Balai Kemenperin Dukung Industri Selulosa Terapkan Konsep Berkelanjutan
Oleh : Candra Mata | Rabu, 25 September 2024 - 21:58 WIB

Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Selulosa (BBSPJI Selulosa)
INDUSTRY.co.id - Jakarta, Industri pulp dan kertas yang merupakan bagian dari industri selulosa digolongkan ke dalam sektor hulu agro.
Sektor ini termasuk mendapatkan prioritas pengembangan sesuai Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035.
Industri selulosa di Indonesia memiliki kontribusi signifikan terhadap PDB nasional, pasalnya Indonesia merupakan salah satu produsen pulp, kertas dan viscose staple fiber terbesar di dunia.
Kementerian Perindustrian mencatat, kontribusi industri pulp dan kertas pada triwulan II tahun 2024 sebesar 0,65 persen terhadap PDB nasional.
Pada triwulan I-2024, industri ini juga tumbuh 6,13 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Di samping itu, industri pulp dan kertas nasional pada tahun 2023 memberikan sumbangsih nilai ekspor mencapai USD8,28 miliar, serta mampu menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 280 ribu orang dan tenaga kerja tidak langsung hingga 1,2 juta orang.
“Guna menjaga pertumbuhan positif di sektor industri selulosa ini, kami telah melaksanakan beberapa program strategis dan memperkuat peran Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Selulosa (BBSPJIS), selaku unit kerja di lingkungan BSKJI yang mempunyai kompetensi bidang selulosa, dalam pemberian layanan jasa industri, khususnya untuk industri pulp dan kertas,” kata Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, Andi Rizaldi di Jakarta, Rabu (25/9).
Kepala BSKJI mengemukakan, pada tahun ini BBSPJIS telah bertransformasi menjadi Badan Layanan Umum (BLU). Langkah ini diharapkan dapat menjawab isu dan tantangan ke depan serta memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat dan pelaku industri.
“Untuk mendukung transformasi tersebut, BBSPJIS perlu mengembangkan jenis atau ruang lingkup layanan baru sesuai dengan kebutuhan pasar,” tegasnya.
Di samping itu, menurut Andi, perlu diperluas lagi kerja sama dengan asosiasi, industri, universitas, pemerintah pusat maupun daerah serta instansi lain, baik skala nasional ataupun internasional.
“Dalam mendukung industri nasional yang berkelanjutan dan berdaya saing, kami berharap industri dapat memanfaatkan berbagai layanan yang berikan oleh BBSPJI Selulosa,” imbuhnya.
Diharapkan pula BBSPJIS dapat berperan serta dalam mengakomodasi isu penurunan emisi karbon sebesar 31,89 persen secara mandiri dan hingga mencapai 43,20 persen dengan bantuan internasional pada tahun 2030.
“Khusus untuk sektor industri, ditargetkan dapat mencapai karbon netral pada tahun 2050 dan pada akhirnya Indonesia dapat mencapai karbon netral pada 2060,” ungkap Andi.
Guna mendukung pencapaian net zero emission (NZE) dan pembangunan berkelanjutan, BBSPJI Selulosa memberikan layanan konsultasi dan sertifikasi untuk industri hijau, khususnya pada sektor pulp dan kertas, seperti standar industri hijau untuk industri serat stapel rayon Viskosa.
“Selain itu, BBSPJI Selulosa juga mampu memberikan layanan sertifikasi dan verifikasi ekolabel yang juga dapat meningkatkan daya saing produk karena lebih ramah lingkungan,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala BBSPJIS Hendra Yetty menyampaikan bahwa pihaknya sebagai lembaga yang berkomitmen pada pengembangan industri, memiliki peran strategis dalam menyediakan berbagai layanan penting seperti pengujian, sertifikasi, kalibrasi, inspeksi teknis, penyelenggara uji profisiensi, konsultansi, dan pendampingan.
“BBSPJIS juga memberikan layanan optimalisasi pemanfaatan teknologi industri khususnya dalam bidang Selulosa dan Lingkungan,” ujarnya.
Saat ini, BBSPJIS juga sedang mengembangkan layanan baru, seperti Lembaga Verifikasi dan Validasi Gas Rumah Kaca yang dirancang untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam peraturan nilai ekonomi karbon, serta komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.
Selain itu, juga berencana mendirikan Laboratorium Uji Biodegradable & Toksisitas, untuk mendukung kebijakan terkait penerapan ekolabel, pengelolaan sampah dan limbah.
“Selain itu, kami membuka kerja sama terkait pemanfaatan aset yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar dan industri, seperti sarana olahraga dan ruang pertemuan,” tandasnya.
Beberapa waktu lalu, BBSPJIS telah menyelenggarakan kegiatan Temu Bisnis dengan tema "Layanan Jasa BBSPJIS untuk Mendukung Industri Nasional yang Berkelanjutan".
Agenda ini diharapkan pula dapat memfasilitasi kolaborasi yang lebih baik antara berbagai pemangku kepentingan di sektor industri.
“Kami percaya bahwa melalui diskusi yang konstruktif dan sinergi yang kuat, kita dapat bersama-sama menciptakan solusi yang efektif untuk tantangan yang kita hadapi dan mendukung pencapaian target-target berkelanjutan kita,” pungkas Hendra.
Baca Juga
PERURI Pertahankan Peringkat AAA dari Pefindo 2025, Bukti Konsistensi…
PERURI Resmikan Rumah Layak Huni di Karawang, Wujud Komitmen untuk…
Siap-siap! Indonesia Bakal jadi Raja Industri Pulp dan Kertas Dunia
Kemenperin Dorong Industri Pulp dan Kertas Jalankan Prinsip Industri…
Kemenperin: Industri Pul dan Kertas Komitmen Terhadap Perkembangan…
Industri Hari Ini

Rabu, 30 April 2025 - 21:01 WIB
EXECUTIVE Lanjutkan Kampanye 'Everyone Executive' dengan Semangat Generational Legacy
Kampanye terbaru dari EXECUTIVE, “Everyone Executive: Generational Legacy,” rayakan fashion lintas generasi dengan ikon dari musik, film, bisnis, dan kuliner.

Rabu, 30 April 2025 - 20:44 WIB
Bagikan Dividen Rp249,31 Miliar, Bank DKI Siap Bertransformasi Melalui IPO
Jakarta – Bank DKI resmi membagikan dividen senilai Rp249,31 miliar atau dengan dividen payout ratio 32% dari laba bersih tahun buku 2024 sebesar Rp779,10 miliar dengan rincian sebesar Rp249,26…

Rabu, 30 April 2025 - 18:31 WIB
SIRCLO Ungkap Empat Tren E-Commerce di Tahun 2024 dan Antisipasi yang Harus Dilakukan Brands di Tahun 2025
Jakarta— Dalam laporan e-Conomy SEA 2024 yang dirilis oleh Google, Temasek, dan Bain & Company, Gross Merchandise Value (GMV) dari ekonomi digital Indonesia diproyeksikan tumbuh sebesar 13%…

Rabu, 30 April 2025 - 18:30 WIB
Bawa Investasi USD 30 Juta, Xinfung Industry Indonesia Resmikan Pabrik Baru di Subang Smartpolitan
PT Xinfung Industry Indonesia menggelar groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan pabrik barunya di kawasan industri Subang Smartpolitan pada Rabu 30 April 2025.

Rabu, 30 April 2025 - 18:17 WIB
Wamen ESDM, Yuliot: Saat Ini Terdapat Kesenjangan Antara Kompetensi Lulusan Vokasi dengan Kebutuhan Nyata Dunia Industri
Jakarta-Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot menegaskan bahwa pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang sesuai dengan kebutuhan industri hijau menjadi kunci untuk mendukung…
Komentar Berita