Menyibak Kiprah L'Oréal Sang Raksasa Kecantikan Global Tenant Jababeka (KIJA)
Oleh : M. Amru, Eddi, Abi | Senin, 23 September 2024 - 07:12 WIB
Hasan, Plant Director LOREAL Indonesia Manufacturing (INDUSTRY.co.id)
INDUSTRY.co.id - Jababeka, Cikarang - L'Oréal adalah salah satu perusahaan kosmetik terbesar di dunia yang didirikan oleh Eugène Schueller pada tahun 1909 di Paris, Perancis.
Kini, dengan lebih dari 100 tahun pengalaman, L'Oréal telah menjadi pemimpin dalam industri kecantikan dengan puluhan merek terkenal seperti Lancôme, Maybelline, Garnier, L'Oréal Paris, Kerastase, Shu Uemura dan lain sebagainya.
Perusahaan yang beroperasi di lebih dari 150 negara dengan lebih dari 86.000 karyawan ini kini memegang pangsa pasar yang signifikan di industri kosmetik global.
Total, L'Oréal menguasai sekitar 14% dari total pasar kecantikan dunia dengan penjualan di tahun 2023 mencapai 41,8 miliar Euro atau sekitar 45 miliar dolar AS.
Di Indonesia, L'Oréal juga memiliki kehadiran yang kuat, meskipun pangsa pasarnya lebih kecil dibandingkan dengan global, tetapi terus tumbuh secara signifikan setiap tahun berkat strategi pemasaran dan distribusi yang efektif.
Produk-produk unggulan L'Oréal meliputi perawatan kulit, kosmetik, perawatan rambut, dan parfum. Beberapa produk ikonik mereka termasuk krim anti-penuaan Lancôme, produk perawatan rambut Garnier, dan berbagai produk makeup dari Maybelline dan L'Oréal Paris.
Inovasi dan penelitian terus menerus memastikan bahwa L'Oréal tetap berada di garis depan industri kecantikan, dengan produk-produk yang memenuhi kebutuhan konsumen modern.
Hasan, Plant Director Loreal didalam area pabrik Loreal di Jababeka
Di Indonesia L'Oréal telah menjalankan operasinya di Indonesia selama lebih dari 36 tahun, atau sejak tahun 1979 melalui dua entitas hukum yaitu: PT L'Oréal Indonesia, yang menangani aktivitas pemasaran dan distribusi, serta PT Yasulor Indonesia, yang berkonsentrasi di bidang manufaktur.
Pada November 2012, L'Oréal memindahkan fasilitas manufakturnya ke Jababeka untuk mengakomodasi peningkatan volume produksi.
Pabrik L'Oréal di Jababeka ini kini menjadi pabrik terbesar dengan luas terbesar di seluruh kelompok L'Oréal global, dengan kapasitas produksi yang dapat mencapai 300 juta unit per tahun.
Menurut Hasan, Plant Director L'Oréal Manufacturing Indonesia, L'Oréal memulai operasinya di Indonesia pada tahun 1979 dengan fasilitas manufaktur di Jakarta.
Namun, seiring berjalannya waktu dan volume produksi yang terus meningkat, L'Oréal memutuskan untuk memindahkan pabrik ke Kawasan Industri Jababeka (KIJA) pada bulan November 2012.
Tepatnya ke Kawasan Industri Jababeka I, Jl. Jababeka IV Blok V 10 - 33, 44 - 63, Cikarang, Jawa Barat. "Kami telah berada di Jababeka selama lebih dari sepuluh tahun, tepatnya sebelas tahun sekarang," ungkap Hasan.
Keistimewaan Pabrik Jababeka
Pabrik di Jababeka yang ditenagai oleh 400-450 karyawan tetap dan tidak tetap itu memiliki beberapa keistimewaan yang membedakannya dari pabrik L'Oréal lainnya di seluruh dunia.
"Ini adalah pabrik terbesar dalam hal luas di seluruh kelompok L'Oréal. Kami telah menyentuh produksi 200 juta unit dalam dua tahun terakhir dan dapat mencapai 300 juta unit dengan mesin yang ada saat ini," kata Hasan.
Sekitar 45 persen produksi dari pabrik ini disalurkan untuk pasar lokal Indonesia, sedangkan 55 persen sisanya diekspor ke negara-negara seperti Thailand, Malaysia, Vietnam, Filipina, dan beberapa negara lainnya.
Pabrik Loreal di Kawasan Industri Jababeka terbesar di dunia
Untuk bersaing dengan merek lain di pasar yang semakin kompetitif, L'Oréal Indonesia mengadopsi strategi yang berfokus pada beberapa hal mendasar: keselamatan dan kualitas.
"Keselamatan adalah prioritas utama, baik untuk orang-orang yang bekerja di L'Oréal maupun aset pabrik. Selain itu, kualitas juga menjadi komitmen utama kami. Produk perawatan kulit kami langsung menyentuh kulit konsumen, jadi kualitas adalah inti dari operasi kami," jelas Hasan.
Pabrik di Jababeka sendiri memproduksi berbagai produk perawatan kulit, termasuk pembersih wajah, krim wajah, krim siang dan malam, krim pelindung sinar UV, serta serum yang mengandung asam hialuronat dan UV untuk wajah.
Selain itu, pabrik ini juga memproduksi serum mata dan air misel yang digunakan untuk menghapus riasan sebagai tonik. Kualitas produk dimulai dari pemasok bahan baku dan kemasan yang memenuhi standar ketat L'Oréal.
Buah dari komitmen terhadap kualitas itu terlihat dari pertumbuhan pasar untuk produk-produk L'Oréal di Indonesia, terutama air misel, yang terus meningkat secara signifikan.
Sebagai bagian dari strategi mereka, L'Oréal terus berinvestasi dalam teknologi baru. Sebelumnya, pabrik di Jababeka hanya memiliki dua jalur produksi air misel.
Namun, sekarang mereka telah menambahkan dua jalur lagi. Jalur ketiga sudah beroperasi sejak Januari, dan jalur keempat akan mulai produksi pada bulan Mei.
Selain itu L'Oréal sangat menekankan tanggung jawab sosial perusahaan dan etika. Menurut Hasan, sangat penting bagi L'Oréal untuk berkontribusi kembali kepada masyarakat.
“Kita diberkati oleh Allah SWT dengan berbagai cara dan harus berusaha membantu orang lain yang membutuhkan. Memberi kembali kepada masyarakat adalah sesuatu yang sangat saya yakini dan harus menjadi bagian dari budaya perusahaan kita," ujar Hasan.
L'Oréal sendiri bekerja berdasarkan empat nilai etika inti: transparansi, rasa hormat, keberanian, dan integritas. Hasan menekankan pentingnya nilai-nilai ini dalam menciptakan lingkungan kerja yang positif dan etis.
"Kami ingin memastikan bahwa setiap orang yang bekerja di sini dihormati, tetap transparan dalam aktivitas sehari-hari mereka, dan berani bersuara ketika melihat ada yang tidak beres. Ini adalah bagian dari budaya kami dan landasan etika L'Oréal," ujarnya.
L'Oréal telah membuktikan bahwa dengan dedikasi, inovasi, dan komitmen terhadap kualitas dan etika, mereka dapat mencapai posisi terdepan di industri kosmetik dunia.
Pabrik Jababeka menjadi contoh nyata dari keberhasilan strategi ini, membawa L'Oréal Indonesia menuju kesuksesan yang lebih besar di masa mendatang.
Komentar Berita