PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) Tekankan Praktik Tambang Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan
Oleh : Nina Karlita | Selasa, 24 September 2024 - 08:19 WIB
PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) memahami pentingnya menjaga keseimbangan antara operasi tambang dan pelestarian lingkungan.
INDUSTRY.co.id - Jakarta – PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) menegaskan komitmennya dalam menjaga keseimbangan antara aktivitas tambang dan pelestarian lingkungan di bawah kepemimpinan Haji Robert Nitiyudo Wachjo.
Sebagai perusahaan tambang emas yang beroperasi di Maluku Utara, NHM berkomitmen menjalankan praktik pertambangan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Dengan menerapkan konsep "Green Mining" di tambang emas Gosowong, NHM memastikan setiap aktivitas tambang tetap mengedepankan aspek pelestarian lingkungan.
"Kami secara rutin melakukan pemantauan dan evaluasi dampak dari aktivitas tambang kami, dengan mencatat, mengukur, memperbarui, dan mengevaluasi data tersebut secara detail," ungkap Widi Wijaya, Manajer Departemen Lingkungan PT NHM.
Sejak 2015, NHM telah melaksanakan program reklamasi lahan untuk mengembalikan area bekas tambang ke kondisi semula. Perusahaan juga fokus menanam vegetasi yang sesuai demi memulihkan ekosistem alami. Selain itu, pengelolaan kualitas air dan udara menjadi prioritas utama untuk mencegah pencemaran lingkungan.
NHM memulai rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS) bersamaan dengan reklamasi pada 2015. Rehabilitasi pertama mencakup 262,69 hektare di Bukit Tinggi, Kecamatan Malifut, serta tujuh blok lainnya di Akelamo Cibok dan Gamsungi di Kecamatan Kao Teluk, dengan luas total 1.931,65 hektare.
Rehabilitasi DAS kedua dimulai pada 2017 di Hutan Lindung Gunung Hamiding I dan Hutan Produksi Terbatas Ake Ngabengan Gunung Tolu-Tolu, Asimiko, seluas 1.966 hektare.
Sebagai bagian dari praktik green mining, NHM meresmikan Pabrik Dry Stack Tailing (DST) pada Februari 2023. Pabrik ini menjadi fasilitas pengolahan limbah ramah lingkungan pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi tanpa merkuri.
Dengan investasi sebesar Rp250 miliar, pabrik DST dilengkapi dengan Filter Press yang memungkinkan pengolahan tailing secara aman dan efisien. Limbah ini nantinya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk keperluan konstruksi seperti genteng dan batu bata.
"Pabrik DST ini adalah yang pertama di Indonesia, dan NHM bangga menjadi pelopor dalam pengelolaan limbah tambang ramah lingkungan," kata Presiden Direktur NHM, Haji Robert Nitiyudo Wachjo, saat peresmian pabrik.
Atas komitmennya dalam pengelolaan lingkungan, NHM meraih Peringkat Biru dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk periode 2021-2022.
Di tahun 2024, NHM berupaya meningkatkan peringkat PROPER ke Hijau dengan membentuk Komite PROPER lintas departemen dan bekerja sama dengan KLHK.
Selain itu, NHM telah mengintegrasikan ISO Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001) dan Sistem Manajemen Kesehatan serta Keselamatan Kerja (ISO 45001). Audit eksternal dilakukan pada Agustus 2024 untuk memastikan bahwa NHM memenuhi standar global dalam manajemen lingkungan dan keselamatan kerja.
Komentar Berita