Tingkatkan Pengalaman Wisata, Pelaku Usaha Diminta Adopsi Teknologi Digital

Oleh : Ridwan | Senin, 14 Oktober 2024 - 07:30 WIB

Indonesian Tourism Outlook 2025
Indonesian Tourism Outlook 2025

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Pariwisata Indonesia tercatat makin menunjukkan pemulihan pascapandemi COVID-19. Hal itu didorong lewat adopsi teknologi digital masa kini yang meningkatkan efisiensi dan pengalaman wisata. Namun, baru 40% pelaku usaha wisata di Indonesia yang mengadopsi Solusi digital itu.

CMO dan Cofounder Feedloop AI, Muhammad Ajie Santika mengatakan, 30% pelaku usaha wisata itu sudah membuktikan bahwa teknologi digital masa kini dan masa depan salah satunya Artificial Intelligence (AI) telah terbukti membantu pemulihan pascapandemi COVID-19 yang menghancurkan sektor pariwisata.

"Pemerintah saat ini terus mendorongnya dengan harapan mudah-mudahan di 2025 mendatang sudah tercapai 60 persen pelaku usaha yang mengadopsi teknologi digital,” kata Ajie Santika saat menjadi narasumber Sesi II Indonesia Tourism Oulook (ITO) 2025 yang digelar Forum Wartawan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Forwarparekraf), di Hotel Aston Kemayoran, Jakarta.

Meski memiliki banyak keunggulan serta dorongan pemerintah yang ingin teknologi AI itu segera diadopsi, namun ternyata, kata Ajie, regulasi mengenai penggunaan AI belum ada di Indonesia karena masih dibahas oleh pemerintah Bersama stakeholders terkait.

“Jika sudah ada regulasi itu, saya yakin pariwisata kitab isa berkembang lebih cepat. Tapi sekali lagi tantangannya di Indonesia tidak mudah di antaranya kesenjangan integrasi teknologi hingga ketidakcocokan budaya dan layanan AI itu,” tuturnya.

Sementara itu, Technology and Digitalization Group Head PT Angkasa Pura Indonesia, Wahyu Chayadi dalam kesempatan yang sama mengungkapkan, pihaknya sebagai pengelola bandara di Indonesia sudah mulai mengadopsi AI guna memaksimalkan pelayanan dan pengalaman penumpang pesawat hingga pelaku usaha di bandara.

“Adopsi teknologi digital bagi kami adalah sebuah keniscayaan karena semua operasional bandara harus terintegrasi, agar konektivitas penerbangan terjalin jika tidak maka akan kacau,” kata Wahyu.

Apalagi, lanjutnya, saat ini sudah tidak ada Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II namun digabung menjadi Angkasa Pura Indonesia, maka integrasi system lewat teknologi salah satunya AI seperti menjadi kewajiban seraya memenuhi tuntutan pengguna jasa layanan penerbangan yang semakin butuh efisiensi serta kecepatan.

“AI tidak hanya mempermudah petugas dan bandara, namun juga memudahkan penumpang, kami punya CCTV Analytics yang mempermudah petugas melihat kepadatan di beberapa titik. Termasuk untuk mendeteksi ancaman bahaya di bandara dengan mengenali beberapa gerak mencurigakan yang berpotensi membahayakan,” ujar Wahyu.

Dia menuturkan, saat ini Bandara Soekarno Hatta tengah melakukan uji coba autogate di Terminal 3 yang mengadopsi AI. AI itu akan memudahkan wisatawan dan pengguna jasa bandara untuk check in lebih cepat, traveler tak perlu lagi menunjukkan dokumen fisik KTP atau boarding pass dan bertatap muka saat check ini. 

“Jadi cukup dengan menunjukkan wajah ke mesin, nanti datamu akan disesuaikan hingga gate terbuka. Dengan teknologi itu kita tak hanya mempercepat, namun juga mengurangi penggunaan kertas dan dokumen cetak, jadi efisiensi bukan hanya bagi pengguna jasa tapi bagi perusahaan juga,” tutur Wahyu.

Selain memanfaatkan CCTV Analytics dan biometrik, saat ini jelas Wahyu, Angkasa Pura Tengah mengembangkan aplikasi 'Traveling: Injourney Airport'. Aplikasi yang memanfaatkan AI itu akan memberikan kemudahan wisatawan mencari informasi seperti, rekomendasi perjalanan hingga informasi akurat seputar penerbangan dan bandara.

“Bicara soal kecanggihan biometrik, traveler harus tahu nih, salah satu bandara yang paling canggih dalam memanfaatkan AI adalah Korea Selatan.Teknologi Korea Selatan terkait biometrik terbaik di dunia. Mulai dari CCTV hingga gate-nya. Kita semua tahu warga Korea kan suka operasi plastik dan satu orang bisa beberapa kali melakukan operasi. Nah, untuk mengidentifikasi perubahan itu butuh teknologi canggih yang menunjukkan dia adalah orang yang sama," papar dia.

Tak hanya Korea, ungkap Wahyu, Tiongkok juga memiliki teknolo serupa yang canggih. Karena itu, Indonesia terus belajar dan bekerja sama dengan produsen-produsen teknologi masa kini itu untuk bisa diadopsi di Indonesia untuk mendukung pariwisata nasional.

Acara Indonesia Tourism Outlook (ITO) 2025 mengangkat tema “Integrasi Blue-Green-Circular Economy (BGCE) dan Artificial Intelligence (AI) Mewujudkan Pariwisata Berkelanjutan di Indonesia” yang dibuka secara resmi oleh Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno.

ITO 2025 digelar oleh Forum Wartawan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Forwarparekraf), yang didukung penuh oleh Biro Komunikasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Telkomsel, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Indofood, Kokola, MEG Cheese, Cap Panda, Y.O.U dan Swissbel Hotel and Resort.  

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Diskusi panel pendanaan iklim

Kamis, 21 November 2024 - 16:57 WIB

Indonesia Perlu Sumber Pendanaan Iklim yang Lebih Adil dalam COP29

Negara-negara berkembang dan rentan menuntut kejelasan tentang komitmen pendanaan iklim dalam COP29 yang tengah berlangsung pada 11-22 November 2024. Selama ini, negara-negara maju berkontribusi…

Thomas Franken, Direktur K, Portfolio Plastics & Rubber, Messe Düsseldorf GmbH dan Rini Sumardi Direktur Wakeni (wahana kemala niaga)

Kamis, 21 November 2024 - 14:51 WIB

Messe Duesseldorf Ajak Industri Plastik dan Karet Indonesia Akselerasi Penerapan Industri Hijau Melalui Pameran K

Jakarta– Messe Düsseldorf selaku penyelenggara pameran K mengajak para pengusaha industri plastik dan karet Indonesia untuk mengakselerasi penerapan industri hijau di lingkungan bisnis mereka.

Peluncuran Nippon Paint Spotless Plus Series

Kamis, 21 November 2024 - 14:26 WIB

Nippon Paint Luncurkan Spotless Plus Series Dengan Inovasi AirGuard Technology untuk Rumah Lebih Sehat

Nippon Paint meluncurkan Spotless Plus Series dengan hasil akhir Matt & Sheen, cat interior ultra-premium dengan spesifikasi setara untuk project rumah sakit, kini dapat digunakan oleh para…

Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN), Kukuh S. Achmad

Kamis, 21 November 2024 - 13:42 WIB

Peringatan Bulan Mutu Nasional 2024: Standardisasi untuk Transformasi Ekonomi yang Berkelanjutan

Dalam upaya mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 dan mendukung target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 %, Pemerintah Indonesia terus mendorong penerapan pembangunan berkelanjutan yang tertuang dalam…

Bank Saqu rayakan satu tahun perjalanan dengan menghadirkan program Rising Stars

Kamis, 21 November 2024 - 12:42 WIB

Rayakan Satu Tahun Perjalanan, Bank Saqu Gelar Rising Stars sebagai Ajang Apresiasi Bagi Mitra Strategis

Dalam rangka merayakan perjalanan tahun pertama yang penuh inspirasi, Bank Saqu, layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta yang dimiliki oleh Astra Financial dan WeLab, menggelar acara…