Beginilah Tolok Ukur Biaya Rumah Sakit di Indonesia Menurut Laporan Mercer Marsh Benefits
Oleh : Kormen Barus | Kamis, 03 Oktober 2024 - 22:55 WIB
Juru bicara Mercer Marsh Benefits: Douglas Ure, Presiden Direktur Marsh Indonesia dan CEO Marsh McLennan Indonesia Ria Ardiningtyas, Head of Consulting and Analytics, Mercer Marsh Benefits Indonesia
INDUSTRY.co.id, Jakarta- Douglas Ure, Presiden Direktur Marsh Indonesia dan CEO Marsh McLennan Indonesia dan Ria Ardiningtyas, Head of Consulting and Analytics, Mercer Marsh Benefits Indonesia, pada Kamis (3/10/2024), memaparkan secara lengkap Tolok Ukur Biaya Rumah Sakit di Indonesia.
Dalam beberapa tahun terakhir pasca pandemi COVID-19, biaya medis di Indonesia mengalami lonjakan signifikan. Inflasi medis yang tinggi, kemudahan akses ke fasilitas kesehatan, dan perubahan ragam tindakan medis pasca COVID-19 mendorong kenaikan biaya medis hingga tahun 2024. Situasi ini menegaskan pentingnya pengelolaan employee health benefits, khususnya bagi HR (Human Resources) perusahaan dalam merancang, menawarkan dan mempertahankan program employee health benefits, terutama tunjangan kesehatan bagi karyawan, yang kompetitif dan sesuai dengan pasar. Karenanya, untuk menawarkan solusi terhadap hal ini, Mercer Marsh Benefits meluncurkan Laporan Indonesia Health and Benefits Study 2024, dan Cost of Care.
I. Bahwa laporan Indonesia Health and Benefits Study 2024 dari Mercer Marsh Benefits merupakan hasil kumpulan dan rangkuman program employee health benefits dari lebih dari 470 perusahaan di Indonesia yang mencakup 24 industri berbeda. Laporan ini mencakup tunjangan kesehatan karyawan yang diberikan oleh perusahaan seperti rawat inap, rawat jalan, melahirkan, rawat gigi, kacamata, serta asuransi jiwa dan kecelakaan, dan juga memberikan informasi terkait tren biaya kesehatan di Indonesia.
Dari laporan ini, Mercer Marsh Benefits mengidentifikasi tunjangan kesehatan karyawan yang memiliki tingkat prevalensi tertinggi di Indonesia, dan empat tren utama dalam program employee health benefits di Indonesia.
A. Tunjangan kesehatan karyawan dengan tingkat prevalensi tertinggi pada tahun 2024
Biaya perawatan medis di Indonesia masih menunjukkan tren peningkatan yang signifikan pada tahun 2024. Inflasi biaya medis di Indonesia masih merupakan salah satu yang tertinggi di wilayah Asia. Laporan Indonesia Health and Benefits Study 2024 dari Mercer Marsh Benefits menunjukkan bahwa tunjangan kesehatan karyawan berupa rawat inap dan rawat jalan menjadi perhatian khusus dengan tingkat prevalensi tertinggi.
1. Sebanyak 94% perusahaan memberikan tunjangan kesehatan berupa rawat inap kepada karyawan dan keluarganya. Benefit rawat inap mencakup biaya akomodasi kamar, biaya dokter umum dan spesialis, biaya tindakan bedah, dan biaya lainnya. Terdapat dua jenis skema umum yang diberikan perusahaan kepada karyawan, yaitu skema indemnity dan managed care.
Skema indemnity adalah skema di mana karyawan memiliki kebebasan dalam memilih fasilitas kesehatan dalam jaringan program kesehatan dengan batasan yang telah ditetapkan. Sedangkan skema managed care membatasi fasilitas kesehatan yang dapat diakses oleh karyawan sesuai dengan jenjang rujukan yang harus dilalui oleh karyawan.
2. Sebanyak 79% perusahaan di Indonesia memberikan benefit rawat jalan kepada karyawan. Benefit rawat jalan mencakup biaya dokter umum, dokter spesialis, biaya obat, biaya fisioterapi, biaya vaksin, dan lainlain. Dalam memberikan batasan akses terhadap benefit rawat jalan, perusahaan dapat menerapkan skema as charge atau skema inner limit.
Skema as charge memberikan satu batas penggantian tahunan yang dapat digunakan oleh karyawan secara fleksibel, baik untuk biaya dokter maupun obat-obatan secara keseluruhan. Sedangkan skema inner limit memberikan batas penggantian per-item, di mana biaya dokter memiliki batas penggantian yang berbeda dengan biaya obat-obatan.
B. Empat tren utama dalam program employee health benefits di Indonesia
Laporan Indonesia Health and Benefits Study 2024 dari Mercer Marsh Benefits mengidentifikasi empat tren utama terkait program employee health benefits di Indonesia. Memahami ke empat tren utama ini akan membantu perusahaan dalam merancang dan menentukan benefit kesehatan karyawan yang lebih kompetitif dan sesuai dengan kebutuhan mereka.
II. Merencanakan, mengontrol dan memprediksi biaya tunjangan kesehatan karyawan dengan “Cost of Care”
Mercer Marsh Benefits menawarkan Cost of Care, yaitu alat benchmarking atau tolok ukur biaya rumah sakit di Indonesia yang menghasilkan laporan komprehensif yang memberikan informasi terperinci tentang biaya perawatan medis rumah sakit di Indonesia.
Cost of Care merupakan cara efektif bagi perusahaan, termasuk perusahaan asuransi, untuk menganalisis dan membandingkan biaya rawat inap berdasarkan diagnosis, area dan kelas rumah sakit, kelas R&B, dan jenis perawatan (dengan atau tanpa pembedahan). Hal ini memungkinkan perusahaan untuk merencanakan, mengontrol, dan memprediksi biaya tunjangan kesehatan bagi karyawan guna menyeimbangkan pemenuhan kebutuhan karyawan sekaligus mengelola risiko tenaga kerja.
Berikut adalah yang membedakan "Cost of Care" dari layanan sejenis di pasar:
- Data relevan: menyediakan data rawat inap di Indonesia.
- Aktual: berdasarkan data riil.
- Laporan dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
Komentar Berita