utama perdagangan di Indonesia Timur didukung pengembangan infrastruktur besar seperti proyek tol, jalur kereta api, dan pelabuhan semakin memperkuat posisi kota ini sekaligus menarik bagi perkembangan pasar properti di kawasan timur Indonesia." kata Marisa Jaya, Head of Research Rumah123 yang dikutip pada Kamis (31/10/2024). 

Di Jawa Tengah, Surakarta atau Solo mencatat pertumbuhan harga yang ditopang oleh perkembangan sektor bisnis, pendidikan, pariwisata dan budaya. Sementara itu, Denpasar masih diperkuat dengan posisinya sebagai destinasi wisata global yang mendongkrak permintaan terhadap properti premium, termasuk jelang akhir tahun dimana arus wisatawan dalam negeri dan mancanegara berpotensi meningkat.

Dari segi perbandingan permintaan (enquiries) di antara tiga kota tersebut, sejak Januari 2024 lalu, Denpasar merupakan kota yang menunjukkan pertumbuhan cukup konsisten, meski pada bulan September mengalami perlambatan. Secara year to date, Januari-September 2024, permintaan hunian seken yang dijual di Denpasar tumbuh 24,8%, Makassar 19,7% dan Solo turun 23,9%. 

Sementara Surakarta menunjukkan tren permintaan yang cukup fluktuatif dibandingkan Denpasar dan Makassar. Misalnya, pada bulan Maret hingga April 2024 terjadi lonjakan permintaan di Surakarta hingga 2 kali lipat, kemudian kembali mengalami penurunan di bulan-bulan selanjutnya.

Denpasar cukup konsisten mengalami pertumbuhan, meski pada bulan-bulan tertentu mengalami perlambatan, seperti pada Mei dimana sempat terjadi penurunan permintaan sebesar 17%. Sementara Makassar mengalami lonjakan permintaan pada bulan Juli 2024 sebesar 55,4% kemudian kembali melambat pada bulan Agustus dan September

Jika dibandingkan dari sisi permintaan rumah yang dijual dan yang disewa, sepanjang 2024, permintaan untuk rumah yang disewa di Denpasar dan Makassar tercatat signifikan. Di Denpasar, proporsi orang yang ingin menyewa rumah seken sebesar 58,7%, sementara Makassar 56,9%. Hal ini cenderung berbeda karakter di Surakarta, dimana sepanjang tahun ini masih didominasi oleh orang yang berminat pada rumah yang dijual, yaitu sebesar 63,7%.

Denpasar menunjukkan preferensi berdasarkan harga yang cukup berbeda dibandingkan dua kota lainnya. Denpasar sangat diminati para pencari properti segmen kelas menengah dan menengah atas, dengan preferensi untuk rumah dengan segmen harga Rp1-3 miliar sebesar 45,2%, sementara Surakarta dan Makassar segmen harga yang lebih diminati adalah di rentang Rp400 juta-Rp1 miliar. Di Surakarta sebesar 31,9% dan Makassar 42,3%. 

Pada segmen rumah di atas Rp5 miliar, proporsi yang cukup besar dialami oleh Surakarta (12,3%) dan Denpasar (11,4%). Sementara Makassar 8,2%. Di Denpasar, pada segmen menengah-bawah yakni di rentang harga Rp400 juta hanya mencatatkan 2,7% proporsi permintaan. Sementara Makassar 22,2% dan Surakarta mencapai 26,2%.

Laporan Flash Report Oktober juga memperlihatkan tujuh kota mengalami pertumbuhan selisih tertinggi dari segi pergerakan harga dibandingkan laju inflasi tahunan. Sementara berdasarkan laporan September silam, hanya lima kota. Adapun tujuh kota dengan pertumbuhan selisih tertinggi adalah Makassar dan Denpasar sebesar 11,6 persen, kemudian Bogor (4,5%), Semarang (3,7%), Yogyakarta (2,1%), Depok (2%) dan Tangerang (1%).  

Pertumbuhan selisih harga yang positif ini mengindikasikan potensi pasar properti di beberapa kota besar tersebut mengalami pergerakan yang positif dan menjadi salah satu tanda bahwa sektor properti masih menjadi investasi yang menarik dan aman, bahkan di tengah ketidakpastian ekonomi. 

“Dengan harga properti yang tumbuh lebih tinggi daripada inflasi, konsumen dan investor dapat terlindungi dari dampak inflasi. Selain itu, pertumbuhan harga ini meningkatkan potensi capital gain jangka panjang, menjadikan properti pilihan aset yang stabil di tengah volatilitas ekonomi,” jelas Marisa.

Bagi pengembang dan pemilik properti, tren ini memperkuat optimisme pada prospek pasar, terutama di kota-kota dengan permintaan yang terus bertumbuh dan nilai aset yang menguat. Untuk calon konsumen, meskipun harga meningkat, properti tetap menjadi instrumen investasi jangka panjang yang menarik. Hal ini juga didukung oleh upaya Bank Indonesia menahan suku bunga di level 6,00%, insentif PPN-DTP 100% hingga akhir tahun, sampai rencana pembebasan pajak perumahan hingga 16% oleh pemerintahan baru.

Secara umum kenaikan harga rumah di 13 kota besar Indonesia sebesar 1,6 persen secara tahunan. Di kawasan Jabodetabek, Bogor memimpin kenaikan harga sebesar (6,8%). Diikuti Depok (3,8%) dan Tangerang (1,6%). Sementara di Pulau Jawa, terdapat Semarang (4,7%), Yogyakarta (4%), dan Surakarta (1,1%). Di luar Pulau Jawa, kenaikan harga tahunan dialami Denpasar (15,1%) dan Makassar (13,4%). 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

(kiri-kanan). Acara kerjasama ini disaksikan oleh Direktur Pemasaran Askrindo Syariah Achmad Rizali (kiri), Direktur Utama Askrindo Syariah Kokok Alun Akbar, Wakil Direktur Utama BSI Bob T. Ananta dan Direktur Treasury & International Banking BSI Ari Rizaldi (paling kanan).

Kamis, 31 Oktober 2024 - 19:42 WIB

BSI dan Askrindo Syariah Sepakati Kerjasama Rp1 Triliun

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) terus berkomitmen untuk memperluas inklusi keuangan syariah dan memperkuat gerak roda perekonomian di Tanah Air. Komitmen ini diwujudkan melalui kerjasama…

Pembukaan IN2MF 2024.

Kamis, 31 Oktober 2024 - 19:19 WIB

IN2MF 2024 Resmi Dibuka, Hadirkan Ribuan Koleksi dari Desainer Lokal dan Global

IN2MF menjadi bukti nyata perkembangan pesat industri modest fashion di Indonesia, didukung oleh Bank Indonesia, Kementerian UMKM, dan IFC.

KUNJUNGAN PMO-BPJT TERKAIT PENGEMBANGAN JTCC

Kamis, 31 Oktober 2024 - 18:37 WIB

Pastikan AMDAL, PMO-BPJT Lakukan Kujungan Terkait Pengembangan Jalan Tol Cibitung - Cilincing (JTCC)

Jakarta– Jalan Tol Cibitung - Cilincing (JTCC) merupakan bagian dari Jakarta Outer Ring Road 2 (JORR 2), sudah beroperasi secara penuh dari tanggal 1 April 2023. PT Cibitung Tanjung Priok…

FWD Insurance Perkenalkan Program Customer Month

Kamis, 31 Oktober 2024 - 18:02 WIB

FWD Insurance Perkenalkan Program Customer Month dan Luncurkan Produk FWD Tomorrow Protection

Perusahaan asuransi jiwa, PT FWD Insurance Indonesia (FWD Insurance) memperkenalkan rangkaian program Customer Month, sebagai upaya FWD Insurance untuk hadir lebih dekat dengan nasabah.

Ilustrasi produksi keramik

Kamis, 31 Oktober 2024 - 17:30 WIB

IKI Oktober 2024 Meroket Didorong Optimisme Pelaku Industri Terhadap Presiden Prabowo Subianto

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) kembali merilis Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada Oktober 2024 yang mencapai 52,75. Angka tersebut meningkat 0,27 poin dibandingkan denan bulan September…