Presiden Jokowi Harap Tak Ada Lagi Ekspor Bahan Mentah
Oleh : Kormen Barus | Rabu, 25 September 2024 - 07:29 WIB

Presiden Jokowi Harap Tak Ada Lagi Ekspor Bahan Mentah
INDUSTRY.co.id, Jakarta-Presiden Republik Indonesia Joko Widodo kembali menegaskan pentingnya hilirisasi mengolah barang mentah menjadi barang jadi untuk meningkatkan nilai tambah komoditi. Peningkatan nilai tambah akan membawa Indonesia menjadi negara industri.
"Hari ini kita lihat betul-betul telah kejadian dan selesai untuk fase pertamanya Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR). pembangunan smelter ini merupakan usaha kita untuk menyongsong Indonesia menjadi negara industri, mengolah sumber daya alam kita sendiri, dan tidak lagi mengekspor bahan-bahan mentah. Stop mengekspor bahan-bahan mentah, olah sendiri," tegas Presiden Jokowi pada acara Peresmian Injeksi Bauksit Perdana SGAR di Mempawah, Kalimantan Barat, Selasa (24/9).
Jokowi mengatakan, sekarang merupakan waktu yang tepat bagi Indonesia untuk membangun industri-industri hilirisasi, karena kecil kemungkinan untuk negara-negara maju kembali menggugat Indonesia terkait kebijakan menutup keran ekspor komoditas alam secara mentah. Hal tersebut terjadi, sambungnya, lantaran negara-negara maju sedang sibuk menyelesaikan masalah masing-masing imbas kondisi geopolitik global, pandemi Covid-19, serta gelombang resesi ekonomi.
"Meskipun empat tahun yang lalu kita stop nikel, Uni Eropa membawa kita ke WTO. Tapi setelah itu tidak ada, (ekspor) bauksit kita stop, tidak ada yang komplain, tidak ada yang gugat," imbuhnya.
Dengan mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi, imbuh Presiden, akan memberikan nilai tambah lebih tinggi yang diperoleh bagi masyarakat maupun bagi negara, karena akan terjadi disparitas lompatan nilai yang drastic antara komoditas yang diekspor secara mentah dengan komoditas yang sudah melalui proses hilirisasi.
"Saya mencontohkan nikel, sebelum tahun 2020 itu kira-kira ekspor kita mentahan itu USD1,4-2 miliar atau sekitar Rp20-an triliun. Namun Begitu kita stop ekspor tahun kemarin, (peningkatan nilai tambah) menjadi USD34,8 miliar artinya hampir Rp600 triliun," pungkasnya. (Kementerian ESDM)
Baca Juga
Komisi VI DPR Dukung Kepemimpinan Maroef Sjamsoeddin di MIND ID
MINE Resmi Melantai di BEI, Siap Perkuat Ekspansi di Sektor Pertambangan…
NHM dan PMI Malut Gelar Donor Darah di Tambang Gosowong, Kumpulkan…
Jurus Bahlil ‘Rayu’ India Genjot Hilirisasi dan jadi Mitra Utama…
Dukung Hilirisasi Mineral, ANTAM Fokus Lanjutkan Proyek Strategis…
Industri Hari Ini

Rabu, 26 Maret 2025 - 06:01 WIB
Menperin Agus Akan Tempuh Jalur Hukum Imbas Fitnah Koordinator LSPI
Berdasarkan pemberitaan yang beredar di beberapa media massa pada Senin (24/3), Koordinator Lentera Studi Pemuda Indonesia (LSPI), Hairullah menyebutkan bahwa Menteri Perindustrian Agus Gumiwang…

Rabu, 26 Maret 2025 - 05:10 WIB
PT Phapros Tbk Luncurkan Paket OAT Kategori 1 Dosis Harian untuk Dukung Pengobatan TBC di Indonesia
Jakarta – PT Phapros Tbk, perusahaan farmasi nasional yang telah berdiri lebih dari enam dekade, terus berkomitmen menghadirkan produk kesehatan berkualitas untuk masyarakat Indonesia. PT…

Selasa, 25 Maret 2025 - 23:18 WIB
UMKM Binaan BRI Tembus Pasar Global, Ikuti Pameran Natural Product Expo West 2025 di Los Angeles
Sebagai bank yang senantiasa berkomitmen dalam pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) terus memperluas akses pasar bagi…

Selasa, 25 Maret 2025 - 23:17 WIB
Ge Healthcare dan BNI Perkuat Dukungan Finansial untuk Transformasi Teknologi di Sektor Kesehatan Indonesia
Jakarta– Penguatan infrastruktur teknologi kesehatan menjadi faktor krusial dalam meningkatkan kualitas layanan medis di Indonesia.

Selasa, 25 Maret 2025 - 22:56 WIB
Top! Indocement (INTP) Bukukan Laba Rp2 Triliun Sepanjang 2024
Jakarta: PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) dalam Public Expose dan Konferensi Pers Kinerja Indocement Tahun 2024 selasa (25/3/2025) melaporkan pencapaian selama tahun 2024.
Komentar Berita