Beras Merauke dikirim ke Jawa, Bukti 10 Tahun Tol Laut Mampu Dongkrak Ekonomi Daerah

Oleh : Kormen Barus | Selasa, 01 Oktober 2024 - 10:11 WIB

Tol Laut (Foto Dok Industry.co.id)
Tol Laut (Foto Dok Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id, Jakarta, FMB9 - Program Tol Laut yang diinisiasi oleh pemerintah Indonesia tidak hanya berhasil menciptakan pemerataan distribusi logistik di wilayah Timur Indonesia, tetapi juga menjadi angin segar bagi sejumlah daerah untuk meningkatkan perekonomian mereka.

Menurut Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, hal ini terlihat dari Merauke yang dulunya hanya menjadi titik singgah, kini menjadi produsen beras yang berkontribusi signifikan mengisi angkutan balik sekaligus mendongkrak perekonomian daerah tersebut.

“Contohnya di Merauke, dulu hanya jadi titik singgah Tol Laut. Sekarang dia jadi produsen beras. Hampir seluruh Papua itu dicover dari Merauke, ini yang akan kita kembangkan di titik singgah lain,” jelas Budi dalam Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) dengan tema 10 ‘Tahun Menghubungkan Indonesia untuk Pemerataan dan Keadilan’. Senin (30/9).

Perubahan status Merauke dari titik singgah menjadi produsen beras bukan terjadi secara instan. Peran aktif dari pemerintah daerah (Pemda) dan masyarakat setempat menjadi kunci utama dalam memanfaatkan angin segar kehadiran Tol Laut. Pemda diharapkan proaktif untuk mendorong masyarakat agar memproduksi komoditas yang dapat dimanfaatkan sebagai muatan balik ke wilayah Barat.

Menhub mengatakan, transformasi tersebut membuktikan bahwa kehadiran Tol Laut bukan sekadar infrastruktur penghubung, melainkan pemicu pertumbuhan ekonomi daerah.

“Program ini memberikan angin segar bagi daerah-daerah yang selama ini mengalami disparitas harga bahan pokok karena kendala logistik,” katanya.

Sejak diluncurkan pada 2015, Tol Laut telah mengalami banyak perkembangan, baik dari segi trayek, armada, maupun dampaknya terhadap perekonomian daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan perbatasan (3TP). Di awal peluncurannya, program ini hanya melayani 11 trayek dengan subsidi penuh dari pemerintah. Namun kini, jumlah trayek telah berkembang pesat menjadi 39 trayek.

Pemerintah menetapkan wilayah Timur menjadi prioritas program Tol Laut berdasarkan kondisi perekonomian yang masih memerlukan dukungan. Dengan memilih titik-titik di wilayah 3TP yang memiliki kondisi ekonomi kurang berkembang dan disparitas harga bahan pokok yang tinggi, program ini dapat memberikan dampak nyata.

“Presiden mengintervensi, bahwa logistik di daerah timur itu belum maksimal. Dengan dasar itu, ada inisiasi untuk menghubungkan dari Barat ke Timur melalui infrastruktur konektivitas yang murah," jelasnya.

Dalam upayanya mendukung Tol Laut, pemerintah telah membangun 100 unit kapal untuk mendukung armada Tol Laut dan angkutan perintis di daerah-daerah terpencil. Dari 39 trayek yang telah beroperasi, sebagian besar masih disubsidi oleh pemerintah. Namun, ke depan, seiring dengan peningkatan aktivitas ekonomi di daerah-daerah tersebut, beberapa trayek dapat beralih menjadi angkutan komersial yang mandiri.

“Ilustrasi sederhana, kalau di darat itu seperti Kopaja. Tempat-tempat yang tidak mencapai break even point (BEP), itu disubsidi. Sama halnya dengan Tol Laut, angkutan yang disubsidi ini bisa menjadi angkutan komersil jika volume muatannya sudah memadai,” ucapnya.

Kebijakan ini bertujuan agar subsidi pemerintah dapat dialokasikan lebih efektif, hanya untuk trayek yang benar-benar memerlukan dukungan. Salah satu contoh nyata dari perubahan ini dapat dilihat di Maluku Utara (Malut). Awalnya, trayek di Maluku Utara sepenuhnya disubsidi pemerintah dengan kapasitas angkut 20-40 kontainer. Namun, seiring waktu, trayek ini kini dapat beroperasi mandiri tanpa subsidi. Subsidi yang tadinya dialokasikan untuk Maluku Utara dapat dialihkan ke kota-kota lain yang masih membutuhkan dukungan.

Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya peningkatan kegiatan ekonomi di daerah, ketergantungan terhadap subsidi pemerintah dapat berkurang secara bertahap, memberikan kesempatan bagi pemerintah untuk memberikan bantuan ke wilayah-wilayah lain yang masih membutuhkan.

Budi Karya juga menjelaskan, keberhasilan program Tol Laut tidak hanya diukur dari jumlah trayek dan volume barang yang diangkut, tetapi juga dari kemampuan daerah untuk menyediakan muatan balik. Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah daerah yang dulunya hanya menjadi titik singgah Tol Laut kini telah berkembang menjadi produsen bahan pokok yang signifikan dan berkontribusi ke daerah-daerah lain.

“Aktivitas dan maksimalisasi dari angkutan ini selalu jadi concern. Kalau bicara muatan, okupansi ini menjadi indikator keberhasilan program Tol Laut,” jelasnya.

Budi juga menegaskan, Pemda memiliki tanggung jawab untuk mendorong masyarakat agar lebih produktif, sehingga hasil produksi mereka bisa diangkut melalui Tol Laut ke wilayah Barat, menciptakan perputaran ekonomi yang lebih baik bagi daerah tersebut.

“Satu sisi kita bikin Tol Laut, di sisi lain Pemda menstimulir masyarakat untuk berproduksi yang menjadi angkutan balik ke wilayah Barat. Kalau mereka bisa mengirimkan itu kan berarti mereka terima uang, perputaran ekonomi makin hidup,” tegasnya.

Dengan adanya pengembangan yang berkelanjutan, program Tol Laut diharapkan mampu menciptakan rantai ekonomi yang lebih seimbang antara wilayah Barat dan Timur Indonesia. Program ini telah membuktikan bahwa dengan perencanaan yang matang dan dukungan penuh dari pemerintah pusat serta inisiatif pemerintah daerah, daerah-daerah yang selama ini dianggap tertinggal dapat menjadi produsen yang berkontribusi pada stabilitas ekonomi nasional.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Fox Logger

Selasa, 01 Oktober 2024 - 13:55 WIB

Berikan Solusi Terbaik untuk Konsumen, Fox Logger Fokus Kembangkan AI untuk Otomotif

Setelah sukses melakukan IPO pada 2023, Fox Logger kini memfokuskan pengembangan bisnis ke arah teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk memberikan solusi yang lebih baik bagi konsumen, terutama…

Kantor Pusat Bank Mandiri

Selasa, 01 Oktober 2024 - 13:42 WIB

Selebrasi Seru! Bank Mandiri Rayakan HUT ke-26 dengan Program Spesial Khusus Nasabah

Dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 pada 2 Oktober 2024, Bank Mandiri kembali menunjukkan komitmennya sebagai institusi keuangan yang adaptif dan solutif bagi masyarakat dengan…

PT Borine Technology Indonesia lakukan groundbreaking ekspansi lahan di KEK Kendal

Selasa, 01 Oktober 2024 - 13:38 WIB

Dua Tahun Sukses Beroperasi di KEK Kendal, PT Borine Technology Indonesia Mantap Lakukan Perluasan Bisnis

PT Borine Technology Indonesia yang berdiri di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah (KEK Kendal) sejak dua tahun lalu menunjukan pertumbuhan bisnis yang signifikan dalam operasionalnya.

Edison Manalu, CEO Mount Scopus Group (The Harvest)

Selasa, 01 Oktober 2024 - 13:16 WIB

Dua Dekade Kehadiran, The Harvest Buka Gerai ke-100 di Cibubur Arundina Penuhi Antusiasme Cake Lovers

Telah menjadi brand pioneer di bidang bakery sejak 2004, berawal dari store pertama The Harvest saat ini bertempat di daerah Senopati, selama 20 tahun The Harvest terus tumbuh berkembang sampai…

PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES)

Selasa, 01 Oktober 2024 - 13:07 WIB

Lakukan Ekspansi, ACES Resmi Hadir di ACE AEON Mall Deltamas

PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES), yang menaungi ACE Indonesia, meresmikan toko ke-12 yang dibuka Perusahaan tahun ini, ACE AEON Mall Deltamas. Selain fokus pada ekspansi, Perusahaan…