Pelatihan dan Sertifikasi Terbukti Efektif Tingkatkan Kompetensi dan Daya Saing SDM Parekraf

Oleh : Ridwan | Kamis, 17 Oktober 2024 - 13:25 WIB

Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Pelatihan, sertifikasi, serta pemberdayaan merupakan salah satu program unggulan Kemenparekraf yang berkolaborasi dengan berbagai pihak yang telah terbukti efektif dalam meningkatkan kompetensi dan daya saing sumber daya manusia (SDM) parekraf (pariwisata dan ekonomi kreatif). 

Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya, mengungkapkan Kemenparekraf di sepanjang tahun 2020 hingga 2024 berkolaborasi dengan berbagai stakeholder mengembangkan berbagai program untuk mewujudkan SDM pariwisata dan ekonomi kreatif yang unggul dan berdaya saing. 

"Sebanyak 27.200 pelaku pariwisata dan 54.302 pelaku ekonomi kreatif telah mendapatkan pelatihan kompetensi. Sementara sebanyak 63.412 pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif telah diberikan fasilitasi sertifikasi," kata Nia Niscaya dalam "The Final Episode of Weekly Brief With Sandi Uno" di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat.

Untuk mengukur dampak dari program pelatihan dan sertifikasi tersebut, Kemenparekraf melalui Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan bekerja sama dengan Poltekpar NHI Bandung melakukan survei dampak terhadap program strategis yang dilakukan ini. 

Survei dilakukan terhadap 1.143 pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif dari 34 provinsi dengan responden paling banyak adalah generasi milenial yaitu sebesar 57,7 persen.

Hasilnya, program pelatihan dan sertifikasi SDM di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif telah memberikan dampak positif. Terutama dalam meningkatkan pendapatan, peluang kerja baru, dan pengembangan karier. 

Adapun rinciannya, hasil survei menunjukkan bahwa sebagian besar tenaga kerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif memiliki masa kerja lebih dari lima tahun. Yakni sebesar 64,5 persen untuk di sektor pariwisata dan 49,6 persen di sektor ekonomi kreatif. Angka ini, ujar Nia, menandakan stabilitas yang tinggi di sektor parekraf dengan tenaga kerja yang berpengalaman dan mapan di bidangnya.

Sementara untuk presentasi masa kerja antara satu sampai tiga tahun juga cukup tinggi baik di sektor pariwisata juga ekonomi kreatif. Yakni masing-masing di atas 20 persen. 

"Hal ini menandakan adanya regenerasi dan masuknya tenaga kerja baru yang relatif cepat. Ini juga mencerminkan pertumbuhan yang dinamis di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, dengan banyaknya peluang bagi tenaga kerja baru," ujar Nia. 

Lebih lanjut Nia menjelaskan, pelatihan terhadap SDM parekraf juga telah memberikan berbagai dampak. Antara lain terhadap kenaikan pendapatan, kesempatan mendapatkan pekerjaan baru, peningkatan pengetahuan, kenaikan jabatan, memperluas relasi, dan pengakuan, serta beberapa manfaat lainnya. 

Sebanyak 60,3 persen responden menyatakan mengalami peningkatan pendapatan sedangkan 52,8 persen mengalami peningkatan karier. "Persentase kenaikan pendapatan terbesar adalah 15 sampai 20 persen," ujar Nia. 

Dari hasil survei yang dilakukan juga didapat data bahwa indeks kesesuaian pelatihan mencapai 4,16 (nilai indeks 5) yang mencerminkan relevansi program pelatihan terhadap kebutuhan industri serta indeks keberhasilan sebesar 3,80 yang menunjukkan bahwa pelatihan telah memberikan dampak yang cukup baik dalam meningkatkan kompetensi peserta. Dari sisi kemudahan, skor 3,91 menunjukkan bahwa pelatihan ini cukup mudah diikuti oleh para peserta. 

"Survei ini juga menjangkau 36,2 persen SDM yang belum pernah mengikuti pelatihan untuk mengetahui harapan mereka terhadap bidang pelatihan yang diminati. Selain pelatihan usaha perhotelan atau akomodasi dan pemahaman daya tarik atau destinasi wisata, bidang pelatihan pemasaran, wirausaha, desain dan konten kreator juga memiliki peminat yang besar," kata Nia. 

Hasil survei juga menunjukkan bahwa 71,5 persen kegiatan sertifikasi kompetensi SDM pariwisata dan ekonomi kreatif masih difasilitasi oleh pemerintah. Sementara swasta hanya memiliki kontribusi sebesar 4,5 persen. 

Sama seperti pelatihan, sertifikasi juga memberikan berbagai dampak seperti kenaikan pendapatan, kesempatan mendapatkan pekerjaan baru, peningkatan pengetahuan, kenaikan jabatan, serta beberapa manfaat lainnya. 

Sebanyak 52,2 persen responden mengalami peningkatan pendapatan sedangkan 11,2 persen mengalami peningkatan karir. Persentase kenaikan pendapatan terbesar adalah 15-20 persen.

"Ini masih menunjukkan peran dominan pemerintah. Kami berharap swasta berperan lebih aktif, sehingga program sertifikasi bisa lebih inklusif dan mencakup lebih banyak tenaga kerja," kata Nia.  

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Menparekraf Sandiaga Uno

Kamis, 17 Oktober 2024 - 14:30 WIB

Jelang Purna Tugas, Menparekraf Luncurkan Masterplan Daya Tarik Wisata di Destinasi Prioritas

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno meluncurkan dokumen rencana induk (masterplan) daya tarik wisata untuk empat destinasi wisata di empat daerah yang…

Wisatawan mancanegara

Kamis, 17 Oktober 2024 - 14:00 WIB

Pemegang PR Singapura Kini Bebas Visa ke Kepri

Kebijakan Bebas Visa Kunjungan (BVK) yang dikeluarkan oleh pihak Imigrasi memberikan kemudahan akses bagi Permanent Residence (PR) Singapura untuk berkunjung ke wilayah Kepulauan Riau (Kepri).

Rangkaian lengkap produk batang pemanas tembakau SIU dan alat pemanas XIU REJO

Kamis, 17 Oktober 2024 - 13:58 WIB

REJO Pamerkan Produk Inovatif di World Tobacco Asia 2024

Merek produk perintis Heat Not Burn, REJO, berpartisipasi dalam pameran World Tobacco Asia 2024 di Grand City Convention & Exhibition, Surabaya, pada tanggal 9-10 Oktober 2024.

Direktur Utama SIG, Donny Arsal (depan kanan) saat seremonial menyerahkan kunci rumah kepada Dwi Asti Purnama, konsumen rumah dengan precise interlock brick di Sulthan Residence, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat, pada Jumat (11/10/2024).

Kamis, 17 Oktober 2024 - 13:46 WIB

Transisi Menuju Ekonomi Hijau, SIG dan BTN Berkolaborasi Bangun Rumah Terjangkau dan Ramah Lingkungan

Jakarta-Kolaborasi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) ini dinyatakan oleh kedua pimpinan perusahaan, Direktur Utama SIG, Donny Arsal dan Direktur…

 Media Gathering IFG Conference 2024, di Jakarta, pada Selasa (15/10/24)

Kamis, 17 Oktober 2024 - 12:24 WIB

Walaupun Pasar Asuransi Kesehatan Bertumbuh, Industri Asuransi Perlu Waspadai Biaya Kesehatan Yang Tinggi

Jakarta-Salah satu isu utama yang perlu diperhatikan oleh pelaku industri asuransi adalah tingginya tingkat inflasi kesehatan. Hal ini berdampak pada biaya kesehatan yang lebih besar yang harus…