Survei: Kekhawatiran Atas Ransomware Makin Meningkat Bagi Perusahaan Indonesia

Oleh : Hariyanto | Jumat, 27 September 2024 - 11:13 WIB

Ilustrasi keamanan siber
Ilustrasi keamanan siber

INDUSTRY.co.id - Jakarta — Cloudflare, Inc. (NET), perusahaan cloud konektivitas terkemuka, hari ini merilis studi baru tentang keamanan siber di Asia Pasifik. Laporan tersebut, yang berjudul “Menavigasi Lanskap Baru Keamanan: Survei Kesiapan Keamanan Siber Asia Pasifik,” memberikan data terbaru tentang kesiapan keamanan siber di kawasan ini, serta mengungkapkan cara organisasi mengatasi perangkat pemeras, pelanggaran data, dan kompleksitas yang disebabkan oleh Kecerdasan Buatan (AI).

Survei tersebut menemukan bahwa perangkat pemeras menjadi kekhawatiran yang makin meningkat bagi Indonesia. Studi juga mengungkapkan bahwa 65% dari organisasi yang mengalami serangan perangkat pemeras dalam dua tahun terakhir mengatakan bahwa mereka telah membayar uang tebusan, meskipun 80% dari organisasi tersebut sebelumnya telah mengeluarkan janji publik bahwa mereka tidak akan melakukan hal tersebut. Secara keseluruhan, server Remote Desktop Protocol (RDP) atau Virtual Private Network (VPN) yang berhasil diserang (65%) terbukti menjadi cara masuk yang paling umum bagi pelaku ancaman.

Survei juga mengungkapkan bahwa 81% dari responden di Indonesia mengkhawatirkan kemungkinan AI dapat meningkatkan kecanggihan dan keparahan pelanggaran data.[1] Selain itu, 40% dari responden mengatakan bahwa organisasi mereka mengalami pelanggaran data dalam 12 bulan terakhir, dengan 38% di antaranya menyatakan bahwa mereka telah mengalami 11 atau lebih pelanggaran data. Industri yang mengalami pelanggaran data terbanyak di antaranya Perjalanan, Pariwisata, dan Perhotelan (67%), Pendidikan (60%), Pemerintahan (50%), serta TI dan Teknologi. Pelaku ancaman paling sering menargetkan data pelanggan (71%), data keuangan (58%), dan kredensial akses pengguna (56%).

"Dalam lanskap bisnis yang sulit dewasa ini, dampak insiden keamanan siber dan pelanggaran data adalah hal yang tak dapat disangkal. Pimpinan keamanan siber terjebak antara regulasi yang makin ketat dan sumber daya yang makin menyusut. Pengelolaan berbagai ancaman ini tidak menjadi lebih mudah—lingkungan TI yang rumit berhadapan dengan serangan yang tiada henti sementara tim TI yang kekurangan tenaga ahli harus berjuang keras untuk bertahan. Pimpinan keamanan siber harus terus-menerus mengevaluasi tenaga ahli, anggaran, dan strateginya agar tetap dapat mengatasi ancaman siber yang terus berkembang dan melindungi organisasinya," ujar Kenneth Lai, Wakil Presiden, ASEAN di Cloudflare, Rabu (25/9/2024). 

“Regulasi” dan “kepatuhan” juga muncul sebagai tema penting dalam studi tahun ini. Survei menunjukkan bahwa 61% dari responden membelanjakan lebih dari 5% anggaran TI mereka untuk mengatasi persyaratan regulasi dan kepatuhan. Selain itu, 68% dari responden melaporkan penggunaan lebih dari 10% dari waktu kerjanya dalam seminggu untuk mempertahankan kesesuaian dengan persyaratan dan sertifikasi regulasi industri. Namun, investasi dalam regulasi dan kepatuhan telah berdampak positif terhadap perusahaan, seperti pada tingkat dasar privasi dan/atau keamanan organisasi (78%), peningkatan integritas teknologi dan data organisasi (77%), serta peningkatan reputasi dan merek organisasi (72%). 

Mempertahankan diri dari serangan siber tetap menjadi prioritas, dengan 93% responden mengungkapkan bahwa 10% lebih dari anggaran TI mereka telah dikeluarkan untuk keamanan siber. 

Survei ini dilakukan mewakili Cloudflare dan diikuti oleh total 3.844 individu pengambil keputusan dan pimpinan keamanan siber dari organisasi kecil (250 hingga 999 orang karyawan), menengah (1.000 hingga 2.499 orang karyawan), dan besar (lebih dari 2.500 orang karyawan). 

Responden dipilih dari berbagai jenis industri: Layanan Bisnis & Profesional; Konstruksi & Real Estat; Pendidikan; Energi, Utilitas & Sumber Daya Alam; Teknik & Otomotif; Layanan Keuangan; Gaming; Pemerintahan; Pelayanan Kesehatan; TI & Teknologi; Manufaktur; Media & Telekomunikasi; Ritel; Transportasi; Perjalanan, Pariwisata & Perhotelan. 

Responden berlokasi di 14 negara di Asia Pasifik: Australia, Tiongkok, Hong Kong SAR, India, Indonesia, Jepang, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, dan Vietnam (n=201 hingga 405 per negara), serta disurvei secara online dan direkrut melalui panel bisnis umum. 

Survei ini bertujuan untuk membangun pemahaman yang lebih baik tentang lanskap ancaman yang dihadapi oleh para Direktur Keamanan Informasi (CISO) dan tim mereka di seluruh wilayah Asia Pasifik yang luas dan berbeda-beda ini, serta tantangan yang dihadapi mereka terkait paradigma seperti kompleksitas, kepatuhan, dan tenaga ahli. Survei ini diselenggarakan pada bulan Juni 2024.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Jurnalis trip dan Literasi bersama BNI dan CIMB Niaga berbagi di NTT

Minggu, 22 Desember 2024 - 12:35 WIB

BNI, CIMB Niaga & CIMB Niaga Finance Berikan Bantuan Penjunjang Pendidikan ke Siswa SDN Bhagaroga - NTT

Pendidikan merupakan hak dasar setiap anak, yang dapat membuka pintu kesempatan menuju masa depan yang lebih baik. Namun, tidak semua anak memiliki akses yang sama terhadap pendidikan yang berkualitas.

Kuliner Texas Chicken

Minggu, 22 Desember 2024 - 12:25 WIB

Perluas Jangkauan Layanan, Texas Chicken Buka Gerai Ke-18 di Bandung

Menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, PT. Quick Serve Indonesia sebagai pemegang merek dagang tunggal di Indonesia untuk Texas Chicken, membuka gerai baru di kawasan Summarecon…

Direktur Consumer BTN Hirwandi Gafar menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada keluarga besar Universitas Islam Indonesia, karena UII merupakan instansi pendidikan yang pertama kali dilaksanaknnya event BTN Syariah Goes To Campus.

Minggu, 22 Desember 2024 - 10:35 WIB

Jelang Spin-Off, BTN Syariah Ekspansi ke Kampus

Jakarta– Sebagai bank yang memiliki misi menjadi one of home of Indonesia’s best talent, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung peningkatan…

Ilustrasi ibu menyusui

Minggu, 22 Desember 2024 - 10:15 WIB

Gelar Kampanye #KauBegituSempurna, PRENAGEN Ajak Masyarakat Apresiasi Perjuangan Ibu Menyusui

Memperingati Hari Ibu Nasional yang jatuh setiap tanggal 22 Desember, Kalbe Nutritionals melalui salah satu produknya, PRENAGEN Lactamom meluncurkan kampanye #KauBegituSempurna yang berlangsung…

Direktur Utama BSI Hery Gunardi (kiri kedua) didampingi Wakil Direktur utama BSI Bob T. Ananta (kiri) menyerahkan secara simbolis bantuan CSR fasilitas sarana & prasarana kegiatan alam terbuka kepada Yayasan Wanadri yang diwakili oleh Ketua Divisi Lingkungan Yayasan Wanadri Febby Nugraha Wiliandri (kanan kedua) didampingi Anggota Wanadri sekaligus Musisi Iwan Abdurachman (kanan) di Terminal Wisata Grafika Cikole,

Minggu, 22 Desember 2024 - 10:11 WIB

Dorong Kelestarian Lingkungan, BSI Ajak Masyarakat Terapkan Wisata Berkelanjutan di Cikole Lembang

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus mendorong kelestarian lingkungan dan implementasi ESG. Kali ini BSI mendorong pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan dan ekonomi sirkular di Tanah…