Apkasindo Dapat Menjembatani Petani Sawit dengan Pemerintah

Oleh : Wiyanto | Rabu, 09 Oktober 2024 - 16:01 WIB

Pengurus APKASINDO
Pengurus APKASINDO

INDUSTRY.co.id-Jakarta - Ketua Dewan Pembina Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Jend TNI (Purn) Dr Moeldoko secara resmi melantik dan mengukuhkan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Apkasindo periode 2024-2029.

Dalam arahannya, Moeldoko menyampaikan bahwa Apkasindo minimal harus bisa menjalankan dua peran penting, yaitu sebagai bridging institution dan bridging antara petani dengan pemerintah.

Dalam konteks bridging institution, kata Moeldoko, Apkasindo harus bisa menjembatani antara kepentingan rakyat, petani, perguruan tinggi, riset, dan development.

“Sehingga selalu terjaga bagaimana perkembangan teknologi itu diikuti,” kata Moeldoko, agenda ini didukung oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) di Auditorium Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Rabu (9/10).

Apkasindo juga harus bisa menjadi bridging antara petani dengan pemerintah, sehingga semua kebijakan-kebijakan bisa dirasakan oleh masyarakat.

Moeldokp juga menyampaikan, sebagai mitra bagi pemerintah, posisi Apkasindo harus jelas berada di pemerintah. Tetapi Apkasindo juga harus memiliki pikiran-pikiran kritis.

“Apabila kebijakan itu tidak berpihak kepada masyarakat petani, khususnya kelapa petani, maka Anda harus juga berperiak untuk pemerjuangan mereka. Posisimu harus jelas sebagai partner pemerintah yang kritis,” kata Moeldoko.

Dengan demikian, Moeldoko berharap, keberadaan Apkasindo bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat petani, khususnya petani sawit.

“Bukan sekedar bendera yang berkibar, bukan sekedar anggota yang bertebaran, bukan. Tetapi kehadiran sungguh dirasakan oleh seluruh masyarakat petani sawit khususnya. Itu yang kita perjuangkan,” ungkap Moeldoko.

Moeldoko juga menyinggung isu produktivitas sawit rakyat yang masih rendah. Dia berharap, Apkasindo dapat menggali dan menganalisis penyebab masalah ini secara mendalam.

“Petani sawit di Malaysia, 19 ton per hektare. Petani sawit kita masih 12 ton per hektare.Kenapa bisa seperti itu? Apkasindo harus mencari jawaban. Dimana kelemahannya,” ujar dia.

Isu kedua yang diangkat adalah hilirisasi. Moeldoko menekankan pentingnya kolaborasi antara Apkasindo, Kementerian Pertanian (Kementan), dan Komisi IV DPR.

“Kita cari, apa sih yang menjadi bottleneck? Setelah kita temukan, mari kita sama-sama cari jalan keluarnya. Karena ini menyangkut kepentingan rakyat petani sawit Indonesia yang jumlahnya kurang lebih 12 juta dari 25 provinsi,” kata dia.

Ketiga adalah isu kebun sawit di kawasan hutan. KSP terus berjuang untuk memberikan kepastian bagi masyarakat yang berada di kawasan tersebut.

“Kita harap seluruh jajaran Apkasindo bekerja keras untuk mencari solusi bersama-sama dengan pemerintah,” kata Moeldoko. Usai Dikukuhkan, Ketua DPP Apkasindo Dorong Kesetaraan Harga TBS

Sementara itu, Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit (Apkasindo), Dr. Gulat Manurung, C.IMA mendorong kesetaraan harga tandan buah segar (TBS) petani Swadaya dan petani bermitra.

Hal ini disampaikan usai dikukuhkan sebagai Ketua Umum DPP Apkasindo oleh Ketua Pembina Dewan Apkasindo di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Rabu (9/10).

Gulat menyatakan bahwa dalam lima tahun terakhir, kepemimpinannya telah memberikan banyak manfaat tidak hanya bagi petani sawit, tetapi juga kepada bangsa dan negara ini.

“Memang masih banyak hal-hal yang harus kita kerjakan kita perjuangkan, salah satunya adalah tentang kesetaraan petani swadaya dengan petani sawit bermitra,” kata Gulat.

Gulat menyampaikan, persoalan yang terjadi di lapangan yaitu masalah petani sawit swadaya yang tidak dihitungi oleh satu elemen dalam undang-undang regulasi negara ini.

“Tidak ada satu kata pun disebut petani swadaya. Kami sedih. Padahal, petani swadaya itu dari 16,3 juta hektare 6,87 juta hektare itu petani sawit. Sedangkan, petani bermitra Cuma 68 persen atau 410 ribu hektare,” ungkap dia.

Gulat berharap, pemerintahan baru merevisi Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 01 Tahun 2018 tentang Pedoman Penetapan Harga Pembelian TBS Kelapa Sawit Produksi Pekebun.

Apalagi, kata Gulat, Presiden Terpilih Prabowo Subianto dengan tegas mengatakan akan membela petani sawit swadaya yang tidak mendapatkan haknya.

“Mungkin PR Pak Dirjen yang paling berat, tetapi sekaligus paling ringan adalah bagaimana merevisi Permentan 01, sehingga petani swadaya disebut dalam permintaan tersebut,” tegas Gulat.

Gulat menghitung dengan Ombudsman kerugian yang dialami petani swadaya dalam satu minggu terakhir mencapai 14,7 juta triliun karena tidak ada kesetaraan harga.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Sekjen Kemenperin Eko S.A Cahyanto dalam Forum Komunikasi Tim P3DN

Rabu, 09 Oktober 2024 - 17:45 WIB

Kurangi Ketergantungan Impor, Kemenperin Percepat Pembentukan Tim P3DN

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong percepatan pembentukan Tim Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) di Kementerian, Lembaga BUMN/BUMD, hingga ke taraf pemerintah…

Dialog FMB Peparnas 2024, Bukti Komitmen Pemerintah untuk Atlet Disabilitas, dengan narasumber: Surono, Deputi Bid Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora. Rima Ferdianto, Wasekjen NPCI dan Dhoni Widianto, Pjs Wali Kota Solo, Dewan Pembina PB Peparnas 2024

Rabu, 09 Oktober 2024 - 17:43 WIB

Peparnas 2024, Bukti Komitmen Pemerintah untuk Atlet Disabilitas

Jakarta, FMB9 - Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) ke-17 yang diselenggarakan di Kota Solo pada 6-13 Oktober 2024 menjadi momentum penting untuk menunjukkan peran serta pemerintah dalam memastikan…

Dapatkan Keamanan Mobil Berlapis dengan Perluasan Manfaat

Rabu, 09 Oktober 2024 - 16:40 WIB

Dapatkan Keamanan Mobil Berlapis dengan Perluasan Manfaat

Jakarta– Menjaga keamanan dan nilai mobil merupakan hal yang sangat penting dilakukan. Salah satu cara untuk melakukannya dengan memiliki perluasan manfaat asuransi mobil.

sanwacompany berganti nama menjadi miratap

Rabu, 09 Oktober 2024 - 16:39 WIB

Lebih Dekat Dengan Konsumen, sanwacompany Berganti Nama Menjadi miratap

sanwacompany ltd., perusahaan peralatan rumah tangga asal Jepang yang memasarkan produk dengan merek sanwacompany, berubah nama menjadi miratap inc. dengan nama dagang miratap per 1 Oktober…

Dr. Koriakina Olga dari Portugal menyampaikan presentasi.

Rabu, 09 Oktober 2024 - 16:28 WIB

Peragakan Prosedur Kecantikan Korea Terbaru di Klinik NULOOK Bali, begini Profil CGBio, Perusahaan Medis Bioregeneratif

Jakarta-CGBio, perusahaan medis bioregeneratif terkemuka, menyampaikan pada 9 Oktober bahwa seminar "Meet the Master in Bali 2024," yang diadakan di Hotel Grand Mercure Seminyak Bali dari tanggal…