Pendiri Haidar Alwi Institute Menyebut Pertemuan Megawati-Prabowo Tidak Bermanfaat

Oleh : Kormen Barus | Minggu, 15 September 2024 - 09:41 WIB

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tersenyum saat menerima Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediamannya Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu, 24 Juli 2019. TEMPO
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tersenyum saat menerima Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediamannya Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu, 24 Juli 2019. TEMPO

INDUSTRY.co.id, Jakarta-Pertemuan antara Presiden terpilih Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dinilai tidak bermanfaat secara politik kecuali PDI Perjuangan bergabung ke dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.

Hal itu disampaikan oleh Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi yang juga Wakil Ketua Dewan Pembina Ikatan Alumni ITB.

"Bahkan mudaratnya lebih besar daripada manfaatnya karena tidak ada lagi partai politik yang menjadi kontrol kekuasaan jika PDIP bergabung ke dalam pemerintahan Prabowo-Gibran," kata R Haidar Alwi, Minggu (15/9/2024).

Menurutnya, kalaupun itu terjadi tentu tidak mudah dan tidak gratis. Ada harga yang harus dibayar misalkan sejumlah kursi menteri untuk PDI Perjungan. Terlebih, PDI Perjuangan merupakan partai dengan jumlah kursi terbanyak di DPR dan satu-satunya partai yang belum bergabung ke dalam koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Dengan kondisi demikian, PDIP berada pada posisi tawar yang lebih tinggi. Apalagi PDIP tahu bahwa Prabowo tidak menginginkan adanya oposisi. Karena itu, PDIP pastinya akan jual mahal," jelas R Haidar Alwi.

Selain itu, meskipun Prabowo dan Megawati memiliki hubungan yang sangat baik, ada beberapa faktor yang membuat PDI Perjuangan sulit bergabung ke dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Pertama, faktor sejarah. Orde lama versus orde baru. Soekarno versus Soeharto. Dan kita tahu, ada Titiek Soeharto bersama Prabowo," ungkap R Haidar Alwi.

R Haidar Alwi meyakini, orde baru merupakan mimpi buruk dan memori kelam yang sangat membekas dalam ingatan Megawati. Baik pada masa awalnya ketika Soeharto menduduki tampuk kekuasaan menggantikan Soekarno maupun pada akhirnya saat Megawati berperan dalam reformasi tumbangnya orde baru. "Ke-dua, faktor SBY," lanjut R Haidar Alwi.

Ia melihat, hingga saat ini Megawati belum bisa menerima kekalahannya dari SBY dalam Pilpres 2004. Kala itu, SBY yang menjabat Menko Polhukam Kabinet Gotong Royong Megawati dengan Partai Demokrat yang baru didirikannya berhasil mengalahkan Megawati dengan perolehan suara 60,62 persen berbanding 39,38 persen.

Dua dekade berlalu, pertemuan antara Megawati dan SBY bisa dihitung jari. Mereka hanya bertemu di acara-acara resmi dan itu pun hanya sebatas basa-basi.

"Faktor Jokowi," sambung R Haidar Alwi.

Dalam pengamatannya, PDI Perjuangan mungkin menganggap Jokowi sebagai pengkhianat partai. Mulai dari dukungan terhadap Prabowo, pencalonan Gibran sebagai Cawapres Prabowo hingga pemecatan Bobby Nasution sebagai kader PDI Perjuangan karena terang-terangan mendukung Prabowo-Gibran.

"Bagi Megawati dan PDIP, semua itu mungkin berbau pengkhianatan. Tapi menurut saya, Jokowi justru berusaha memenuhi salah satu isi perjanjian batu tulis antara Megawati dengan Prabowo," pungkas R Haidar Alwi.

           

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Studi berjudul "Studi Kesenjangan & Kebutuhan Strategis Implementasi GRC: Analisis Persepsi & Realita Implementasi GRC Lintas Industri" dalam seminar yang digelarVeda Praxis

Kamis, 19 September 2024 - 00:05 WIB

Veda Praxis & DIGITS Unpad Luncurkan Hasil Studi Implementasi GRC di Indonesia

Veda Praxis bersama dengan Center for Digital Innovation Studies (DIGITS) Universitas Padjadjaran, meluncurkan hasil riset terbaru mereka tentang GRC di industri Indonesia.

Vinilon luncurkan pipa KRAH berstandar internasional di Indo Water Expo & Forum 2024.

Rabu, 18 September 2024 - 23:47 WIB

Vinilon Group Luncurkan Pipa Vinilon KRAH Berstandar Internasional

Dengan sambungan Electrofusion socket dan spigot, pipa KRAH dari Vinilon dirancang untuk memastikan sistem perpipaan yang kuat, bebas bocor, dan tahan lama hingga 100 tahun, menawarkan solusi…

Peluncuran Yogurto Wonderful DragonFruit.

Rabu, 18 September 2024 - 23:37 WIB

Sukses di Pasaran, Yogurto Luncurkan Produk Baru "Wonderful DragonFruit"

PT Ohealty Karichy Elysian (OKE) berinovasi kembali dengan menghadirkan kombinasi antara yoghurt dan buah naga di Yogurto Wonderful DragonFruit.

Dompet Dhuafa berkolaborasi dengan Titimangsa menggelar teater musikal bertajuk Tanah Yang Terpenjara

Rabu, 18 September 2024 - 22:35 WIB

Kolaborasi Bersama Titimangsa, Dompet Dhuafa Gelar Teater Musikal untuk Palestina

Gencar menyuarakan kemanusiaan bagi Palestina, Dompet Dhuafa berkolaborasi dengan Titimangsa menggelar teater musikal bertajuk Tanah Yang Terpenjara, Lantangkan Suara untuk Palestina. Sajian…

Irjen TNI, Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa mewakili Kasum TNI membuka Forum Group Discussion (FGD)

Rabu, 18 September 2024 - 21:02 WIB

Babinkum TNI Gelar FGD Bahas Fenomena Judi Online

(Puspen TNI) - Irjen TNI Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa mewakili Kasum TNI membuka Forum Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh Badan Pembina Hukum (Babinkum) TNI dengan tema Fenomena…