Pengusaha Asal Surabaya Ini Selesaikan Akusisi The Grand Eastlakes Milik Crown Group Senilai Rp 218 M

Oleh : Ridwan | Selasa, 08 Oktober 2024 - 10:00 WIB

The Grand Eastlakes
The Grand Eastlakes

INDUSTRY.co.id - Jakarta - ONE Global Capital secara resmi telah menyelesaikan pembelian The Grand Eastlakes, pusat perbelanjaan terbesar milik Crown Group senilai Rp218 miliar. 

Menyusul akuisisi ini, kepemilikan The Grand Eastlakes telah beralih sepenuhnya ke entitas Ine Global Capital dan selanjutnya akan di-rebranding dengan nama baru yaitu One Global Centre.

CEO dan Komisaris One Global Capital, Iwan Sunito mengungkapkan bahwa dirinya sangat puas dengan akuisisi ini. Menurutnya, The Grand Eastlakes akan mampu menumbuhkan aset rirel serta memperkuat pendapatan berulang (recurring income) One Global Capital agar sejalan dengan visi go public perusahaan pada tahun 2031.

“Hal yang paling saya sukai dari properti yaitu nilai sewanya yang tinggi. Bila semua area ritel tersewa, maka hasilnya setara dengan 10% dari harga akuisisi,” ungkap Iwan melalui keterangan resminya di Jakarta.

Resmi dibuka pada Juli 2021, pusat perbelanjaan The Grand Eastlakes, memiliki ruang ritel seluas 3.100 meter persegi yang dilengkapi dengan 130 lot parkir mobil.

Shopping center ini terdiri dari 16 gerai ritel, termasuk ALDI dengan format lebih besar, Metro Wool-worths, dan sejumlah toko khusus, seperti Pattison Pattiserie, Wholelife Pharmacy, Australia Post and Newsagency, Ausome Nails, Akira Sushi, Hatch Espresso, SP mobile, dan Val Morgan Retail.

“The Grand Eastlakes adalah aset ritel pertama yang kami beli dari Crown Group pasca pengalihan hotel Skye Suites Green Square senilai Rp1,059 triliun ke One Global Resorts,” terangnya.

Keberhasilan proses akuisisi The Grand Eastlakes juga menandai momentum debut One Global Capital Fund Management Paltform.

One Global Capital berhasil mendapatkan lisensi wholesales pada Kuartal IV 2024, sehingga mengizinkan One Global Capital untuk menawarkan produk investasi kepada sekelompok investor terpilih yang dianggap memilik visi dan misi yang sama dengan perusahaan.

“Ini bukan penawaran publik kepada investor ritel, melainkan ditujukan kepada investor yang sudah mengenal kami selama beberapa dekade atau teman dekat yang tertarik untuk berinvestasi secara signifikan dalam portofolio properti mereka,” kata Pria kelahiran Surabaya ini.

Sebagai informasi, di dalam dunia keuangan, terdapat dua jenis investor, yaitu investor institusional dan investor ritel.

Investor Institusional adalah lembaga besar, seperti bank, perusahaan asuransi, dana pensiun, atau investor individual yang memiliki banyak dana untuk diinvestasikan. Biasanya mereka memiliki pemahaman mendalam tentang risiko investasi.

Sementara itu, Investor Ritel adalah individu yang berinvestasi untuk tujuan pribadi. Mereka memiliki akses terbatas pada informasi dan cenderung berinvestasi dalam skala yang lebih kecil.

“Awalnya kami hanya menawarkan 10% saham One Global Retail, di mana 90% saham dimiliki oleh One Global Capital. Namun permintaan melonjak tajam, sehingga memaksa kami untuk melepaskan 10% saham tambahan. Dengan demikian, saat ini One Global Capital memegang 80% saham,” papar Iwan.

Menurut Iwan Sunito, faktor utama yang membuat teman-teman dan koleganya tertarik bergabung adalah akses ke aset investasi di tingkat wholesale yang dibeli dengan harga dan return yang sangat menarik.

“Sementara, faktor lain adalah visi ‘mentorship’ yang kami miliki. Kami tekankan kepada para investor, bahwa kami tidak mencari passive investor, tetapi ingin semua investor bersama-sama membangun komunitas properti global untuk belajar dan tumbuh bersama,” ungkapnya.

Saat ditanya alasan utama membagikan saham aset yang sangat bagus, Iwan menerangkan, baginya para kolega ini memiliki kontribusi besar dalam membantunya melewati masa-masa tersulit. Selain itu, dia pun melihat pentingnya komunitas di setiap saat.  

“Dukungan serta kepercayaan dari komunitas dan teman-teman kami inilah yang membantu mempercepat pertumbuhan One Global Capital secara signifikan dalam satu tahun terakhir,” tukasnya.

Dari pengalaman ini, Iwan terinspirasi untuk membangun sebuah komunitas properti. Rencananya, di tahun 2025 nanti, dia akan meluncurkan program One Global Property Master Class Series yang bertujuan untuk melakukan mentoring dan mempersiapkan pelaku industri properti menjadi pemain global yang andal.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Selasa, 08 Oktober 2024 - 11:18 WIB

Iphone 16 Tertahan Masuk ke Indonesia, Menperin Agus: Kita Tunggu Realisasi Tambahan Investasi Apple

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita buka suara terkait iPhone 16 produksi Apple yang sampai saat ini belum dapat dijual di pasar dalam negeri.

Kepala BPSDMI Kemenperin, Masrokhan

Selasa, 08 Oktober 2024 - 11:04 WIB

Kemenperin: Animo Generasi Muda Untuk Terjun Ke Dunia Industri Cukup Tinggi

Pada penerimaan siswa dan mahasiswa baru unit pendidikan Kemenperin tahun 2024, sebanyak 83.738 orang mendaftar ke 13 Politeknik dan Akademi Komunitas Kemenperin serta sembilan SMK Kemenperin. 

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Selasa, 08 Oktober 2024 - 10:59 WIB

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenperin: SDM yang Kompeten Menjadi Pilar Utama

Pemerintah telah menetapkan visi Indonesia Emas Tahun 2045, dengan target menjadi bagian dari lima kekuatan ekonomi terbesar dunia dan menjadi high income country. Guna mencapai sasaran tersebut,…

Inovasi menuju Indonesia Emas, Dompet Dhuafa raih penghargaan anugerah Indonesia’s SDGs Action Awards 2024 “Terbaik Ketiga dalam Kategori Filantropi” untuk program Institut Kemandirian,

Selasa, 08 Oktober 2024 - 10:37 WIB

Dompet Dhuafa Raih Anugerah Indonesia’s SDGs Action Awards 2024

Dompet Dhuafa menerima apresiasi dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) yaitu anugerah Indonesia’s SDGs Action Awards 2024…

Scott Wang, WTCA Vice President, Asia Pacific.

Selasa, 08 Oktober 2024 - 10:33 WIB

WTCA Dukung Pengembangan Kawasan Perdagangan Bebas di Indonesia dan Asia Pasifik

World Trade Centers Association (WTCA) melihat pengembangan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) atau Free Trade Zones (FTZs) di berbagai wilayah Indonesia dan Asia Pasifik…