Konser AETERNITAS KLa Project, Katon Bagaskara Tolak Dipanggil Pakde
Oleh : Nina Karlita | Minggu, 27 Oktober 2024 - 13:16 WIB
Konser AETERNITAS KLa Project di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (25/10/2024).
INDUSTRY.co.id - Jakarta — Band legendaris Indonesia, KLa Project, yang terdiri dari Katon Bagaskara (vokal), LiLo (gitar), dan Adi Adrian (piano), sukses menggelar konser bertajuk AETERNITAS di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (25/10/2024) malam.
Konser ini menjadi momen spesial bagi para penggemar setia KLa Project, KLanese, yang sudah lama menantikan perayaan ulang tahun ke-36 band ini.
Sejak sore, area Istora Senayan telah dipadati oleh ribuan KLanese, yang terdiri dari berbagai generasi, mulai dari Generasi X hingga Gen Z. Diguyur hujan, semangat mereka tidak surut untuk menyaksikan penampilan band yang membawakan lagu-lagu ikonik Indonesia sejak era 1980-an.
Panggung megah dihiasi layar LED besar di kedua sisi yang memancarkan visual yang mendukung tema lirik-lirik penuh nostalgia KLa Project. Sekitar pukul 20.30 WIB, konser dibuka dengan lagu Gerimis, lagu hits tahun 1997 yang menyatu sempurna dengan suasana hujan yang menyambut penonton di luar venue.
Katon membuka percakapan dengan gaya khasnya yang ramah.
"Konser ini terasa istimewa karena biasanya kita buat setiap lima tahun sekali, tapi sekarang setahun sudah bikin lagi," ungkapnya.
Katon, yang baru saja menginjak usia 60 tahun, melontarkan candaan kepada penonton yang memanggil mereka "Pakde." "Jangan panggil kita Pakde, panggil saja Om!" seru Katon dan LiLo, yang disambut tawa meriah penonton.
Selama konser, KLa Project menyajikan berbagai hits mereka, seperti Menjemput Impian dan Dekadensi, yang membawa penonton kembali ke masa kejayaan mereka. Katon dan LiLo juga tampil interaktif, mengobrol dan bercanda dengan penonton, menciptakan suasana yang akrab dan hangat.
Salah satu momen menarik terjadi ketika mereka membawakan Waktu Tersisa dengan aransemen yang memadukan suara gamelan Sunda dan rampak kendang, menciptakan nuansa magis yang unik.
Pada bagian lain, konser semakin meriah dengan kolaborasi bersama band Lomba Sihir, yang menyanyikan Rentang Asmara dalam aransemen segar. Band ini menghidupkan kembali hits klasik dengan sentuhan berbeda, menambah warna dalam perjalanan musik KLa Project malam itu.
Tidak hanya itu, mereka juga memberikan kejutan dengan membawa mini stage ke tengah venue, mendekatkan diri dengan para penonton VVIP. Di sini, Katon dan LiLo menyapa tamu-tamu khusus seperti Prof. Mahfud MD dan Eros Djarot, menciptakan momen spesial bagi penggemar yang hadir.
Selain nostalgia, KLa Project juga mempersembahkan lagu terbaru mereka, Tak Usah Mengejar Cinta, untuk pertama kalinya. Katon mengungkapkan bahwa lagu ini adalah jawaban atas pertanyaan banyak penggemar yang menantikan karya baru dari mereka.
"Kami punya banyak stok lagu baru, tapi kami pilih momen yang tepat untuk memperkenalkan Tak Usah Mengejar Cinta ini di konser ke-36 tahun KLa," jelas Katon sebelum menutup konser dengan semangat.
Sebagai band yang telah melewati hampir empat dekade, KLa Project tetap menunjukkan keahlian mereka dalam bermusik, dengan aransemen yang dinamis dan pertunjukan visual yang megah. Lagu-lagu andalan seperti Tak Bisa ke Lain Hati, Tentang Kita, dan Yogyakarta membahana di akhir konser, mengajak penonton bernyanyi bersama dan menutup malam dengan kenangan manis.
Dengan panggung musik megah dan pengalaman konser yang menyentuh berbagai generasi, AETERNITAS membuktikan bahwa KLa Project bukan sekadar band, melainkan simbol abadi dalam industri musik Indonesia.
Komentar Berita