Ketum Asaki: Puji Syukur, Menperin Agus Figur yang Tepat Pimpin Industri Nasional
Oleh : Ridwan | Rabu, 23 Oktober 2024 - 09:05 WIB
Ketua Umum Asaki, Edy Suyanto (Foto: Ridwan/Industry.co.id)
INDUSTRY.co.id -Jakarta – Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) mengapresiasi kepemimpinan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita yang sangat serius memberikan dukungan signifikan terhadap industri keramik nasional.
“Puji Syukur, dibawah kepemimpinan belia (Menperin Agus), kami merasakan bahwa beliau adalah sosok figur yang sangat tepat memimpin industri nasional. Beliau tidak pernah berhenti untuk belanja masalah. Beliau memiliki kegigihan yang luar biasa, salah satunya sudah terbukti bagaimana beliau memperjuangkan HGBT untuk industri,” kata Ketua Umum Asaki, Edy Suyanto di Jakarta (22/10).
Dirinya juga mengakui bahwa selama kepemimpinan Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita, kinerja industri keramik nasional masih tetap terjaga meskipun pasar dalam negeri diserbu gempuran barang-barang impor.
“Jadi selama kepemimpinan Menperin Agus, meskipun kita digempur produk impor, industri keramik dalam negeri masih bisa bertahan. Meskipun utilisasi turun, tapi masih bisa tetap terjaga,” terangnya.
Menurutnya, ada sejumlah kebijakan Menperin Agus yang berdampak sangat signifikan untuk pertumbuhan industri keramik nasional diantaranya, pemberlakuan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), percepatan Peningkatan Penggunaan Produk dalam Negeri (P3DN), serta yang terbaru yaitu Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 36 Tahun 2024 tentang SNI wajib.
“Ini memang program-program dan regulasi yang beliau (Menperin Agus) keluarkan sangat mendukung industri nasional, khususnya keramik. Jadi, kami tingga gas pol saja, karena beliau sudah sangat tahu segala permasalahan industri, tingga gas pol saja. Jadi, kami sangat optimis dengan kepemimpinan beliau kembali,” papar Edy.
Disisi lain, Asaki sangat optimis dengan pemerintahan baru Presiden Prabowo Subianto yang sangat serius dalam menciptakan kebutuhan rumah untuk masyarakat, salah satunya dengan menghadirkan kembali Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman.
“Ini juga menjadi bukti bahwa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sangat serius untuk menggairahkan sektor properti dengan menghadirkan program 3 juta rumah,” ungkapnya.
Menurut Edy, program 3 juta rumah yang menjadi prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto akan memberikan dampak besar bagi industri keramik nasional.
“Jika kita hitung, proyek 3 juta rumah tipe 36 itu membutuhkan sekitar 110 juta meter persegi keramik per tahun. Itu setara dengan 15 persen dari total kapasitas industri kami, sehingga kami yakin industri keramik akan mengalami pertumbuhan signifikan,” jelasnya.
Edy juga menekankan pentingnya dukungan pemerintah dalam hal ketersediaan gas bumi dengan harga yang kompetitif untuk menjaga daya saing industri. Pasalnya, gas bumi berkontribusi 30% dari keseluruhan biaya produksi.
Oleh karena itu, keberlanjutan harga gas murah atau Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) untuk sektor industri menjadi sangat krusial bagi industri keramik nasional.
“Kami berharap pemerintah dapat memperpanjang dan memperbaiki alokasi gas bumi yang sesuai dengan kebutuhan indutri,” katanya.
Dengan adanya berbagai program dan dukungan kebijakan dari pemerintah, Asaki optimis bahwa industri keramik nasional siap untuk melakukan ekspansi kapasitas dan memanfaatkan momentum kebangkita ekonomi yang ada.
Komentar Berita